"Hi honey!!"
Seungcheol baru saja memarkirkan sepeda motor ducatinya di depan sebuah rumah kos bercat putih kuning itu ketika jantungnya terasa akan terlepas dari tubuhnya. Oke ini sedikit berlebihan. Tapi tapi astaga seungcheol benar-benar tidak bisa bernapas normal saat ini.
Bagaimana dirinya tidak berhenti berdebar jika mendengar sapaan manis dari orang termanis yang sekarang sedang tersenyum di depannya. Astaga hong jisoo dengan kadar kecantikan dan kemanisan terlalu berlebihan seperti ini memang sangat membahayakan bagi jantungnya.
"Kamu jangan cantik-cantik gini dong, entar mingyu jelalatan sama kamu ih" Seungcheol protes pelan sambil memberi helm putih untuk jisoonya. Iya, hari ini ia akan menjemput jisoo dari kosannya untuk menghadiri acara surprise ulang tahun mingyu sore ini di kontrakannya.
Jisoo hanya tampak tersenyum manis dan cantik seperti biasa menanggapi protes kekanakan dari sang kekasih. Lalu mengambil helm putih itu dan memasangkannya ke kepala cantiknya.
"Emangnya kenapa? Aku kan emang cantik. Jadi jangan salahin mingyu atau orang lain kalo ngeliat aku suka" Jisoo hanya menjawab dengan nada jahilnya. Sengaja ingin melihat wajah kesal sang kekasih tampan di depannya itu.
Dan iya, lagi pula dirinya memang sudah cantik begini sedari lahir, bukan. Seungcheol saja yang sok tidak percaya diri. Padahal sudah jelas, mana mungkin jisoo berani melirik orang lain saat hatinya sudah mantap terkunci rapat hanya untuknya.
"Yang astaga..." Kata seungcheol nelangsa.
Ah, apa memang ini bentuk karma Tuhan untuknya. Sedari dulu seungcheol memang terbiasa hidup dengan para perempuan cantik. Sehingga ketika melihat perempuan sedikit lebih cantik lainnya membuatnya langsung berpaling begitu saja, tanpa pernah mempedulikan perasaan orang lain. Sekarang ia malah terjebak dalam keadaan amat bucin dengan seorang pemuda cantik bin manis ini. Yang artinya dirinya harus siap jika kapanpun merasakan sakitnya cemburu ketika jisoonya dipandang dan digoda oleh orang lain.
Sedikit malas meladeni seungcheol yang sedang berakting mempoutkan bibirnya sebal, jisoo dengan jahilnya malah cepat mendudukkan dirinya di boncengan kekasihnya itu. Lalu melilitkan tangan rampingnya di pinggang seungcheol erat.
"Udah gausah ngambekan gitu, ayo berangkat!!"
"Tapi inget ya, kamu harus jaga jarak aman sama dia entar. Sayangku jangan genit!" Titah seungcheol posesif. Oh ayolah siapa yang suka melihat orang yang kita cintai sedang digoda oleh orang lain di depan mata kita. Dan bahkan sialnya lagi, seungcheol sama sekali tidak bisa berbuat apapun. Dia menggenggam erat tangan putih jisoo di perutnya.
"Iya bawel! Udah ayo jalan, keburu macet, kita harus ngambil kue juga kan" Jisoo menahan senyum gemasnya dan lebih memilih meletakkan kepalanya di balik bahu lebar sang kekasih. Mencium aroma parfum seungcheol yang membuatnya candu selama beberapa bulan terakhir ini. Dan tak lupa meninggalkan sedikit cubitan mesra di pinggang sang kekasih posesifnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
straight 🍧 cheolsoo ✔
FanfictionBeloknya cuma sama kamu... Iya kamu :) ↪17 maret 2019 - 22 juni 2020 🍧original story by @kwonsyg, 2k19