part 7.Babak Belur

204 101 66
                                    

-o0o-

"Eh iya, Gilang dimana ya?" tanya Rika heran.

Disaat Rika lagi sama gue, tetep aja Rika keinget sama yang namanya Gilang.
Eh tapi wajar aja sih, Gilang kan juga sahabat nya. - umpat Ryan dalam hati

"Eh itu ... anu. Si Gilang katanya ada urusan keluarga makannya dia enggak sekolah." ucap Ryan terus terang.

"Oh ..." Rika langsung tak bersemangat.

"Emang nya Gilang enggak ngasih tau ke elo?" tanya Ryan.

"Enggak sih."

"Elo kok tiba-tiba lesu begini. Emang nya lo rencana mau ngapain sama Gilang?" tanya Ryan lagi yang semakin penasaran.

"Gue rencana nya hari ini pengen ke toko buku bareng Gilang. Eh tapi dia nya gak masuk." jelas Rika.

"Oh, yaudah kalo gitu---" belum selesai Ryan bicara, sudah ada Olivia yang berteriak memanggil Rika.

"RIKA!" panggil Olivia yang datang menghampiri Rika bersama Cindy dan Fira yang mengikuti nya dari belakang.

"Maafin gue kemaren udah ngatain lo murahan, gue bakal tarik ucapan gue yang kemaren. Gue bener-bener minta maaf." ucap Olivia dengan tatapan memohon.

"Maafin kita juga ya Rika." mohon Cindy dan Fira bersamaan.

"Ya,ya,yaaa ... gue memaafkan kalian." jawab Rika tulus.

"Makasih Rika." ucap Olivia, Cindy dan Fira serempak.

"Iya."

"Haiii Ryan." sapa Olivia sambil tersenyum lebar.

Ryan menjawab sapaan Olivia hanya dengan senyuman. Senyuman tipis.

"Rika ... kita mau ngomong sama lo, kita pengen cerita hal penting. Lo mau kan ikut kita sebentar?" pinta Cindy pada Rika.

Tanpa pikir panjang Rika menjawab.
"Boleh."

Cindy langsung menggenggam tangan Rika.

"Ryan, kita pinjem Rika nya dulu ya." tanya Cindy pada Ryan.

Ryan hanya diam tak tau mau menjawab apa. Ryan sebenarnya ingin menghabiskan waktu bersama Rika hari ini.

"Ta .. tapi Rika. Lo beneran enggak apa-apa?" tanya Ryan memastikan.

"Iya gue gak papa. Gue yakin mereka cerita hal penting kok." ujar Rika.

Ryan mendengus pelan.
"Hem, yaudah deh. Hati-hati ya."

Rika hanya mengangguk.

"Emm, yaudah Rika. Ayo ikut kita." ujar Cindy seraya menarik Rika menuju ke halaman belakang sekolah. Sedangkan Olivia dan Fira mengikuti Cindy dari belakang.

"Gue bener-bener ga yakin kalo mereka bakal cerita hal penting." ujar Ryan setelah TCC dan Rika sudah pergi.

"Ko firasat gue gak enak ya." ucap Ryan panik.

"Bodo amat, gue ikutin."

Ryan mengikuti mereka dari belakang. Namun Ryan kehilangan jejak mereka entah mengapa mereka menghilang.

"Cih, SIAL!"

---

TEET!
bel pulang sekolah berbunyi

"Agh! Rika dimana si, gue cari dari tadi pagi enggak ada. Gue cari Olivia, Fira sama Cindy juga enggak ada." Ryan mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Mereka bawa Rika kemana coba."

"Ingin ku berkata kasar ya tuhan!"

"Oh iya gue belom coba telfon."

Ryan langsung mengambil ponsel nya dari saku. Dan segera menelfon Rika.

"Agh! GAK AKTIF."

Ryan memutuskan untuk mencari Rika di seluruh ruangan sekolah.

"Duhh ... Rika dimana ya, gue panik banget. Gue enggak mau kehilangan lo." saking panik nya Ryan berkeringat dingin.

Seluruh ruangan sekolah sudah dicek oleh Ryan kecuali gudang belakang sekolah.

"Hem, apa perlu gue cari ke gudang?"

TAP TAP TAP

Langkah demi langkah Ryan menuju gudang. Gudang ini sudah tak terpakai. Gudang yang sangat menyeramkan.

Kreekk

Pintu gudang dibuka oleh Ryan.
Dan betapa terkejut nya Ryan. Ada sosok perempuan terbaring dilantai. Ryan mengenali postur tubuh perempuan tersebut. Perempuan tersebut ialah Rika. Rika babak belur disana.

"RIKA!! bangun Rika!! Bangunn, lo harus kuat." ucap Ryan yang sangat panik bukan main.

Tubuh Rika penuh dengan bengkak dan memar. Dengan sigap Ryan langsung membawa Rika ke klinik terdekat.

//klinik//

Mata Rika mulai terbuka. Rika melihat sekeliling ada Ryan dan Gilang. Rika mencoba untuk bangun.

"Awas." Ryan membantu Rika bangun.

"Rika, istirahat aja dulu." nasihat Gilang.

"Sekarang, aku dimana?" tanya Rika bingung. Ow, kepala ku sakit banget! batin Rika sambil memegang kepalanya.

"Klinik ... udah tiduran aja."

Rika langsung tidur. Kepalanya pusing bukan main. Pusing sekali.

"Em, Gilang." panggil Shania yang tiba-tiba muncul.

"Eh, Shania. Kamu akhirnya kesini juga." ucap Gilang senang.

"Aku pengen bicara sebentar sama kamu." ujar Shania dengan raut muka sedih.

-TBC💖-

MAKASIH UDAH BACA SAMPAI AKHIR😍

MAAF KALO KEPENDEKAN PART NYA😢

HARAP VOTE KOMEN YA^^

BANTU 1K VOTE 😭💖

BANTU SHARE CERITA WE LOVE YOU RIKA
KE TEMAN TEMAN KALIAN YA^^

FOLLOW INSTAGRAM KU @ LITARIVERA._

SEE YOU NEXT PART

We Love You Rika  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang