Ketika 2 dunia yang berbeda bertemu. Berbenturan diawal kemudian lambat laun tercipta saling ketertarikan dan membutuhkan satu sama lain untuk melengkapi. Namun semua tahu bahwa menyatukan yang berbeda memang bukan perkara mudah seperti membalikan t...
Hari ini Mateen nampak berbeda, ini adalah jadwal latihan Polo biasanya ia akan sangat bersemangat namun hari ini sebaliknya. Bahkan Ia beberapa kali hampir jatuh dari kudanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa denganmu, Mateen? Kau terlihat tidak fokus" Tanya Kak Azemah.
"Anisha, apa kau membuatnya marah?" Timpal Ahmad, Anisha menggeleng "Tidak, aku merasa tidak membuat kesalahan. Apa ada yang aku lupa, Mateen?"
"Ah, tidak.. Aku hanya merasa kurang enak badan, maafkan aku" Berbohong, Anisha langsung mengecek suhu tubuh Mateen dengan meletakkan telapak tangan di keningnya.
Mengernyit "Tidak demam, tapi mungkin memang kau butuh istirahat"
"Ya, mungkin" kemudian ia menatap pria di sampingnya ketika ia mulai membuka suara. Pria yang sejak awal kedatangannya selalu bercerita tentang seorang gadis-Nazla- yang ia temui di jalan ketika hendak menuju Istana, sialnya lagi keinginannya untuk bertemu dikabulkan oleh Kak Azemah tanpa Mateen semalam. Ketika ia sedang menepati janji kencan dengan Anisha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak, kau serius tidak mau mangantarkannya?" Mengerti arah pembicaraan Kak Azemah pun menjawab "Tidak, Aku sudah bilang lebih senang menjemputnya ketimbang mengantarnya di Bandara".
"Lagi pula mengapa kau baru menemuinya lagi ketika Ia akan pulang?"
"Kau ini, seperti tidak tau saja kehidupan kerajaan" Ahmad hanya menjawab dengan anggukan-mengiyakan.
"Sayang sekali, Aku bahkan belum bertemu dengannya" Ucap Anisha.
"Karena kau sibuk berkencan" ucap Ahmad.
"Sudah, doakan saja ia berkunjung lagi, atau bila perlu jemput saja ke Rumahnya " Ucap Kak Fadzilah yang langsung di iyakan oleh semuanya-kecuali Mateen.
Mateen tak berniat menanggapi, pikirannya berkelana pada sosok yang sedang dibicarakan, yang selalu memenuhi pikirannya beberapa hari ini. Mateen bahkan tau lebih dulu sebelum Kak Azemah -melihat unggahan. Mateen mengetahui semuanya, tapi enggan memberi tahu siapapun.
