Hidup Baru #2

3.1K 29 4
                                    


Akhirnya aku pun tiba dirumah sakit dan mendaftarkan diri di bagian dokter anak yang melahirkanku dulu. Setelah sholat magrib giliranku untuk masuk. Setelah diperiksa sekian lama. Terlihat mamahku dan papahku berbincah bincah dengan dokter. Tak lama dari itu ada perawat yang memanggilku.

"Dengan saudara Nisa ya?"

"Ya betul bagaimana hasilnya Suster?"

"Silahkan untuk masuk keruangan dokter."

Setelah dokter membaca riwayatku sejak kecil, dokter berdiri didepanku. Emang dokter ini beda dengan yang aku lihat saat kecil. Aku sangat hafal dengan muka dokterku yang melahirkanku. Dokter menjelaskan yang membuatku sangat bingung.

"Dek setelah dokter membaca riwayat dan memeriksa adek, ternyata dokter memiliki dua hormon yaitu hormon perempuan yaitu estrogen dan progesteron serta hormon laki laki yaitu testosteron......"

Dokter menjelaskan bahwa sekarang aku berada di posisi antara sebagian laki laki dan perempuan. Hal itu ditandai dengan adanya perbesaran payudara, keluarnya darah, serta adanya lekukan bada di panggul dan perubahan suara yang tidak lagi besar seperti laki laki. Hal ini terjadi karena ada kelainan pada hormon. Dan diakhir perkataan dokter ada dua pilihan yang harus aku pilih dan hanya diberi waktu selama satu hari untuk memikirnya.

Selama perjalanan pulang, mamahku bercerita. Mamahku baru ingat kalau larangan itu karena jika aku mengkonsumsinya bisa memicu hormon perempuan. Namun selama ini mamahku lupa dan tidak ada yang mengingatkan karena dokter yang memberitahu telah meninggal dunia lima tahun lalu sedangkan ayahku tidak tahu karena saat itu ayahku tidak diruangan dengan mamahku. Sehingga yang awalnya hormon laki lakiku yang dominan sehingga membuatku laki laki hingga saat ini menjadi resesif dan membuat hormon perempuanku yang sekarang dominan karena mengabaikan itu.

Malam itu aku tidak bisa tidur sama sekali hingga fajar datang. Selama disekolah aku hanya melamun saja hingga dikira guruku sakit. Hal itu membuat Lidya sadar dan mengajak ku untuk minum setelah pulang sekolah. Setelah menjelaskan semua sama Lidya, dia berpesan sebelum pulang kalau aku disuruh menentukan sesuai keinginanku untuk masalah lingkungan pasti nanti akan menyesuaikan. Aku pun pulang dengan perasaan yang sedikit tenang.

Malam pun tiba. Aku mamah dan ayahku berkumpuldikamarku. "Gimana Nis? Udah ada pilihan?" Tanya mamahku sambil mengelusku."Aku memilih menjadi perempuan saja mah." Jawabku. Aku memilih dengan mantapmenjadi perempuan karena aku lebih nyaman saja jadi perempuan. Dan setelah akulihat diinternet ada juga anak yang mengalami seperti aku yaitu mengalamiperubahan gender secara alami bukan karena hasil operasi. Malam itu juga adikudiberitahu dan untuk bersiap pergi ke rumah sakit. Karena besok pagi pagi akuharus menjalani operasi pengubahan alat kelamin. Padahal tepat operasiku besokaku berulang tahun ke delapan belas. Ulang tahun besok menjadi momen yangsangat berharga.

......


Menarik dengan ceritaku?

Jangan lupa di like dan follow ya:)

Tantangan Menjadi KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang