Chapter 6

64 4 1
                                    

Saat ini Alin dan Angga dkk sedang berada di kantin sekolah karena waktu menunjukkan jam istirahat. Alin duduk berhadapan dengan Angga, Feri duduk di sebelah Alin, sedangkan Revi, Nando, dan Alfa sedang memesan makanan dan minuman. Saat ketiga orang tersebut sedang menunggu sambil bermain ponsel, sebuah suara mengejutkan mereka.

"OI DIEM-DIEM BAE, MAKAN NIH," teriak Nando membuat seisi kantin memandang Nando aneh.

"Kaget sialan!!" marah Alin.

"Lin bahasamu," peringat Angga.

"Maaf, lagian temen lo ngeselin banget," sewot Alin.

"Kalian dari tadi ponsel mulu yang dimainin, kita rencana ngejutin kalian maaf yeee," ujar Nando.

"Sekarang mending makan dah, gue laper," ucap Revi nenengahi.

"Baiklah," sahut Feri dan Alfa barengan.

Setelah makan, mereka masih dikantin karena jam masih menunjukkan pukul 12.30 sedangkan bel masuk menunjukkan pukul 13.00 jadi mereka masih santai.

"Lin, besok nongki yuk ke Kavi's cafe gue ingin nyoba menu baru," ajak Feri.

"Emang ada ya, padahal kemarin gue kesitu sama Ovi kagak ada tuh menu baru," tanya Alin pura-pura nggak tau.

"Baru keluar hari ini, besok weekend kan," jawab Feri.

"Gue mau dong, karena tuh cafe selalu ada promo weekend," kata Revi.

"Gue ikut," Alfa

"Gue juga pasti ikut dong," Nando.

"Gue juga," Angga.

"Baiklah kita kesana jam empat sore, karena jam sebelas hingga jam setengah empat gue ada janji sama klien ibu," jawab Alin jujur.

"Lha emang ibu lo kerja apa?" tanya Alfa.

"Ibu punya butik dibantu kak Sabrin, besok ibu kagak bisa datang karena ada orang mau fitting baju wedding, jadi gue wakilin," jelas Alin.

"Kenapa lama banget?" tanya Angga tak percaya.

"Gue ke kota kelahiran," jawabnya membuat semua melotot kaget.

"Lu naik apa Alin?" tanya Revi.

"Bawa mobil lah," jawabnya santai.

"Sendiri?" tanya Angga.

"Gue sendiri, Ovi ikut Kak Sabrin pulangnya Minggu, dan lu Angga kagak usah ikut," jawab Alin lagi.

"Hati-hati Lin, kota kelahiran jauh butuh waktu kurang lebih dua jam baru sampai disana," terang Nando yang sedari tadi diam.

"Hm gue udah bisa kok kesana sendiri, jam empat jangan lupa sekarang gue mau pulang setelah ini kosong kan," tanya Alin yang hendak berdiri dari tempat duduknya.

"Ya, setelah ini para guru rapat aku juga akan pulang, kita bisa bareng Lin," Angga.

"Aku tadi bawa mobil, kau bisa pulang sendiri," ujar Alin pada Angga.

"Baiklah ayo pulang," ajak Revi dan beranjak dari tempat duduknya diikuti lima orang dibelakangnya.

Skip next day

Setelah dua jam menempuh perjalanan dan satu jam untuk menemui klien, Alin pun pulang. Namun sebelum pulang dia menyempatkan untuk mampir ke makam keluarganya yang tak jauh dari tempat ia menemui klien. Saat sampai Alin pun turun dan berjalan ke arah batu nisan yang bertuliskan nama tiga orang tersayangnya.

"Hai Mama, Papa, Adek. Maaf kakak baru bisa berkunjung karena di sana kakak sibuk dengan tugas sekolah dan kafe. Kakak mau nyampein berita bahwa kafe yang kakak bangun semakin sukses, kalian seneng nggak. Terus Ovi sangat bahagia tinggal dengan kakak. Oh ya adek apartemen kamu kakak rawat loh bahkan kakak tinggali. Untuk rumah kita di kota ini masih kerawat banget. Kakak sering main kesini tapi lupa kemari. Maaf ya, dan kakak mau ngomong bahwa kakak punya pacar namanya Angga. Kalian setuju nggak kalau kakak sama dia. Jawablah atau datanglah ke mimpi kakak untuk memberi jawaban. Kakak pamit ya karena ada janji dengan teman-teman kakak di kafe kakak. Sampai jumpa dan bahagialah." setelah itu dia beranjak.

Namun saat beberapa langkah menuju mobilnya sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Bahagialah dengannya." ucap suara tersebut.

Alin pun hanya membalas dengan senyuman dan berjalan ke mobilnya.

Skip

16.10

Alin memasuki kafe dengan penampilan yang mengundang perhatian. Ia menggunakan kemeja putih yang dilapisi jas warna biru serta celana kain warna senada, sepatu heels putih, tas tangan putih, dan jangan lupakan rambut yang diubah menjadi coklat terang serta make up tipis.

Setelah mengedarkan pandangannya, Alin menemukan temannya bercanda ria di meja pojok tanpa mengetahui kehadirannya. Sebelum berjalan kesana, dia kearah ruangannya terlebih dahulu untuk mengambil dokumen baru dan meletakkan dokumen yang trlah ia kerjakan semalam. Setelah itu baru kearah meja yang ditempati temannya.

"Hai, boleh gabung nggak?" tanya Alin karena semua tak menyadarinya.

"Maaf tap- lho Alin," kaget Nando.

"Lagian lo pada kagak sadar gue udah nyampe dan maaf telat," ujarnya setelah duduk dikursi kosong.

"Tak apa, btw pakaian lo formal amat?" tanya Alfa.

"Gue tak bawa ganti lagi ya daripada pulang dan mengulur waktu mending gini aja," jawabnya dan dibalas oh ria oleh Alfa.

"Lin sejak kapan kamu ganti warna rambut?" tanya Angga setelah meneliti outfit Alin.

"Sejak kemarin malam," jawabnya lagi

"Ehm lo pada udah lama?" tanya Alin.

"Sekitar sepuluh menit lalu," Jawab Angga dan Oh ria adalah jawaban dari Alin.

"Permisi ini pesanannya," ucap pelayan yang tiba-tiba datang.

"Baiklah terimakasih," dan pelayan pergi meninggalkan mereka.

Mereka melanjutkan mengobrol santai sambil memakan makanan yang ada. Saat asik mengobrol mengenai hubungan Alfa dan Feri tiba-tiba ada seorang wanita dengan pakaian kurang bahan datang tak diundang.

"Lho Angga kamu disini, apa kabar?" tanya wanita itu.
.
.
.
Tbc

Gaissku maaf ya lama nggak up. Vii sibuk banget serius, ponselnya dipakai Vii sekolah da nugas dan ngirim tugas. Nggak ada waktu buat up, kalau gaissku baca cerita Vii jangan lupa voment ya.

Kalau kalian bingung nama kotanya, sama Vii juga bingung yaudah pakai nama kotanya
Kota Ini, Kota Sebelah, Kota kelahiran

Dan mungkin Vii akan up lagi besok atau nanti malam. Vii usahain ya tapi Vii nggak janji. Karena tugas sekolah Vii masih banyak. Ingat ya kalau baca jangan lupa voment, kalau mau QnA di IG Vii aja. Namanya ada di bio, sampai jumpa di next chapter bye gaissku.

KARALLIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang