Chapter 1

2K 240 9
                                    

"Bibi bilang kakak akan berkerja di perusahaan paman kan? Aku juga mau berkerja disitu!"

Sasuke menoleh mendengar penuturan blak-blakan gadis kecil disampingnya. Ia tersenyum lembut memandang penuh perhatian putri keluarga Haruno yang selalu melekat padanya. "Kau yakin ingin disana? Di sana bukan tempat yang menyenangkan untuk gadis manis seperti mu."

"Aku pasti nyaman kalau ada kakak disana, kakak akan membantu ku kan?" Balas Sakura dengan penuh harap. Melihat ekspresi polos dari Sakura membuat Sasuke tak mungkin menolak. Ia mengangguk mengiyakan permintaan remaja SMU di sampingnya. Lagi pula Sasuke yakin itu hanya ucapan spontan belaka, toh Sakura masih semester satu sekarang. Penentuan rencana masa depan bagi para pelajar yang hendak lulus masih cukup lama. Suatu saat ia pasti akan menemukan cita-citanya sendiri.

Melihat Sasuke yang mengangguk membuatnya berbinar bahagia. "Aku akan berjuang agar bisa di samping kak Sasuke selamanya!"

Sasuke membelai surai merah muda sebahu Sakura dengan penuh kasih sayang. "Bersemangat lah terus seperti ini Sakura, kau tak boleh layu." Sakura memiringkan kepalanya tak mengerti arti kalimat dari mahasiswa jenius di depannya. Sasuke hanya tersenyum mengerti bahwa Sakura memang masih terlalu lugu. "Ayo pulang. Bibi Mebuki akan mengomeli ku jika anak gadisnya tidak segera kembali." Ajak Sasuke karena merasa mereka sudah terlalu lama menunda kepulangan mereka. Es krim yang Sakura minta bahkan telah habis sejak tadi. Taman kota tempat mereka berbincang pun sudah mulai sepi karena matahari mulai bergulir berniat beristirahat.

"Ish! Aku masih ingin bersama kak Sasuke!" Rengeknya mulai bersikap manja. "Kakak sekarang sering sibuk.. " adunya pelan dengan nada kecewa khas anak kecil.

Sasuke menghela nafas pasrah. Bagaimana pun ini adalah hasil perbuatannya. Sakura yang seperti ini tentu karena ia yang selalu memanjakannya dan entah mengapa dirinya pun enggan berhenti memberikan semua yang Sakura inginkan. "Baiklah bagaimana kalau menginap di rumah ku? Kau juga sudah jarang berkunjung, ibu pasti senang."

"Setuju! Kakak harus gendong ya?"

"Hahaha, baiklah."

"Wuhuu! Ibu, lihat lah siapa yang putra bungsu mu culik!" Seru Itachi menyambut kedatangan adiknya.

"Diam kau bodoh." Acuh Sasuke sebal.

"Siapa? Eh, Sakura-chan!" Seru Mikoto girang ketika mendapati seorang gadis merah muda yang berada dalam gendongan putranya.

"Sshut! Dia tidur Bu." Tegur Sasuke pelan tak mau membuat Sakura bangun. Mikoto mengangguk-angguk patuh sembari menutup mulutnya. Itachi mendengus melihat kelakuan adiknya. "Kau seperti orang tuanya."

Sasuke mengabaikan kalimat tajam kakaknya. Ia dengan penuh kehati-hatian membawa Sakura naik menuju kamar yang biasa gadis itu tempati jika berada disini. Sakura memang sudah memiliki tempat di keluarganya, karena itu ia pun tidak mempermasalahkan kehadirannya. Bagi dirinya yang hanya memiliki saudara laki-laki, Sakura adalah bonus yang sangat ia hargai kehadirannya. Itu lah mengapa ia tidak risih seperti saat bersama perempuan di luar sana yang berusaha menempel padanya.

.

Melihat Sakura yang terus memandangi buku membuat kedua sahabatnya mengernyit heran. Mereka saling berpandangan sebelum akhirnya salah satu dari mereka memberanikan diri bertanya.

"Apa malaikat telah menghampiri mu? Tumben sekali kau buka buku." Tegur Ino penasaran dengan perubahan teman sekelasnya. Sakura memang bukan lah siswi yang bodoh, tidak bisa dibilang begitu bahkan. Dia pintar, tanpa bukunya. Melihat temannya yang tak pernah serius belajar kini membuka buku tentu hal yang mengejutkan.

Tenten mengangguk setuju. "Apa kau mulai menyadari bahwa kepandaian mu itu tidak boleh kau sia-sia kan begitu saja?"

Wajah Sakura yang sejak tadi tersembunyi di balik bukunya kini terlihat jelas setelah menutup buku. Wajah jenuh yang begitu terlihat tersiksa. "Haah.. aku memang sangat tidak cocok untuk hal semacam ini ~ " keluhnya tak tahan sambil melempar asal bukunya keatas meja.

Kontrak KerjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang