ALTHA 3

165 41 12
                                    

12.30

Bel pulang berbunyi. Hari ini guru rapat dadakan dan siswa dipulangkan lebih awal.

“Tha! Tadi kok bisa Althaf  yang nolongin lo??” tanya gadis yang ada di samping Atha.

"Gue juga ga tau. Tadi gue pingsan, trus tiba-tiba udah di UKS aja. Eh lo tau ga?”

"Ga tau,” balas Karin datar.

“Gue belum ngomong bego,” ucap Atha kesal.

“Santai mba. Yaudah, ada apa Atha cantik?” ucap Karin dengan memasang muka imutnya.

“Jijik gue! Untung sayang. Maafkan teman Atha, Ya Allah,” sambil menengadahkan tangannya.

“Apaan sih! Gak usah banyak bacot deh, Tha buruan bilang!”

“Iyaa ini mau bilang. Lo tau ga?” Ucap Atha lagi.

“Tau apa Athaaaa?” Karin masih sabar.

“Tau ga sih? Lo tau ga? Kal...” Retha belum sempat menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Karin mengayunkan tangannya.

“Ngomong gitu lo sekali lagi, gue lempar lo ke Ragunan, biar dimakan singa sekalian!!”

“Aww. SADEEESSS BOSQ. Jangan lempar Atha ke ragunan Ain, Atha kan masih ucullll,” ucap Atha sok imut.

“BACOT! Lo bilang atau gue pergi?” ucap Karin dengan amarah yang menggebu-gebu.

“Eh nanti aja deh. Atuttttt.” Atha berlari keluar gerbang sekolah ia harus kabur sebelum sahabatnya itu mengamuk.

Karin menolehkan tatapan tajam nya kepada Atha, ucapan Atha barusan membuat Karin mengeluarkan asap dari atas kepalanya. Dia sudah sangat kesal tingkat akut sekarang. Atha terkekeh melihat kelakuan sahabatnya ini.

***
Seperti biasa hari ini jadwal Atha ke toko buku. Karin yang awalnya kesal pada Atha sekarang sudah mereda, karena Atha janji akan membelikannya novel. Mereka sampai di toko buku, surganya para penulis.

Bau buku baru tercium saat mereka memasuki lantai 2 tempat buku novel berada.

"Tha, inget janji lo. Tadi lo bilang mau beliin gue buku kan?"

"Iya iya, pilih aja. Tapi satu ya, duit gue lagi bokek," ucap Atha sambil cengengesan.

"Okay, makasi beb." Karin berlalu pergi meninggalkan Atha.

Atha dan Karin sudah selesai berbelanja. Sekarang mereka tengah berada di sebuah Cafe, Tropical Cafe. Cafe ini cukup terkenal di Jakarta.

"Mau pesan apa kak?" tanya sang waiters.

"Spageti Carbonara satu, Milkshake Cocholate satu, lo mau apa Rin?"

"Samain aja deh."

"Berarti masing-masing 2 porsi ya,  Mbak."

"Okay, tunggu sebentar ya."

Sambil menununggu pesanan Karin teringat pada si kembar, Fatthya dan Falinna. Mereka berdua kerap dipanggil, Iyya dan Ina.

"Tha. Lo kangen si kembar ga, apa kabar ya mereka?" Tanya Karin sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.

"Kangen lah. Masa sahabat seheboh mereka gue ga kangen. Kapan balik sih mereka dari Amerika? Katanya cuman 2 tahun, ini udah lebih loh."

"Entah, gue juga ga tau. Grup line juga sepi ga ada mereka. Pada sibuk kali ya?"

"Bisa jadi sih. Udahla, ntar mereka juga balik."

Pesanan mereka pun sudah tersedia di meja. Setelah semuanya selesai, mereka langsung pulang. Awalnya Atha ingin langsung istirahat saja. Tapi, Karin memaksa untuk menemani Atha di rumah, berhubung Rian sedang ada pekerjaan di luar kota.

Akhirnya mereka sampai di rumah Atha. Mereka terkejut, tiba-tiba pintu rumah tidak terkunci, padahal seingat Atha dia sudah mengunci rumahnya tadi pagi dan menaruh kunci tersebut di dalam pot bunga gantung dekat pintu.

"Kok rumah gue ga kekunci ya?" tanya Atha kebingungan.

"Ga tau, ada Bang Rian kali," ujar  Karin.

" Ga mungkin. Bang Rian pulang masih seminggu lagi."

"Yaudah gih, cek aja." mereka masuk ke dalam rumah. Tidak ada siapa-siapa disana.

Atha beralih ke kamarnya, sat iya membuka pintu kamar. Tiba-tiba....

SURPRISEEE!!!!!!!

Dua cewek kembar seiras sudah berdiri di atas tempat tidur Atha. Senyum simpul terlihat di bibir keduanya.

"IYYAAA!! INNAAA!!! Kangennnnnn!" Ucap Atha dan Karin bersamaan sambil berlari memeluk si kembar. Sebuah pelukan yang selama ini mereka rindukan. Pelukan bak teletubbies itu mereka lepas dengan air mata. Air mata kebahagiaan.

"Udah, jangan nangis lagi,gue tau kok gue ngangenin," ucap Fatthya

"Pede nya ga ilang-ilang yah dari dulu," balas Atha

"Kalian kapan sampai? Kok ga ngabarin sih?" tanya Karin

"Sengaja, biar surprise," ucap Falinna.

"Sekarang kita party ya! Gue sama Inna bawain banyak oleh-oleh buat kalian. Dan jangan lupa yang paling penting. Semua makanan ,film,game semuanya udah kita siapin," ucap Iyya dengan bangga.

"Sekalian melepas rindu kita sama kalian berdua." Saran Ina tak mau kalah.

"YEY!! PARTY!!!!!"

Mereka bersenang-senang malam itu. Beruntung besok libur, jadi mereka bisa bebas sepuasnya. Malam itu mereka bahagia. Terutama Atha.

Kembalinya si kembar sudah membuat Atha bahagia, dia tidak telalu kesepian lagi. Tingkah konyol ketiga sahabat nya sudah cukup mengisi hari-hari Atha sekarang.

"Tuhan, tolong jaga Ibu dan Ayah disana. Bilang pada mereka kalau Atha baik-baik saja sekarang. Tuntun mereka ke surga-Mu," ucap Atha membatin.

***
Ga ada Althaf  ya? Tenang, next part bakal ada Althaf kok. Masih mau lanjut kan?
Stay tune yah!

Jangan lupa vote dan comment!😋

ALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang