Awalnya aku kesusahan memakai montor matik ku. Karena yang biasanya memakai celana sekarang harus memakai rok. Emang agak sempit enggak seleluasa memakai celana. Dalam perjalanan banyak orang yang tidak menyadari kalau aku sebenarnya laki laki tiba tiba ada pemikiran gini to rasanya jadi cewe. Selama 17 tahun aku sangat bingung gimana sih kehidupan cewe. Emang lebih ribet dari cowo tapi entah kenapa aku suka aja misal memakai kerudung aku merasa adem dari pada tidak memakai kerudung.
" tettttt..." bel sekolah berbunyi. Aku pun terlambat sudah ada pak Nardi, guru bk disekolah, yang ada di gerbang yang sudah tertutup. Semua siswa yang terlambat pun masuk dihalaman sekolah dan ditanyakan alasannya. "Kenapa kamu terlambat? Sudah terlambat enggak pakai kerudung sekolah bet tidak dipasang lengkap." Tanya pak Nardi. "Maaf pak, saya terlambat karena...". Tiba tiba ada guru lain untuk menyuruh siswa yang terlambat untuk dihukum mencabuti rumput. "Hei kamu yang berkerudung rabbani, sekarang pergi ke ruang bk."tegas Pak Nardi. Aku pun berjalan ke ruang bk.
"Saya belum pernah lihat kamu ya... Kamu murid baru?" tanya Pak Nardi
"Bukan pak saya itu Nusa murid kelas x mipa 1 pak."
"Lo.. kenapa kamu pakai rok?"
Aku pun menjelaskan semuanya. Dan lagi lagi Pak Nardi tertawa mendengar itu lantas entah dari mana Pak Nardi mengerjaiku. "Nah kamu kan disuruh memakai seragam ini selama 1 minggu karena kamu salah saya perpanjang menjadi 2 minggu jika kamu nakal saya akan tambah lagi hukumannya."perintah Pak Nardi. " Enggak ada hukuman lain to pak?" negoku supaya hukumannya tidak bertambah. Pak Nardi mengabaikan karena pak nardi lagi sibuk menghubungi Bu Iwan wali kelas x mipa 2. Tak lama Bu Iwan datang keruang bk. Ternyata aku disuruh menjadi murid baru di kelas mipa 2 dan seolah olah nusa telah pindah dan namaku menjadi Nisa. Aku pun harus menyujuinya.
Jam sekolah pun berakhir aku sangat penasaran dengan si vito. Kami sepakat berkumpul di pakiran dan ingin pulang bersama.
"Dorrr..."
" Eh elu to, Loh bentar bentar kok....?" Aku hanya bisa terdiam
Ternyata vito tak menepati janjinya. Lidya dan Vito bersepakat kalau mereka ingin mengeprankku. Jadi si Vito tidak memaki seragam cewe sepertiku.Aku pun disuruh tetap melanjutkannya. Awalnya aku menolak. Tetapi karena kalah suara aku pun hanya bisa mengyetujuinya. Akhirnya aku pun pulang dengan bonceng si Lidya karena montorku di pinjam si Vito untuk pacaran dengan si doinya.
"Ini gimana to lid? Kok susah naik montornya." Kataku saat ingin bonceng dengan si Lidya. Sama seperti berangkatnya aku sangat kesusahan naik montor saat memakai rok. Akhirnya hari pertama disekolah memakai rok selesai tinggal 13 hari lagi. "Alon alon asal kelakon" begitulah prinsip yang aku pegang.
.....
Menarik dengan ceritaku?
Jangan lupa di like dan follow ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tantangan Menjadi Kenyataan
FantasyDulu namaku adalah Nusa. Aku duduk di bangku sekolah SMA. Sekarang aku kelas X di SMA 1 yang ada di Jawa Tengah. Sekarang aku menjadi seseorang yang memang aku sukai dan aku inginkan sejak dulu. Owh iya lupa kenapa namaku dulu Nusa dan siapa aku sek...