Taehyung terlihat begitu menawan dengan busur ditangan dan juga baju atletnya. Rambut hitam yang kini bergelombang itu memang menutupi kedua netranya tetapi fokusnya masih mampu membaca target yang akan ia tembus dengan panahnya.
Taehyung terus menatap yakin pada apa yang ada didepannya. Mengalahkan semua lawannya dan kini ia berhasil memasuki babak semi final. Lawannya kali ini tidaklah mudah, si juara tahun lalu dan juga penantang dari universitas olahraga dari luar negeri. Taehyung tidak pernah menyangka akan bertemu orang sehebat mereka.
Tujuanku memanah adalah bertemu dengan adik kandungku!
Panah pertama Taehyung dibabak semi final ini berhasil menembus angka 8.9. Semua bersorak untuknya tetapi Taehyung menulikan telinga demi fokus yang harus ia jaga.
Tujuanku berdiri disini adalah untuk adikku, Jungkook!
Panah kedua Taehyung dibabak semi final ini berhasil menembus angka 9. Semua yang hadir makin yakin bahwa Taehyung akan masuk babak final.
Ini untuknya!
Skor terakhir dari panah ketiga dari seorang Kim Taehyung adalah 9.3 yang berhasil membawanya bersaing dibabak final.
Ini bukan hanya perjuanganku atau perjalanan menuju kemenangan untuk diriku sendiri.
Taehyung berbalik dan menatap semua orang yang bersorak untuknya. Pelatih, teman-teman di kampusnya, semua orang yang melihatnya berjuang dari babak penyisihan sampai semi final kali ini. Dan, yang terakhir, Jungkook yang sedang bahagia melihat keberhasilannya.
Ini untuk Jungkook. Adikku yang telah memberikan kesempatan padaku untuk menjadi kakaknya. Ini untuk senyumannya yang tidak akan aku ijinkan pergi dari wajahnya.
Taehyung mulai berkaca saat tatapannya semakin fokus pada raut bahagia Jungkook.
Terima kasih, Jungkook. Berjuanglah sampai kanker itu menyerah padamu! Lihatlah kedua kakakmu yang sedang berusaha membahagiakanmu.
Taehyung menggeser bola matanya pada sisi kanan Jungkook. Disana, Namjoon sedang menatapnya bangga dan memberikan dua acungan jempolnya. Lesung pipi Namjoon semakin dalam saat tersenyum padanya. Taehyung seperti memiliki kakak yang sangat bangga pada pencapaiannya.
Final menunggumu, Taehyung!
***
Semua media hanya berisi wajah Kim Taehyung dan pencapaiannya hari ini. Si pemanah yang baru saja muncul ke permukaan dan secara ajaib berhasil mengalahkan para pendahulu yang luar biasa. Yap, pujian dan semangat datang silih berganti untuknya.
Taehyung membereskan peralatannya hari ini dan pelatih menghampirinya dengan senyuman bangga. Satu hal yang membuat Taehyung bangga pada pelatihnya adalah ia tidak pernah menuntut Taehyung untuk menang. Ia hanya meminta Taehyung untuk melakukan yang terbaik.
"Tae, kau patut berbangga pada dirimu sendiri!"
"Tidak, pelatih. Ini karena dirimu yang sudah sabar melatihku"
"Yah, aku akui aku memang membutuhkan kesabaran yang tinggi saat mengajarimu kemarin"
Taehyung menekuk kedua bibirnya sebagai luapan rasa kesalnya. Tanpa bicara lagi, pelatih merangkul kedua bahu Taehyung dan berjalan beriringan dengannya.
"Kak!" Jungkook berlari dan langsung meluk Taehyung dengan perasaan bangganya.
"Tepati janjimu. Kau harus kemoterapi malam ini!" ucap Taehyung dengan penuh ketegasan dan juga penekanan. Jungkook hanya mengangguk cepat tanpa melepaskan rangkulannya.
"Jadi, dia ini calon atlet panahan yang dulu aku latih? Wah, cengeng sekali" pelatih itu langsung mendapat pukulan dari bogem Jungkook yang tidak terlalu keras. Jungkook ternyata masih sama menggemaskan. Tapi, wajahnya yang pucat da sayu itu memang cukup menyedihkan.
"Semoga berhasil dengan pengobatanmu, Jungkook" pelatih kemudian memeluk Jungkook dan beberapa kali menepuk bahunya dengan harapan Jungkook mendapat semangat untuk menjalani terapinya.
"Aku akan berusaha pelatih"
Lalu pertemuan itu diakhiri dengan senyuman dan juga semangat Jungkook untuk menjalani kemoterapinya.
***
Namjoon terus menggenggam tangan Jungkook saat anak itu merintih kesakitan. Jarum suntik yang menusuk pembuluh darahnya itu pasti menyakikan dan Namjoon sudah tidak bisa menghitung berapa kali adiknya harus dilukai seperti ini.
Obat kemoterapi itu mulai masuk dalam pembuluh darahnya. Jungkook hanya terdiam dan berkali-kali menarik nafas dalam. Ia berharap obatnya kali ini tidak menambah rasa sakitnya dan Jungkook akan baik-baik saja.
Namjoon mengusap puncak kepala Jungkook untuk menenangkan rintihan anak itu. Jauh dalam hatinya, ia menjerit tapi Namjoon hanya bisa terdiam dan berharap waktu sulit ini cepat berlalu.
Namjoon menatap kedua kakinya yang masih belum mampu berjalan. Kursi roda masih menolongnya untuk beraktivitas. Memang, hal itu tidak mengganggu pekerjaannya karena ia bisa membuat musik dengan kondisi seperti sekarang.
Tapi keberhasilan Taehyung hari ini sangat mendorong Namjoon pula untuk berhasil dalam pengobatannya. Dia juga ingin melihat Jungkook tersenyum bangga dan sebahagia tadi.
"Kak Namu"
"Eum. Butuh apa, Kook?"
Jungkook memaksa dirinya untuk duduk dan menatap Namjoon begitu dalam.
"Butuh lagu" Namjoon mulai mendelik sementara Jungkook bersiap untuk melanjutkan kalimatnya. "Aku ingin Kak Namu menciptakan lagu. Ya, setidaknya satu saja" lanjut Jungkook yang kemudian ia menggenggam kedua tangan Namjoon.
"Aku ingin Kak Namu menciptakan sebuah lagu dan aku berharap juga Kak Namu menyanyikannya diatas panggung"
"Kook.." Namjoon tidak bisa menolak. Tatapan pinta dari Jungkook sangat mengguncang dunianya.
"Sebelumnya Kak Namu pernah menciptakan lagu untukku dan juga artis lain. Apa Kak Namu tidak mau menciptakan lagu untuk diri kakak sendiri? Menyanyikannya untuk semua orang? Apa Kak Namu ingin terus berada dibalik layar?"
Namjoon berfikir sejenak. Memang semua yang dikatakan Jungkook tidak ada salahnya. Benar, kadang kala ia ingin menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang ia sayangi.
Bola mata elang Namjoon beralih untuk menatap dalam bola mata bulat Jungkook yang saat ini sedang terarah padanya. Sorot itu masih tetap bercahaya walaupun kelopak matanya masih berkedip lambat karena tubuh Jungkook yang mulai lemas.
Trivia : Love, mungkin ini saatnya dirimu untuk terdengar. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Trivia : Love (Brothership Namkook) || Fin
Fiksi PenggemarDialah kakakku, Namu Hyung. Dialah adikku, Kookie Jungkookie @2020