SELAMAT MEMBACA
SEMOGA KALIAN SUKA YA!!————————————————————————
Saat memasuki sebuah ruangan Mateen disuguhkan pemandangan Nazla yang sedang meringkuk menghadap tembok. Mendekati, hanya untuk memastikan semuanya baik-baik tanpa membuka suara.
Mendengar suara langkah kaki membuat Nazla berbalik dan langsung terduduk sambil menampilkan wajah sedih kemudian berkata "Bibi tiba-tiba jatuh pingsan, sepertinya kelelahan karena menjagaku" Mengerti, Mateen kemudian membuka suara "Bukan salahmu. Sudah sekarang kau harus beristirahat, jangan memikirkan hal lain. Aku kira kau sudah tertidur" Sambil membantu Nazla untuk berbaring, menurut tanpa bantahan.
Baru saja Mateen hendak istirahat disebuah sofa tiba-tiba Nazla terduduk. Mateen buru-buru menghampiri "Aku belum menghubungi keluargaku" ucap Nazla sambil menepuk keningnya. Mateen melotot "Bagaimana bisa kau belum menghubungi keluargamu sampai saat ini? Kau gunakan apa saja ponselku?"
"Aku lupa mengingat nomor keluargaku" ucap Nazla sambil menunduk "Lagi pula salah Mas sendiri mengapa memberi ponsel tanpa memberi tahu kodenya, hanya kontak 'A' yang tersedia dipanggilan darurat" lanjutnya yang kali ini sudah berani menatap Mateen.
"Lalu mengapa tidak menghubungiku lebih awal kalau begitu?" Tanya Mateen
"Saat aku hendak menghubungimu bertepatan juga dengan jam minum obatku, kemudian aku lupa dan mengantuk. Mas menyalahkanku karena lupa? Lupa tidak ada obatnya tau?"
Mendengar jawaban tak terduga Mateen hanya mampu memijat keningnya. Tak bermaksud menanggapi karena itu tak akan menyelesaikan masalah. Ia kemudian memberi tau kode ponselnya kemudian menyuruh Nazla untuk segera menghubungi keluarganya.
"Masih belum ketemu?" Tanya Mateen karena sedari tadi Nazla belum menghubungi keluarganya "Sudah, tapi ini sudah malam. Aku takut mengganggu" jawab Nazla.
Mateen yang sejak tadi duduk disamping ranjang Nazla kemudian berdiri "Kau tak akan mengangganggu gadis kecil. Mereka sudah pasti sangat khawatir menunggu kabarmu"
Nazla memasang wajah so imut menampilkan cengiran kemudian berkata "Seperti Mas yang mengkhawatirkanku, ya?" Seakan sebuah lelucon Nazla pun tertawa.
Mateen benar-benar pening sekarang. Ia tak berpengalaman dalam hal seperti ini
-berurusan dengan orang asing, apalagi seorang gadis kecil.***
Mateen jengah karena Nazla tak kunjung menghubungin keluarganya bahkan saat wkatu sudah menunjukkan tengah malam, akhirnya ia turun tangan. Seperti dugaannya, tanpa menunggu lama panggilannnya langsung terhubung bahkan didering pertama dan menampakkan suara cemas disebrang sana. Mateen akhirnya menceritakan semua yang terjadi dan meminta keluarga Nazla untuk lebih tenang karena ia berjanji hal serupa tidak akan terjadi lagi dan Nazla merupakan bertanggung jawabnya. Tak lupa Nazla pun sempat berbicara dengan keluarganya dipertengahan telfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Worlds (unexpected love)
RomanceKetika 2 dunia yang berbeda bertemu. Berbenturan diawal kemudian lambat laun tercipta saling ketertarikan dan membutuhkan satu sama lain untuk melengkapi. Namun semua tahu bahwa menyatukan yang berbeda memang bukan perkara mudah seperti membalikan t...