8. Rentan

158 7 3
                                    














Ia adalah wanita nakal. Ia adalah wanita yang murahan dan tidak bermoral. Ketika Chaerin duduk di bathub pada Rabu malam itu, ia tidak bisa untuk tidak menganggap dirinya sebagai jalang yang terangsang. Dalam rentang beberapa minggu, ia beralih dari berbagi rumah menjadi lebih banyak berhubungan seks daripada yang ia kira secara manusiawi bersama Jiyong. Ia merasa bahwa kesemutan di pangkal pahanya sudah terlalu familiar. Ia teringat kembali pada malam sebelumnya, di mana Jiyong dengan sabar menginstruksikannya tentang bagaimana pemuda itu suka menerima stimulasi oral dan tiba-tiba. Pemuda itu membuat tubuhnya merasakan hal-hal yang tidak pernah ia bayangkan bahwa ia bisa merasakannya. Tapi kadang-kadang pada malam hari—sekarang mereka berbagi tempat tidur—ia akan bangun dan menemukan lengan Jiyong di sekelilingnya, melingkar di perutnya, seolah berusaha menenangkan bayi mereka untuk tidur dengan sentuhannya. Chaerin bisa melihat, bahkan ketika Jiyong tidur, betapa pemuda itu mencintai bayi mereka. Dan matanya akan berlinangan air mata ketika ia memikirkan ayahnya sendiri, yang ia yakin tak mencintainya seperti Jiyong mencintai anak mereka yang bahkan belum lahir.

Chaerin mendapati dirinya dipertentangkan oleh dua pria ini dalam hidupnya; yang pertama, ayahnya, seseorang yang telah menghabiskan hidupnya untuk melindungi reputasinya dan memberikan semua kebutuhan materi yang Chaerin inginkan. Yang kedua, Jiyong, tak lebih dari orang asing tapi dengan cepat menjadi sesuatu yang penting, yang sangat ingin menjadi sosok seorang ayah yang tidak pernah pemuda itu miliki sebelumnya dan sosok seorang ayah yang yang Jiyong impikan.

Ayahnya; tertata, terkendali, dan penuh perhitungan. Jiyong; bebas, sederhana, kasar, blak-blakan. Tapi hanya butuh beberapa saat—hanya sekilas bahkan—untuk menentukan yang mana yang benar-benar real man. Dan analisis memilih Kwon Jiyong, terlepas dari gairah seksnya yang tak terpadamkan.

Sambil mengerang, Chaerin menjauhkan pikirannya itu ketika ia menyadari bahwa ia sedang menjelajah ke wilayah berbahaya yang belum siap ia jelajahi. Ia meraih di sepanjang sisi bathtub, menyambar iPod-nya, dan memasang ear bud di telinganya. Memutar daftar lagu favoritnya, ia menaikkan volumenya, menutup mata dan tenggelam lebih dalam ke dalam air hingga sebatas lehernya.

Jiyong tidak pernah sebahagia ini saat mengetahui bahwa seorang profesor sakit. Kelas Hukum Bisnis 2,5 jam normalnya telah dibatalkan karena Dr. Goo tampaknya mengalami muntah di kantornya. Saat ia berjalan masuk ke dalam rumah, ia benar-benar merasa lelah. Berkat hubungannya yang semakin meluas dengan Chaerin, jam tidurnya menjadi jauh lebih sedikit daripada sebelumnya. Tapi bukan berarti ia keberatan, tentu saja.

Jiyong berjalan ke dapur, berharap menemukan makanan. Ia tahu ini masih pagi dan Chaerin mungkin belum makan untuk dirinya sendiri. Melangkah menuju ke kamar Chaerin—tunggu, kamar MEREKA—ia mendengar untuk pertama kalinya; Chaerin benar-benar bernyanyi. Tentu, ia telah mendengar Chaerin bersenandung satu atau dua baris lirik lagu, tapi ia belum—dalam tiga bulan mereka berada di bawah atap yang sama—mendengar Chaerin BENAR-BENAR bernyanyi. Mereka berdua suka pada musik, tapi sampai sekarang, belum pernah berbagi rasa suka itu bersama.

Ketika Jiyong melangkah ke kamar yang gelap, ia berjalan menuju cahaya pintu kamar mandi yang terbuka dan berdiri diam, mendengarkan Chaerin menyanyikan sebuah lagu cinta dari bathtub. Mengatakan bahwa ia terpesona, adalah pernyataan yang terlalu meremehkan, karena Chaerin memiliki suara paling jernih, paling menakjubkan yang pernah didengarnya. Suara itu membuatnya merinding. Tidak heran gadis itu menginginkan Broadway... Broadway yang membutuhkannya.

Sentuhan rasa bersalah menghampiri Jiyong ketika ia memikirkan fakta bahwa prospek Chaerin di Broadway jauh lebih sedikit sekarang karena adanya dirinya dan bayinya di dalam hidup gadis itu. Tapi hidup memiliki caranya sendiri, bergelombang, berubah-ubah, dan mengejutkan bahkan untuk orang-orang yang paling bersemangat sekalipun. Dan jika ada yang bisa beradaptasi dengan apa yang dilemparkan kehidupan, itu adalah Kwon Chaerin. Ia mungkin belum mengetahui semua yang perlu diketahui tentang Chaerin, tapi ia tahu itu tanpa keraguan.

AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang