"Seungcheol??"
Jeon Wonwoo mengetuk pelan pintu kamar kayu coklat di depannya. Pintu coklat ber-stiker artis sexy papan atas hollywood itu terpampang jelas. Apalagi jika bukan nicky minaj, sang artis sexy idola temannya itu. Membuat wonwoo sedikit tidak fokus saja. Masalahnya stiker itu terlihat tak senonoh.
"Siapa?" Terdengar suara teriakan dari dalam.
"Jewewe" Wonwoo balas meneriaki teman satu kontrakannya itu. Sebenarnya ia sangat malas jika disuruh mengetuk-ngetuk pintu seperti ini. Seperti kamar anak perempuan saja. Tapi karena rasa sedikit trauma karena ia pernah menyelonong kamar mingyu ketika dia sedang melakukan kegiatan solo sambil menonton video blue. Jadi sejak saat kurang menyenangkan itu, sekarang wonwoo menerapkan peratutan baru di kontrakan mereka.
Selalu mengetok pintu sebelum masuk.
"Masuk aja won, gak dikunci"
Wonwoo hanya menghela napas pelan lalu membuka pintu kayu itu. Lalu langsung mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur temannya itu yang agak berantakan. Bagaimana tidak, celana jeans dan kaos terlihat diletakkan begitu saja bercampur dengan selimut bed cover yang tidak terlipat rapi.
Sementara seungcheol terlihat sibuk sendiri dengan tas eiger hitam besarnya. Beserta beberapa tumpukan baju dan celana yang juga berantakan. Belum lagi lemarinya terbuka yang isinya juga sama berantakannya. Sedang mem-packing barang-barang yang ia butuhkan selama study banding ke surabaya besok.
Astaga ini kamar atau kapal pecah.
"Lo jadi berangkat jam berapa besok?" Wonwoo membuka percakapan di antara mereka berdua. Matanya menatap malas sang sahabat yang sedang memasukkan pakaiannya ke tas eigernya.
"Jam 8 pagi udah kumpul di stasiun. Keretanya jam 9" Jawab seungcheol sekenanya. Fokusnya masih pada tas hitam besarnya.
"Oh. Jisoo tau kalo lo mau pergi besok?" Wonwoo mengganti pertanyannya. Oh iya soal jisoo, dari semua anak kontrakan hanya wonwoo yang tahu hubungan mereka berdua. Alasannya tentu saja karena jisoo itu juga sahabatnya jadi sulit berbohong.
Awalnya wonwoo juga kaget kalau ternyata mereka berdua menjalin hubungan. Tapi ya sudah lah lagipula mereka memang saling mencintai.
"Tau lah"
"Kalo lo mau ketemu sowon, dia juga tau?" Tanya wonwoo lagi. Astaga kenapa wonwoo sepertinya akan mengintrogasinya malam ini.
"Ya enggak lah, udah gila kali, bisa-bisa gue dicincang sama dia" Jawab seungcheol sedikit sewot. Wonwoo hanya tertawa pelan mengejek.
Dalam hidupnya, seungcheol tak pernah merasa seyakin ini pada seseorang yang dicintainya. Dari dulu ia hanya berpikir bahwa kehidupan dikeliling para cewek cantik itu menyenangkan. Mempunyai pacar yang cantik dan sempurna adalah kesuksesan terbesar bagi lelaki. Tapi semakin ke sini ia baru menyadari bahwa itu ternyata tidak pernah membuatnya bahagia. Dan ia baru menyadari bahwa kebahagiaannya itu sederhana, sesederhana ketika ia bertemu dengan pemuda manis itu.
Jika dulu seungcheol memiliki standart dan kriterian khusus bagi calon pacarnya. Seperti harus cantik, putih, dan tubuh proporsional seperti para mantan-mantannya terdahulu. Namun dengan jisoo, semuanya mendadak berbeda. Dan seungcheol baru menyadari, bahwa jatuh cinta itu sesederhana itu. Sederhana saat kau menjatuhkan begitu saja hatimu pada hatinya. Tidak perlu harus mematuhi kriteria apalah itu.
Faktanya ketika seungcheol banyak memacari perempuan sesuai kriterianya malah membuatnya tidak puas. Seolah ada rasa untuk terus memperbarui. Ya jadilah pengalaman gonta ganti pacar tidak dapat terelekkan. Namun ketika dengan jisoo, seungcheol benar-benar tidak ingin hal itu terjadi. Seyakin saat hatinya memilih menjadikan jisoo sebagai satu-satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
straight 🍧 cheolsoo ✔
FanfictionBeloknya cuma sama kamu... Iya kamu :) ↪17 maret 2019 - 22 juni 2020 🍧original story by @kwonsyg, 2k19