Kamis siang yang tenang Chaerin duduk di sofa, dengan kaki bertumpu di atas meja kopi, membaca What to Expect When You're Expecting. Ia terkejut dan tertarik dari konsentrasinya saat mendengar ketukan di pintu. Ketika ia membukanya, ia menatap seorang wanita berambut panjang dan melihat sebuah mobil berbelok keluar dari halaman.
"Ada yang bisa kubantu?" tanya Chaerin pada wanita itu, memperhatikan mobil itu yang kini menghilang dari pandangan.
"Apa Jiyong ada?" Wanita itu bertanya seraya menatap perut Chaerin.
"Dia belum pulang kerja, tapi mungkin sebentar lagi..." Satu pemikiran muncul di kepala Chaerin saat ia memperhatikan wanita itu berbicara. Wanita itu tampak seperti Jiyong. "Apa kau kakak Jiyong?"
Wanita itu mengangguk. "Aku Kwon Dami."
Chaerin melangkah ke samping, "Oh ayo masuk! Aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu."
Dami tersenyum ramah dan melihat sekeliling rumah. Ia tidak bisa percaya adik laki-lakinya yang bodoh tinggal di sini. Rumah ini jauh lebih baik daripada yang ia tinggali bersama ibunya.
"Maaf, aku belum pernah berkunjung sebelumnya saat ibuku berkunjung ke sini. Aku sedang sibuk dengan bisnisku dan hobiku dan..."
"Dan?" tanya Chaerin pada pemuda itu, yang memiliki mata coklat terang seperti Jiyong.
"Kau hebat. Maksudku, kau mau dengan adikku padahal dia sedikit aneh dan brengsek."
Chaerin memiringkan kepalanya ke arah wanita itu, yang menjatuhkan diri di sofa dan melemparkan tasnya ke samping. "Umm, ya..." gumam Chaerin canggung.
"Ini sedikit membuatku takut awalnya ketika Jiyong datang dan mengatakan pada kami bahwa dia sudah menikah dan memiliki bayi. Maksudku ini JIYONG yang kita bicarakan... saudaraku... Ini hanya... aneh... Tapi ibuku sudah mengomelinya... dan maaf tentang aku yang belum pernah berkunjung untuk bertemu denganmu, mobilku sedang di bengkel jadi aku meminta temanku untuk mengantarkanku hari ini." ucap Dami dalam satu tarikan napas dan melihat sekeliling ruangan. "Kuharap Jiyong tidak keberatan."
"Aku yakin dia tidak akan keberatan. Dia akan senang melihatmu. Apa kau ingin minum sesuatu?"
Dami mengangguk dan Chaerin pergi ke dapur, mengambilkan jus jeruk untuk kakak iparnya itu. Ketika ia kembali, Dami menatap ke arah perut Chaerin lagi.
"Bagaimana... seberapa jauh kehamilanmu?"
"Sudah 19 minggu sekarang..."
"Dan... berapa lama sampai bayi itu lahir?"
"Usia kehamilan manusia biasanya 40 minggu, meskipun ada beberapa bayi yang lahir sedikit lebih awal dan ada beberapa yang sedikit lebih lama. Jadi sekarang aku sudah setengah jalan dalam kehamilanku."
Dami berpikir sejenak. "Jadi, Chaerin, jangan berpikir aneh-aneh atau apa, tapi... apa kau benar-benar menyukai adikkku? Karena... jangan tersinggung, tapi dia sedikit brengsek."
Chaerin tertawa. "Aku bisa mengerti jika dia menjadi adik yang cukup rumit dan membuat frustrasi."
"Oh, kau bahkan belum tahu setengahnya! Ibuku bercerita pada semua orang, itu pun pada orang yang mau mendengarkan, bahwa Jiyong memiliki istri cantik dan bayi 100% hebat... dan semua itu hanya membuatku gugup. Maksudku, sebelum Jiyong pindah ke apartemen dan tinggal sendiri tahun lalu, aku ingat banyak gadis-gadis menyelinap keluar dari jendela kamarnya atau menuruni tangga atau bersembunyi di bawah tempat tidurnya... Dia tidak terlalu cocok untuk menjadi seorang suami, jika kau bertanya padaku." Dami mendongak dari gelas jusnya dan memandang Chaerin, "Apa kau salah satu yang pernah menyelinap keluar dari rumah kami sebelumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident
FanfictionLee Chaerin dengan terpaksa harus menikah dengan seorang pemuda asing yang tidak dikenalnya! pemuda yang menurut ayahnya tidak sepadan dengannya! apakah pria itu akan baik padanya? bagaimana kelanjutan ceritanya?