Chapter 4

86 3 1
                                    

"Eh Ngga itu bukannya mobil pacar lo ya," tanya Nando

"Iya ya, liat aja nomor platnya sama tuh, tapi mau kemana ya kok kenceng amat," jawab Angga.

"Gimana nih, ke supermarket atau ikutin mobil cewek lo?" tanya Nando lagi.

"Ikutin ajalah." mereka pun memutuskan untuk mengikuti mobil Alin.

.

"Eh lho kok kesini, hayo selingkuh hayo," kompor Alfa.

"Bacot ayo turun keburu masuk dianya," umpat Angga. Mereka pun masuk mengikuti Alin dari kejauhan.

"Selamat siang nona,"

"Siang nona,"

"Nona sudah makan siang?"

Samar-samar mereka mendengar para pegawai menyapa Alin yang berjalan memasuki ruangannya dengan sebutan Nona dan dibalas senyuman olehnya. 

"Maaf kalau boleh tanya, cewek yang kalian panggil nona tadi siapa ya?" tanya Angga pada salah satu pelayan.

"Oh itu tadi pemilik kafe ini Kak, ingin bertemu dengannya?" jawab dan tanya pelayan tersebut.

"Oh tidak terimakasih, ngomong-ngomong dia tadi kemana ya kalau boleh tau?" tanya Angga lagi.

"Oh dia keruangannya, dan kalau boleh tau kakaknya siapanya ya?"

"Saya pacarnya, tapi masnya jangan bilang kalau saya kesini dan masnya mau nggak saya tawarin buat ngasih info ke saya tentang Alin," tawar Angga

"Saya nggak berani kak, permisi," jawab pelayan tersebut lalau melenggang pergi.

"Ngga mendingan lo rahasiain dulu deh, biar Alin yang ngasih tau," saran Alfa.

"Iya Ngga, jangan gegabah lagian itu pasti ada maksudnya dia kek gitu," tambah Nando.

"Hm, yaudah yuk ke supermarket keburu ditunggu ntar," jawab Angga lalu berjalan ke pintu keluar dan memasuki mobilnya tanpa disadari oleh ketiga cowok tersebut Alin mendengar semua yang dibicarakan mereka.

"Eh kamu, yang tadi bicara sama tiga cowok," panggil Alin.

"I-iya nona ada apa?" tanyanya gugup.

"Kamu terima aja ajakan cowok tadi, nanti gajimu saya tambah," ucap Alin.

"Caranya gimana nona?" tanyanya lagi.

"Kalau dia kesini, kamu bilang terima ajakan dia karena kamu nggak ingin saya nutupin dari saya, paham nggak?" jelas Alin

"Paham nona, kalau begitu saya pergi dulu ya, pekerjaan masih banyak," jawabnya.

"Yah pergilah, jam makan siang kau boleh makan dahulu terus pulang," ujarnya yang diangguki pelayan tersebut. Setelah dipastikan sudah menjauh Alin pun memutuskan untuk pulang.

Apartemen Alin

Semua sudah rapi dan bersih, peralatan masak yang jelas dibutuhkan pun sudah tertata apik di meja makan tinggal menunggu empat orang yang keluar rumah. 

"Eh aku takut Angga mengkhianati Alin," ucap Feri tiba-tiba.

"Ih jangan lah, udah gausah dipikir " jawab Revi.

"Kakak, mommy kok lama ya?" tanya Ovi yang dari tadi diam.

"Mungkin Alin mommy dalam perjalanan," jawab Feri

"Uhh aku bos-," ucapannya terhenti karena suara seseorang.

"Mereka udah datang?" tanya Alin yang baru sampai.

KARALLIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang