part 8.DIA PERGI

204 65 95
                                    

"Kamu harus kembali, aku akan ingat dan slalu menunggu kehadiranmu."
-Gilang

-o0o-

"Aku pengen bicara sebentar sama kamu." Ujar Shania dengan raut muka sedih

"Bi .. bicara apa?"

hiks Shania meneteskan air mata.

"Ma .. maafin aku, aku belum bisa jadi sahabat terbaik kamu. Karna aku akan pergi." isak Shania.

"Pergi? Pergi kemana maksud kamu Shan? Jelasin."

"A .. aku, aku bakal pindah ke Australia. Bokap aku kerja disana, mau enggak mau aku sama keluarga ikut tinggal kesana. " Shania tertunduk lemas sambil terisak.

"A .. apa? aku salah denger kan Shania?" tanya Gilang yang tak terima jika Shania benar akan meninggalkan nya.

"Kamu enggak salah denger kok, aku beneran mau pamit. Besok aku ke bandara dan pergi. Maafin aku, dikondisi begini aku malah pamit." ucap Shania cepat.

"Shania aku mohon ... jangan pergi ke Australia. Apa kamu enggak bisa tinggal disini lebih lama lagi? Sama aku sama Rika."

Shania menggeleng pelan.

"Gilang sama Rika harus tetap bersatu ya .. walaupun enggak ada aku. Aku mau kalian damai terus, dan aku yakin kita bisa bertemu suatu hari nanti." ucap Shania memberi pesan.

"Ini, ini untukmu. Simpan ini, ya!" ujar Shania sambil menyodorkan 2 buah kalung berbentuk bintang.

"Satu untukmu dan satu lagi untuk Rika. Kamu harus menyimpannya, ya! Jangan sampai hilang!" Kata Shania.

Gilang menerima kalung pemberian Shania dan menatap sedih ke Shania.

"Maaf ya, kalo aku pamit mendadak begini." ucap Shania yang mata nya mulai berkaca-kaca.

Gilang mengangguk pelan, dan memeluk Shania.

"Kamu harus kembali. Aku akan ingat dan terus menunggu kehadiranmu." bisik Gilang pada Shania.

---

"Ri ... rika , aku pamit." ujar Shania terisak saat Rika sudah terbangun dari tidur nya.

"Ha? pamit? pamit kemana maksud kamu?" tanya Rika yang tidak tahu apa apa.

"Aku dapet info mendadak. Besok aku ke bandara dan langsung ke Australia." ucap Shania terus terang.

"Ka-kamu bercanda kan?" tanya Rika tak percaya.

Shania menggeleng pelan dan menunduk terisak.

"Eng-enggak, aku .. aku beneran pamit. Maafin aku , aku pamit disaat kondisi kamu begini." ujar Shania sedih.

"Secepat ini kamu pergi ninggalin aku?" tanya Rika terisak.

"Maafin aku Rika. Aku memang sahabat yang bodoh, pergi secara tiba tiba."

"Ssstt ... kamu enggak boleh gitu ..., kamu sahabat aku yg terbaik. "

"Kamu selalu ngedukung aku, ngelindungi aku, semangatin aku saat aku down. Empat tahun lamanya kamu jadi sahabat aku, aku seneng bangett .. bisa punya sahabat kayak kamu Shan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Love You Rika  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang