HAPPY READING!
SEMOGA KALIAN SUKA YA!——————————————————————
Sepanjang perjalanan Mateen hanya fokus pada kemudinya, bahka ia tak mendengar ketika Kak Azemah memanggilnya.
"Apa yang sedang kau fikirkan Mateen?" Setelah sebelumnya menepuk lengan Mateen karena tak kunjung merespon
"Ah tidak, maafkan aku hanya merasa sedikit lelah"
"Tidak seperti biasanya, kau bahkan tak mendengarkanku bicara. Menyebalkan sekali"
"Mungkin Mateen gugup akan berjumpa setelah sekian lama dengan Anisha" Dari kursi belakang Abin menyahuti namun tidak digubris oleh Mateen. Ia tetap fokus mengemudi. Namun ia terganggu ketika Kakaknya tiba-tiba membicarakan gadis yang baru ia temui tadi.
"Ya ampun aku lupa meminta kontak adikku" pekiknya
"Ku kira kalian berbicara lama sudah tahap membicarakan sampai pergi ke bintang, tapi ternyata kontak untuk menghubunginya pun kau tak membahasnya" sahut Abin
"Zaman sudah canggih, kau cari saja lewat sosial medianya. Kau sudah mengetahui namanya, bukan?" Tiba-tiba Mateen ikut berbicara dan langsung direspon senyuman merekah oleh Kak Azemah "Wah kau memang pintar Mateen, Terima Kasih"
Mateen hanya merespon sedang anggukan dan kembali fokus pada kemudianya. Abin sedikit terkejut karena sedari tadi Mateen hanya diam dan langsung merespon ketika membicarakan gadis bernama Nazla, namun ia tak ambil pusing mungkin kebetulan.
***
Ketika sudah memasuki kamar Mateen langsung menghempaskan tubuhnya kekasur. Ia kemudian menghadap langit-langin kamar sambil menatap benda yang sedari tadi ia genggam ketika turun dari mobil. Sebuah charger dan 3 lembar uang. "Untuk apa dia memberiku ini? Bahkan dia lebih membutuh kan dari pada aku"
Untuk charger sendiri Mateen memiliki mungkin sekitar selusin, dan untuk uang ia tak tahu apakah terpakai atau tidak. Seingatnya ia hanya ke Indonesia untuk menemani Ayahnya saja. Namun ketika telah memandangi charger cukup lama Mateen merasa ada yang berbeda, diujung kabel terdapat pelindung berbentuk beruang berwarna putih. "Dari mana dia mendapatkan ini? Bukankah charger ini ia dapatkan beberapa saat lalu"ucapnya pada diri sendiri
"Terserahlah dia mendapatkan kapan dan dari mana pun itu, mengapa aku harus repot-repot memikirkan hal tak perting" lanjut sambil berjalan ke nakas dan menaruhnya. Ia bergegas mengganti baju untuk melakukan rutinitas malamnya yaitu olahraga sebelum tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Worlds (unexpected love)
RomanceKetika 2 dunia yang berbeda bertemu. Berbenturan diawal kemudian lambat laun tercipta saling ketertarikan dan membutuhkan satu sama lain untuk melengkapi. Namun semua tahu bahwa menyatukan yang berbeda memang bukan perkara mudah seperti membalikan t...