3. Masih kah?

106 23 11
                                    

Apa kebohongan lelaki yang sering dikatakannya?
"Aku gak bisa hidup tanpa kamu"
Kalo ada yang bilang gitu mending putusin aja, liat tiga hari kemudian apa dia masih hidup?

~Tulus~

Hujan deras mengguyur kota Bogor sore ini, membuat pengguna jalan terpaksa menepi untuk berteduh. Caca dan dua sahabatnya sedang asyik menikmati bakso yang dijual di sebuah kedai bernama Terserah sembari menunggu hujan reda. Kedai ini adalah kedai langganan mereka sejak SMP.

"Ca, lo masih naksir sama Radit?" tanya Hana spontan membuat Caca yang sedang menyeruput kuah bakso itu tersedak.

"Uhuk uhuk, gue gak tau," balas Caca dengan nada jutek.

"Masa lo gak tau sama perasaan lo sendiri?" tanya Hana lagi, membuat Caca perlahan melepas sendok yang tadi ia pegang, tampak wajah yang tersenyum kecut itu menyimpan luka.

"Kayanya lo masih naksir deh," timpal Kila yang kemudian hanya dibalas Caca dengan mengangkat kedua bahunya acuh, Caca malas membahas tentang perasaannya. Dia sendiri saja tidak mengerti bagaimana bisa bertahan menyukai lelaki bernama Radit itu, padahal perasaannya tidak pernah terbalaskan.

"Eh, itu Aldo bukan sih?" tanya Hana menunjuk ke depan Kedai, di sana lelaki berhoodie navy yang sudah sebagian basah itu menyandarkan sepedanya lalu memasuki kedai, menemui Pak Ruslan pemilik kedai. Terlihat mereka berdua membicarakan sesuatu yang sayangnya tidak bisa didengar oleh Caca CS.

"Aldo ngapain di sini?" tanya Kila.

"Ya, mau makan lah," balas Caca

"Tapi kayanya gak deh," sahut Hana memperhatikan Aldo yang berjalan keluar kedai.

"Aldo!" panggil Kila, merasa namanya terpanggil lelaki yang masih bercelana abu-abu itu menoleh ke sumber suara, mukanya sedikit terkejut melihat Caca CS yang sedari tadi memperhatikannya. Namun, bukannya menyahut ia malah bergegas keluar kedai.

"Bangke, gue dicuekin," gerutu Kila.

"Lo, sih sok kenal," ledek Hana.

"Kok, lo ngeledekin gue sih," protes Kila.

"Emang lo sok kenal kan," cetus Hana.

"Aldo kan temen sekelas kita, ya wajar dong gue sapa, gue kan anak yang baik hati dan tidak sombong," sanggah Killa.

"Iya gak sombong, tapi songong," seloroh Hana.

Caca mendengkus menyaksikan kedua sahabatnya adu bacot.

"Apa lo bil-"

"Pulang bego, ujannya dah reda nih, lo berdua mau adu mulut di sini sampe subuh," potong Caca, sumpah demi apapun jika Killa dan Hana dibiarkan saja bisa beneran adu bacot sampai subuh. Mengingat kedua sahabatnya itu benar-benar memiliki energi yang besar untuk bicara, apalagi bergosip. Seharian pun mereka bisa bertahan  membicarakan gosip-gosip yang sedang viral, dari gosip artis papan atas hingga gosip para tetangga yang hamil duluan. 

Akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing.

~Tulus~

TULUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang