The Big News

66 6 0
                                    

"Apakah berita tadi akan diulang?" Tanyaku seraya memainkan selang yang menyambungkan antara hidung dan tabung oksigenku. "Entahlah, sepertinya tidak. Kau tau, semua berita hanya ditayangkan sekali dan tidak ada pengulangan," jawab Valent dengan raut wajahnya yang merasa bersalah. Aku mengangguk, aku masih membayangkan dan menerka-nerka apa yang akan terjadi. Apa yang telah diberitahu EP kepada warga Manhattan. Aku beranjak dari sofa dan segera mencari ibu. Aku bergegas kekamarnya dan sedikit menoleh kearah Valent yang masih duduk terdiam di sofa. "Bu?" Panggilku pelan dan memasuki kamarnya. Ibu menoleh kearahku dan menumpahkan seluruh senyuman manisnya. Aku tersenyum dan duduk disebelahnya. "Apa ibu tahu berita besar yang diberitahu oleh EP tadi? Aku ketinggalan karena harus membukakan pintu untuk Valent," jelasku dan berharap ibu tahu akan jawaban atas pertanyaanku. Aku melihat kepala ibu mengeleng pelan, aku merasa sedikit kecewa. "Ibu bahkan belum sempat melihat tv setelah pulang dari Refoksi," ucapnya. Aneh, tidak biasanya ibu menjawab pertanyaan aku dengan menunduk tetapi kini ia melakukannya. Pasti ada sesuatu yang disembunyikannya. "Ada apa sebenarnya bu?" Tanyaku sedikit menatap mata ibu. "Tidak Tilda, kau sebaiknya kembali menemui Valent," jawabnya. Aku bangkit dengan perasaan kecewa serta penasaran 'tidak biasanya ibu seperti ini' pikirku.

"Berhasil?" Tanya Valent dengan wajah penuh harap. Aku menggelengkan kepalaku perlahan. "Tidak, sebaiknya kita berkeliling dan menanyakan orang ada apa sebenarnya," ucapku dengan penuh tekad. "Hey, bagaimana jika kau tanyakan adikmu atau ayahmu?" Usul Valent yang nampak gugup. "Ayah dan Dimitri sedang diluar Manhattan, aku tidak yakin mereka tau tentang kabar ini. Aku harus mencaritahunya dan segera memberitahukan kepada mereka," ucapku dan segera berjalan untuk meninggalkan apartemenku disusul oleh Valent. "Kemana kita akan pergi?" Tanyanya yang berjalan dibelakangku. "Aku tidak tahu, mungkin kita bisa tanyakan orang-orang di Britannié Coffee. Sambil menegak segelas tiramisu hangat," aku tertawa pelan dan Valent ikut tertawa bersamaku.

Aku berjalan kaki bersama Valent menuju Britannié Coffee karena undang-undang melarang anak seumurku yaitu 18tahun mengendarai Polybble. Undang-undang mengatakan bahwa anak yang berumur 20tahun baru boleh mengendarai Polybble. Kami terdiam disepanjang perjalanan menuju Britannié Coffee sampai akhirnya aku pun memecah keheningan diantara kami. "Hey, lihat. Ada apa ramai-ramai disana?" Tanyaku dan mataku tertuju pada sebuah toko yang sangat ramai, bahkan dihari biasanya pun tidak pernah terlihat ramai. "Maksudmu, Ticket Box? Tempat segala jenis tiket dijual?" Tanyan Valent seraya mengerutkan keningnya. "Ya, aneh sekali," tambahku. "Mau kesana Tilda? Sejujurnya aku pun penasaran ada apa sebenarnya," tanyanya dan menarik pelan tanganku menuju ke sebrang jalan dimana Ticket Box itu berada.

Semua orang telihat panik, aku semakin penasaran ada apa sebenarnya. "Permisi," ucapku kepada salah satu wanita dewasa. "Ya?" Tanyanya dan aku dapat melihat bawah diwajahnya diselimuti oleh kepanikan. "Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi? Mengapa ini sangat ramai?" Aku segera mencecar beberapa pertanyaanku, berharap wanita itu dapat menjawabnya. Valent memegang pundakku perlahan, aku tau dia bermaksud menenangkanku. "Tidakkah kau menonton berita tadi?" Jawab wanita itu dan antrian pun bergerak maju. "Maaf nak, ini giliranku, mungkin kau bisa bertanya kepada yang lainnya," ujar wanita itu dan segera mengalihkan pandangan dariku menuju tempat penjualan tiket. Aku sedikit mendengar percakapan diantara orang-orang yang mengantri seperti "harganya mahal sekali" "tetapi demi kehidupan kita" "bagaimana nasib yang tidak punya biaya untuk membeli ini?" Aku semakin mengerutkan kening, rasanya ingin sekali berteriak. Apa yang telah mereka sembunyikan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEXVERUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang