[ON revision]
¡¡MOHON DIBACA!!
Zhong Chenle x Cherry Kim
Cerita ini, diambil dari sudut pandang si Cherry. Ada sudut pandang si Chenle dan ada sudut pandang si author sedikit.
"Hey dolphin!!" panggil ku
Dia itu Zhong Chenle, temanku, iyak cuma tem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______________________________________
Aku sudah keluar dari rumah sakit itu. Senang sekali rasanya.
Tau nggak? Habis keluar rumah sakit, aku langsung diajak untuk pergi ke mall! Ogeb banget ga sih? Kok mau-mau aja.
"Cherry! Sini!" panggil Renjun.
Aku menghampirinya setengah berlari.
"Apa?" tanyaku kepada semua anak.
"Tutup matamu dulu." ucap Angel. Aku menutup mataku.
"Dah, nggak boleh ngintip yah! Awas kalau ngintip!"
"Iya-iyaa,"
Aku hanya berjalan dengan sangat sangat pelan.
Takut jatuh euy! Meskipun ada Renjun dan Angel yang memegang lenganku.
"Cherry, siap-siap ya,
"1
"2
"3! Buka penutupnya!"
Lalu ada nyanyian "Happy Birthday".
Hahaha, malu sekali aku.
Yang membawa kue adalah Chenle. Dia membawa kue sambil tersenyum lebar! Wah, rasanya aku beruntung ya!
Aku memejamkan mataku saat aku sudah di depan kue nya.
'Wish ku adalah, semoga orang-orang disekitarku bahagia selalu, yorobun yg baca ini juga!'
Setelah itu, aku meniupnya. Teman-temanku bersorak kegirangan. Mereka bertepuk tangan dengan wajah yang gembira.
"Xièxiè!" ucapku sambil mengambil alih kue yang dipegang Chenle.
Kami semua makan di salah satu restoran di mall. Restorannya bagus! Pasti mahal :( .
"Cherry," Chenle memanggilku, aku menoleh.
"Karena kamu berulang tahun hari ini, aku akan mentraktirmu! Serius."
"Hah? Hei~ harusnya, kan aku yang traktir," kataku.
"Emang bisa?" tanya Renjun.
"Lain kali, hihihihi." jawabku cengengesan.
"Sudah kuduga." timpal Angel. Aku hanya cengegesan lagi.
***
Setelah makan, kita berempat ke toko yang besar sekali. Seperti supermarket.
Hebat! Supermarket ada di dalam mall.
Aku hanya mengekori kemanapun mereka pergi. Saat Angel memanggilku, aku menghampirinya. Belum sempat Angel selesai berbicara, Renjun memanggilku. Renjun belum selesai berbicara, Chenle yang memanggilku. Terus begitu sampai aku mengatakan kalau aku lelah.
