Kadang suatu hal yang tak terucap lebih bermakna dari apa yang tersirat
Ayo tekang bintangnya dulu!
~Tulus~
Teriknya matahari membuat mata Caca memicing ketika mendongak. Ia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Ini adalah hari ke enam ia berpacaran dengan Radit, tetapi lelaki itu tidak pernah bersikap manis padanya bahkan sekedar mengirimkan pesan untuk menanyakan kabar saja tidak pernah ia terima.
Setiap Caca menanyakan kabar Radit kepada teman lelaki itu, pasti mereka menjawab kalau Radit sedang pergi bersama Bella, entah apa hubungan mereka berdua. Kemarin saja Caca melihat Radit berboncengan dengan Bella saat pulang sekolah, Bella dengan sengaja melambaikan tangannya pada Caca dengan senyum Miring. Kalau ditanya cemburu atau tidak, ya jelas jawabannya cemburu. Ada rasa sesak dan panas yang memenuhi dadanya, dan ada sesuatu yang ingin dikeluarkan tapi tertahan ditenggorokannya.
Jadi ini yang dimaksud bang Ken sakit hati?, batin Caca
Pelajaran hari ini adalah olahraga. Pelajaran yang tidak disukai Caca, kalau bisa setiap mata pelajaran ini ia lebih baik tidur di perpustakaan. Beruntungnya hari ini bukan waktunya penilaian praktik, jadi ia masih bisa bersantai tanpa memikirkan kegagalan dalam praktik.
Caca yang berada di barisan tengah menguap lebar mendengarkan Pak Bejo menjelaskan materi. Sedari tadi perutnya kram karena ini hari pertamanya menstruasi.
Setelah menjelaskan materi panjang lebar Pak Bejo membubarkan barisan, meminta satu persatu muridnya mencoba beberapa teknik yang tadi beliau jelaskan.
Caca lemas, ia merasa ingin rebahan saja. Ia memikirkan alasan untuk tidak mengikuti pelajaran ini.
Bruuk
Badan mungil Caca ambruk, untung Killa yang berada di samping gadis itu dengan sigap menangkap badannya. Semuanya jadi panik mengerumuni Caca.
Hana menepuk- nepuk pipi Caca guna mengembalikan kesadarannya, tapi tidak ada reaksi sama sekali. Melihat hal itu Aldo langsung memasuki kerumunan lalu menggendongnya. Merasa badannya melayang tiba-tiba, Caca menahan diri agar tidak berteriak.
"Do, tolong urusin Caca dulu, nanti gue nyusul," pinta Killa yang hanya dibalas Aldo dengan anggukan. Lelaki bertubuh tegap itu langsung membawa gadis yang digendongnya menuju UKS.
Saat merasa suara ribut dari teman-temannya terdengar jauh. Caca memberanikan diri membuka sebelah matanya, betapa terkejutnya ia saat mendapati Aldo yang menggendongnya.
"Sudah gue duga, lo cuma pura-pura," sindir Aldo.
"Kenapa elo yang gendong gue?" tanya Caca heran. Aldo hanya diam memperhatikan langkahnya.
"Turunin gue!" jerit Caca.
"Diem atau gue turunin di sini, biar Pak Bejo liat lo cuma pura-pura," ancam Aldo berhasil membuat Caca bungkam. Kalo ketauan pingsan boongan, yang ada nanti malah dihukum, pikir Caca.
Saat masuk ke UKS tak ada satupun penjaga atau para PMR yang biasa melayani orang sakit.
"Turunin gue!" jerit Caca lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS
Подростковая литератураSeseorang yang menginginkan ketulusan dalam hubungannya karena ia tahu diri bahwa dia hanyalah orang biasa. TUKANG PLAGIAT MENJAUHLAH!!!