Chp 21 - Cara mengungkapkan

3.9K 421 48
                                    

Nsfw17+

...

Lan wangji berlutut diahadapan wei wuxian dia berujar,
"Aku hanya mengiinkanmu."

Wei wuxian menjawab tanpa berpikir sedikitpun,
"Tapi aku tidak mengiinkanmu"

Lan wangji membeku,
Seharusnya lan wangji tau itu dengan sangat jelas dari awal. Tapi bagi lan wangji kali ini terasa lebih menyakitkan.

Wei wuxian menatap jeli lan wangji yang terus saja terdiam,
"Ya-!"

Lan wangji beralih menatap wei wuxian datar. Hilangkan! Dia harus menghilangkan perasaanya yang lagi lagi dihancurkan.
"Wei ying..."

Wei wuxian yang masih merasa kesal menjawab dengan singkat,
"Hm?"

Lan wangji,
"Zhouli siapa zhouli?"

Wei wuxian memalingkan wajah,
"Teman."

Lan wangji,
"Teman dari tempat seperti ini?"

Wei wuxian terkekeh,
"Lagi lagi kau berpikiran sempit lan wangji. Kenapa jika dia dari tempat seperti ini semua orang tidak mendapatkan uang dengan mudah sepertimu yang dilahirkan kaya! Dan bisa menghabiskan uang sesukamu"

Tidak mengerti maksud wei wuxian, siapa yang menghabiskan uang lan wangji?

Lan wangji,
"Tapi... mencari uang ditempat seperti ini.."

Wei wuxian menarik jubah lan wangji dia mendekatkan wajahnya, dan berbicara dengan penuh penekanan
"Kau pikir mereka ingin melakukannya?"

Lan wangji menatap halus halisnya sedikit dirajut,
"Kenapa kau begitu membelanya?"

Wei wuxian,
"Karena dia teman!"

Lan wangji dengan sekuat tenaganya mendorong wei wuxian keranjang,
"TEMAN! AKU JUGA TEMAN!"

Wei wuxian membelalak tubuhnya agak terlihat gemetar karena terkejut,
"Lan zhan.."

Lan wangji segera naik ke atas ranjang dan menekan wei wuxian,
"Terlalu banyak omong kosong! Pikirkan kembali ketika kau ingin berbicara! Sembrono!"

Wei wuxian mencoba melepaskan tangan lan wangji yang sedari tadi terus menekan tangannya keranjang,
"Sakit.."
Keluh wei wuxian dengan wajah yang tampak mengerenyit.

Lan wangji tidak menghiraukan, dia segera turun untuk mencium bibir wei wuxian tapi berulang kali wei wuxian memalingkan wajahnya menolak ciuman lan wangji.

Lan wangji menatap tajam orang yang kali ini berada dibawahnya,
"Wei wuxian!!"

Wei wuxian berteriak ketika dia sudah mulai muak dengan rasa sakit ditangannya
"KENDALIKAN DIRIMU! LAN WANGJI! KAU AKAN MEMBUNUHKU JIKA KAU MELAKUKANNYA DALAM KONDISI SEPERTI INI!!"

Lan wangji memukul ranjang, dia sangat ingin mencurahkan kekesalannya pada wei wuxian, tapi dia hanya tau cara ini untuk menunjukannya.
Wei wuxian terus menolak, ini membuat lan wangji semakin kesal apalagi memikirkan mungkin wei wuxian lebih mengiinginkan orang lain dari pada dirinya.

Wei wuxian lagi lagi mencoba memberontak, tapi semakin dia memcoba memberontak semakin lan wangji mengeratkan genggaman di pergelangan tangannya.

Wei wuxian mengeluh,
"Sakit lan zhan tanganku sakit.."

Ini terdengar aneh tapi setiap kali wei wuxian memelas justru malah membuat lan wangji semakin panas. Tangannya terulur membuka pakaian wei wuxian lagi lagi dia tidak sengaja merobeknya.

Wei wuxian melotot,
"LIHAT! BARU SAJA DIGANTI SIDAH DIROBEK LAGI!"

Lan wangji melemparkan robekan pakaian itu kemudian turun mengigit tulang selangka wei wuxian.

Wei wuxian memejamkan matanya rapat rapat,
"Ah! Cukup sudah cukup! Kau tidak bisa terus memperlakukanku se-semaumu!"

Siapa yang peduli dikondisi seperti ini? Lan wangji tidak ingin mendengarkan, dia terus melakukan apa yang dia inginkan. sebagian dari tindakannya adalah cerminan dari rasa kesalnya.

"Ahhh!! Kau memulainya lagi.. kau sangat kasar! Ini..bukan...ah..bukan lan zhan yang ku kenal.. Jangan.. mencengkram tanganku itu sakit."

Wei wuxian terbata bata saat batang lan wangji masuk dan menghujani pantatnya dengan hentakan yang dalam dan kuat.
Dia menarik napas beberapa kali, berusaha menyusaikannya dengan gerakan lan wangji.
D

ia pasrah dengan tangannya yang terus dicengkram, dalam rasa sakitnya wei wuxian tidak bisa bergerak sedikitpun. Setelah begitu lama terus duhujani wei wuxian yang pasrah memutuskan untuk mengeluh,
"Jangan terlalu dalam sampai perutku sakit..."

Lan wangji terdiam sebentar menyadari tindakannya terlalu berlebihan, dia menatap wei wuxian kosong.

Wei wuxian membeku melihat lan wangji menatapnya,
"A-Apa?"

Lan wangji memalingkan wajah,
Dia melepaskan cengkraman tangannya dan berujar,
"Kau...menyukai dia?"

Wei wuxian mengerenyit, karena kepekaanya yang sangat minim dia bertanya,
"Siapa?"

Lan wangji menjawab sedikit ragu,
"Zhou....zhouli"

Wei wuxian tersenyum,
"Zhouli ren? Jika aku menjawab iya?"

Lan wangji beralih menatap tajam wei wuxian dia tidak mengatakan apa apa, tapi batinnya berkata,
Lalu selama ini kau anggap aku apa?

Wei wuxian tersenyum sinis,
"Tsk tsk lan wangji zhouli ren aku tidak menyukainya, dia membantuku untuk mendapat infromasi Shijiee di lanling jin karena dia selalu dipanggil kesana..."
Wei wuxian memalingkan wajah raut wajahnya tampak sedih,
"Em..Shijie..berani sekali aku membicarakannya.."

Lan wangji tampak membeku dia sudah salah sangka membayangkan wei wuxian datang ke tempat seperti ini dan melakukan banyak hal dengan gadis bernama zhouli itu.
Melihat wei wuxian tampak sedih lan wangji segera turun dan mencium pipi wei wuxian,
"Tidak apa itu bukan kesalahanmu."

Wei wuxian,
"Shhh! Er gege kenapa berhenti lanjutkan dengan lembut mmn? Kau tadi marah. Galak sekali!"

Lan wangji terdiam, mengenai dirinya yang mencoba menenangkan wei wuxian tapi justru wei wuxian tampak tidak peduli dan malah membalasnya dengan godaan,
"Tidak tahu malu!"

"Hahah memang! Eh ahh lan zhan kita sudah baikan bukan? Lebih lembut itu terlalu dalam, sakit hey perutku sakit!"

....





Author note: nah loh setelah kemarin diisi cuka sekarang otak author jadi isi papapa semua! Salah siapa coba! Salah akulah masa salah kalian! Kesel kan jadi pengen gigit kalian.

BLINDED [ MDZS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang