Taehyung pulang larut malam. Dia menolak tawaran Jungkook dan Namjoon untuk menginap di rumah mereka. Ia ingat sekarang dia tidak tinggal sendiri. Ibunya dia bawa ke Gwangju demi keamanan mereka berdua.
Keamanan? Yap.
Ayah dan ibunya bukanlah orang tua yang bisa menyatu dengan kasih sayang dan membesarkannya dalam keluarga yang normal. Semenjak ayahnya bangkrut dan kehilangan pekerjaan, ia menjadi gila. Dengan tangan yang begitu ringan memukul dan melukai ibunya atau Taehyung sendiri.
Hal itu terjadi saat adiknya lahir. Haechan, Kim Haecan mengira Aeri selingkuh dengan pria lain. Ia menghina istrinya sendiri sebagai pelacur karena kebangkrutannya. Ia yakin istrinya gila karena mereka menjadi miskin lalu menjual dirinya pada pria yang haus akan sentuhan wanita.
Pada akhirnya, malam yang kelam itu terjadi.
Haechan mabuk berat, Taehyung yang masih belia hanya bisa menangis saat melihat ibunya dipukul bahkan ditendang beberapa kali. Dia hanya bisa menggendong adiknya kemudian berlari, bersembunyi dari iblis yang merupakan ayahnya sendiri.
Malam itu Taehyung tidak berdaya untuk bersembunyi. Teriakan Taehyung dan Aeri teredam oleh suara hujan yang teramat deras dan gemuruh yang saling beradu. Tidak ada satu orang tetangga yang akan mendengar penderitaan mereka.
Karena melihat dua buah hatinya tersakiti, Aeri yang awalnya lemas langsung bangkit dari posisinya dan melindungi Taehyung. Dia dengan berani memukul kepala Haechan dengan vas bunga ukuran sedang. Hal itu mampu membuat Haechan pingsan untuk sesaat karena dia juga tengah mabuk berat.
Aeri langsung memeluk Taehyung dan meminta anaknya untuk bersembunyi dibalik lemari dalam kamar sampai Aeri kembali. Kemudian dengan hati yang amat berat dia terpaksa membawa Jungkook yang masih belum mengerti apa-apa untuk pergi sejauh mungkin dari amukan Haechan. Kemarahan suaminya diipicu karena kehadiran Jungkook sehingga agar Jungkook aman. Dia harus membawa Aeri pergi.
Pilihan jatuh di salah satu rumah yang tampak nyaman dan penuh kedamaian milik keluarga Kim Yeogun dan Kim Hana. Lalu, Aeri meletakan Jungkook dengan penuh penyesalan didepan pintu rumah itu.
Lalu cerita berlanjut sampai hari ini. Walaupun Aeri dan Taehyung tidak akan pernah melupakan hari kelam itu.
BUGH!!
Tubuh Taehyung terhuyung untuk beberapa saat ketika pukulan berat dari Haechan menghantam wajahnya. Tepat setelah membuka pintu Taehyung harus mendapat sebuah bogeman dan juga keadaan ibunya yang sudah terkapar dilantai dengan luka lebam dan kondisi yang terlihat lemah.
"Ibu.." lirihannya lalu Taehyung berlari dan membantu ibunya berdiri dengan hati-hati.
"Kalian terlalu berani untuk bermain denganku!!" teriak Haechan yang langsung membuat Taehyung geram.
Taehyung segera melangkah cepat menuju Haechan tapi sedetik kemudian tubuhnya melemah saat Haechan menunjukan foto Jungkook dengannya yang sedang dalam perjalanan pulang beberapa hari yang lalu.
"Apa jadinya jika seorang atlet panahan tidak bisa menggunakan kedua tangannya lagi? Perlu aku membuatnya cacat seumur hidup?" ancam Haechan.
"Jangan sentuh adikku!!" teriak Taehyung geram yang makin memancing rasa humor Haechan.
"Hah! Pelacur itu sudah mengelabuimu!"
Inilah alasan Haechan tidak pernah melukai Taehyung dengan kasar. Dia masih sadar Taehyung adalah darah dagingnya. Dia tidak mungkin melukai anaknya sendiri.
"Kau harus sadar pelacur itu sudah berbuat hal hina lalu lahirlah anak haram itu, Taehyung!!"
Taehyung hanya bisa menggeleng keras dan menatap ayahnya dengan tatapan menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trivia : Love (Brothership Namkook) || Fin
FanfictionDialah kakakku, Namu Hyung. Dialah adikku, Kookie Jungkookie @2020