Aku suka kamu
Kamu juga suka aku?
Eh halu~Tulus~
Tasya Agatha, gadis berambut pendek sebahu yang sering dipanggil Caca itu melangkah gontai menuju pintu, ia membuka sedikit pintunya lalu mengintip. Tampak seorang lelaki jangkung dengan air wajah datarnya. Lelaki itu mengenakan kaos hitam, memasukkan sebelah tangannya pada saku celana, dan sebelahnya lagi memegang kotak makan bewarna biru muda.
"Lo, siapa?" tanya Caca ketus.
Tanpa menyahut lelaki itu menyodorkan kotak makannya, dengan sedikit curiga Caca melebarkan pintunya.
"Lo yang baru pindahan itu ya?" tanya Caca, setelah tangannya menyambut kotak makan, lelaki itu langsung pergi meninggalkan Caca yang sempat melongo beberapa detik.
"Woy, lo gak masukin racun ke makanan ini kan?" teriak Caca, merasa dicuekin ia kembali menutup pintu, lalu duduk di sofa sambil ngedumel.
"Cowok gak sopan, langsung kabur gitu aja, emang muka gue serem gitu?" omelnya sambil membuka kotak makan pemberian lelaki tadi, seketika matanya berbinar mendapati risoles yang tersusun rapi. Gadis yang memiliki hobi ngemil itu langsung melahapnya dengan penuh semangat jiwa dan raga. Benar-benar rezeki anak sholeh pikirnya.
"Emang ya moodboosternya cewek itu ya makanan," gumamnya.
"Siapa yang ngasih, Dek?" tanya Mamanya ikut duduk di sofa
"Owang yang bawu piendahang ito lo mwah," sahut Caca dengan mulut yang penuh.
"Ngomong yang jelas dong, Dek!" keluh perempuan paruh baya itu, ia bernama Mira.
"Orang yang baru pindahan di seberang rumah kita Ma," sahut Caca.
Gadis dengan tinggi badan hanya satu setengah meter itu hanya menduga-duga karena ia melihat lelaki tadi berjalan ke arah rumah di seberangnya."Oh, Ibu Desi toh," jawab Mira yang ikut menyomot risoles.
"Mama kenal?"
"Hooh, kan tadi siang baru kenalan."
"Tapi, tadi yang nganter risolesnya cowok loh, Ma," ungkap Caca.
"Yaitu anaknya, seumuran kamu loh, sopan juga," puji Mira sembari melengkungkan bibirnya.
"Sopan dari mana? Tadi ngasih risoles aja langsung kabur," beber Caca kesal.
"Dia sopan kok sama mama, mungkin dia pemalu sama cewek," ujar Mira.
"Emang bisa gitu?" tanya Caca heran.
"Ya bisalah. Yaudah mama mau nyiapin makan malam dulu, bentar lagi abang sama papa kamu pulang," pamit Mira beranjak ke dapur.
Caca tinggal bersama kedua orang tuanya, ayahnya bernama Tomy Agatha, dan satu abangnya yang bernama Keno Agatha. Caca sering memanggilnya Bang Ken ,seorang mahasiswa yang baru saja memasuki semester tiga.
Tulus
Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, sudah setengah jam gadis itu duduk bersandar di headboard sembari memainkan ponselnya. Ia memandangi postingan seorang lelaki yang sudah satu tahun lebih disukainya. Dalam postingan itu nampak seorang lelaki tampan dengan gaya arrogant.
"Sampai sekarang perasaan gue gak pernah berubah, Dit." Caca membuang napas panjang lalu tersenyum getir. Ia sendiri tidak mengerti bagaimana bisa menyukai lelaki yang bahkan tidak menyukainya. Rasa ingin melupakan itu ada, tapi selalu kalah dengan rasa kagum setiap kali bertemu dengan lelaki itu.
"Bodoh, gue bodoh," umpat Caca pada dirinya sendiri, ia menepuk-nepuk jidatnya yang tidak bersalah.
Demi apapun! Caca benar-benar bingung dengan perasaannya yang menggebu-gebu. Seumur hidupnya baru kali ini dia merasa begitu terobsesi pada seseorang. Ia tahu diri jika hidupnya yang sederhana tidak cukup pantas disandingkan dengan lelaki kaya raya itu.
Tidak sedikit orang yang mengatakan 'lo terlalu burik buat Radit yang tampan dan high class' atau 'lo terlalu rengginang buat Radit yang suka Oreo Supreme'. Mendengar cibiran-cibiran itu membuat Caca seringkali bercermin dan menyadari dirinya yang memiliki banyak sekali kekurangan. Itulah yang membuatnya mengurungkan perasaannya.
Merasa matanya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, Caca menaruh handphonennya di nakas lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia berharap dalam mimpinya bisa menjalin sebuah hubungan yang indah dengan Radit dan berharap esok hari akan ada sedikit keajaiban.
Bersambung
Bagaimana menurut kalian?
Membosankan ya?Apa openingnya kurang menarik?
Mohon dimaklumi karena aku masih amatir dalam menulis, selanjutnya aku akan berusaha agar lebih bagus lagi.
Terima kasih buat yang sudah baca, aku akan lebih semangat jika kalian meninggalkan jejak😊.
So.. yang ingin memberikan saran dan kritik silahkan, bakalan aku terima dengan senang hati, dan apa saja yang menurut kalian kurang atau ada kesalahan silahkan beri tahu aku agar diperbaiki.
Jangan lupa vote dan komen ya biar aku lebih semangat lagi melanjutkan cerita ini.
Salam dari Banjarmasin😊
Senin, 8 Juni 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS
Teen FictionSeseorang yang menginginkan ketulusan dalam hubungannya karena ia tahu diri bahwa dia hanyalah orang biasa. TUKANG PLAGIAT MENJAUHLAH!!!