Chp 15 - Menyembuhkan

4.2K 486 70
                                    

....

"Lan zhan- lan zhan diam jangan mendekat"
Ujar wei wuxian dengan nafas yang tergesa gesa sembari terus melangkah mundur menjauhi lan wangji.

Lan wangji,
"Kenapa kau berlari?"
Tanya lan wangji polos, dia masih berusaha mendekat pada wei wuxian.

Wei wuxian,
"A-Apanya yang kenapa? Lihat dirimu, apa yang mau kau lakukan padaku?"

Lan wangji terus berusaha mendekat dengan perlahan seperti hewan buas yang akan menerkam buruannya.
"Wei ying.. ini tidak apa, tidak akan terlalu berpengaruh banyak kau bilang begitu."

Wei wuxian,
"Ini bukan tentang pengaruh ke pertemanan kita tapi e- aku malas iya aku malas."

Lan wangji kini berhadapan dengan wei wuxian yang sudah terpojok ke dingding,
"Kau hanya perlu diam"
Ujar lan wangji yang telinganya semakin memerah.

Sial sial wei wuxian tidak punya lagi alasan. sebenarnya dia tidak keberatan tentang tindakan lan wangji seberapa tidak sopanpun itu pada dirinya tapi.. akhir akhir ini dia memikirkan bahwa jika samakin lama dan semakin banyak cerita yang ditinggalkan semakin sulit untuk dia melupakan lan wangji sebagai seseorang yang dia sebut sebagai teman terbaik.

Ada satu cara yang wei wuxian pikirkan untuk lari dari situasi ini yaitu,
"Menjijikan"
Dengan menyakiti hati lan wangji.
"Kau sangat menjijikan lan wangji."

Lan wangji mengambil nafas dalam dalam.
Dia memejamkan matanya tubuhnya gemetar, dengan sekuat tenaga dia menahan emosinya.
Tapi ini terlalu menyakitkan.
BUGH! Lan wangji memukulkan tangannya ke dingding gua. Dengan nafas yang semakin terdengar berat dia tidak mengatakan apapun hanya diam disamping wei wuxian.

Disisi lain wei wuxian hanya bisa membelalak karena terkejut. Suaranya begitu keras. Bahkan wei wuxian pikir tulang tangan lan wangji patah karena hal ini.

Hatinya sedikit melunak dia ingin membalikan wajah dan melihat tangan lan wangji untuk menastikan tapi tiba tiba saja lan wangji berbisik,
"Kau pikir aku peduli?"

Wei wuxian membeku untuk beberapa saat, dia terkekeh melirik lan wangji dan mulai menertawainya,
"Dengan membenturkan tanganmu ke dingding gua sampai hancur? Apa masih bisa dikatakan kau tidak peduli?"

Lan wangji tersenyum dengan sedikit suara nafas seakan sedang ikut menertawakan wei wuxian,
"Kau pikir tanganku akan hancur hanya dengan memukul dingding gua ini?"
Ujar lan wangji sembari menujukan tangannya yang hanya sedikit tergores di bagian jarinya. Entah sekuat apa tangan yang ada dihadapannya pikir wei wuxian.
"Memperingatimu"
Lanjut lan wangji.

Wei wuxian,
"Pwih, apa?"

Lan wangji,
"Jangan mencoba melawanku."

Wei wuxian menepis tangan lan wangji, dan melangkah pergi,
"Kau pikir sebarapa kuat dirimu sampai membuatku takut dengan- Aghh"
Lan wangji memegang bahu wei wuxian erat dari belakang. Tulang bahunya serasa akan hancur jika ditekan lebih kuat lagi oleh lan wangji.

Wei wuxian meringis kesakitan,
"Aghh ya.. baiklah kau lebih kuat lepaskan tanganmu."

Lan wangji sedikit melepaskan genggamannya lalu menarik wei wuxian kembali kedekatnya,
"Tidak ada kata kata yang bisa ditarik, kapanpun berarti kapanpun."

BLINDED [ MDZS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang