10. Make Up

24 5 2
                                    

Ada yang bisa niruin suara buaya jantan?
Me : aku cuma chat sama kamu aja kok :)
***

Ayo tekan bintangnya dulu😊

~Tulus~

Caca baru pulang sekolah, ia mendapati rumah yang sepi.

"Bang, woy bang!" Caca berteriak sambil menggedor pintu kamar Keno.

"Kampret! Kebo banget si Bang Ke," gerutu Caca kesal lantaran tidak ada jawaban dari Keno.

Tangan Caca bergerak membuka pintu kamar.
"Kalo tau dari tadi gak dikunci, ngapain gue tereak-tereak kaya orang gila, anjay."

Caca melihat Keno yang lagi tertidur pulas,  lelaki itu telanjang dada, dan hanya menggunakan boxer doraemon. Kakinya berada di atas bantal, sedangkan kepalanya beralaskan guling.

Caca tersenyum setan, ia berjalan tanpa suara menghampiri sisi ranjang Keno. Perlahan tapi pasti tangannya bergerak membelai bulu-bulu kaki abangnya lalu menariknya dengan cepat.

"Aaakhh, goblok! Sakit tolol! Ya lord... Caca!" Lelaki gundul itu misuh-misuh sembari mengusap-usap betisnya.

Caca menahan tawa, ia langsung tiarap di sisi ranjang, berharap abangnya itu tidak melihatnya.

"Woy kampret!" Keno memekik, lelaki itu menarik baju bagian belakang adik durhakanya hingga gadis mungil itu berdiri.

"Ampun bang hehe, dari tadi gue tereak lo gak bangun-bangun sih," jelas Caca menyengir lebar seperti orang tanpa dosa.

"Mau apa lo?"

"Minta duit!" sahut Caca menadahkan tangannya.

"Gak ada, lo udah ganggu gue tidur. Gak bakalan gue kasih,"

"Bang, kata mama duit jatah gue ada di elo."

"Bo-do A-mat!"

Caca mendengkus kesal, ia melipat kedua tangannya di depan dada. Memikirkan rencana apa yang harus dipakai agar abang laknatnya itu menurut padanya. Caca melirik ke salah satu rak yang ada di kamar lelaki itu. Di sana penuh dengan deretan miniatur Doraemon and friends, gadis dengan seribu akal usilnya itu menghampiri rak tersebut. Merasa ada yang tidak beres pada adik perempuannya Keno langsung menarik Caca menjauh dari koleksi kesayangannya itu. Namun, kalah cepat. Caca berhasil meraih satu miniatur doraemon milik Keno.

"Ca, plis jangan yang itu bego!" pekik Keno dongkol.

"Kasih gue duit atau Doraemon lo gue cempuling ke WC!" ancam Caca, ia menggenggam erat-erat Miniatur Doraemon itu agar Keno tidak bisa merebutnya.

"Ya lord... Punya adek gini amat. Iya iya gue kasih. Siniin dulu Doraemon gue," lirih Keno sembari mengambil dompetnya dari laci.

"Sini dulu duitnya baru gue kasih," pinta Caca tersenyum lebar.

"Nih!" Keno menyerahkan uang dengan nominal dua puluh ribuan lalu ia dengan cepat merebut koleksi kesayangannya itu, lelaki bertubuh lebih tinggi dari Caca itu mencium-cium hingga mengelus miniatur Doraemon kesayangannya. Hal itu membuat Caca bergidik ngeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TULUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang