KALA CEMBURU USAI
NARUTO © Masashi Kishimoto
And this fanfiction is mine :)
Sasuke Uchiha x Naruto Namikaze (fem)
slightly Sasuke Uchiha x Sakura HarunoRate T
WARNING!!!
OOC, AU, genderbend, typo(s), bahasa tidak baku, bahasa kasar, ala-ala sinetron, dkkSaya sama sekali tidak bermaksud untuk bashing chara Sakura disini, hanya demi kepentingan cerita. Love you, Sakura :*
Enjoy!
.
“Narutooo! Kau mau ikut kelasnya Asuma-sensei tidak?!” Ino menjulurkan kepala dari jendela gedung jurusan lantai tiga, melambai-lambai pada Naruto yang melamun di gazebo. Suara nyaringnya mampu membuat orang-orang di halaman kampus menoleh.
Naruto terkejut. Ia mengangkat kepalanya dan balas berteriak. “Mau! Sisakan kursi di sebelahmu!”
“Cepatlah! Nanti kau tidak diizinkan masuk kelas!” Ino berteriak lagi. Asuma-sensei terkenal akan kedisiplinannya dan tidak segan untuk mengusir mahasiswa yang terlambat, tidak peduli walaupun yang tersisa hanya satu dua orang.
Naruto memberikan dua jempol. Gadis itu segera membereskan laptopnya. Kemudian berlari sepanjang jalan menuju ruang kuliah sambil menggerutu.
Sudah beberapa hari Naruto tidak bertegur sapa dengan Sasuke. Sejak meminjam kaset film itu, Naruto tidak berkunjung ke kediaman Uchiha lagi. Mereka semakin jarang bertemu untuk sekedar bertegur sapa. Sekalinya bertemu, Naruto langsung membuang muka.
Sasuke sendiri tahu Naruto sedang marah padanya, dan tidak berusaha membujuk. Lama-lama moodnya akan membaik dengan sendirinya, pikir Sasuke. Ia sudah terbiasa diambeki Naruto.
Mood buruk Naruto semakin menjadi-jadi ketika mendengar hampir semua laki-laki menyebut-nyebut nama Haruno Sakura. Sasori, playboy berwajah manis itu sering didengarnya memuji Sakura. Begitu juga Sai, ketua ormawa seni lukis, juga ikut-ikutan membicarakan si surai pink yang menjadi salah satu anggota barunya. Bahkan Kiba, cowok paling selengekan yang pernah dikenalnya juga sempat menceritakan Sakura sekilas.
Naruto merasa setiap ada di dekat laki-laki di kampusnya, selalu menggumamkan nama Sakura. Teman sekelas, adik tingkat, kakak tingkat, teman sekepanitian. Setiap hari ceritanya Sakura, Sakura, dan Sakura terus. Apa tidak sekalian dosen-dosen juga begitu, memberikan topik kuliah tentang Haruno Sakura misalnya? Naruto muak.
“Kau kenapa, sih?” tanya Ino langsung begitu Naruto duduk di sebelahnya. Bukan apa-apa, Naruto lebih rajin masuk kuliah daripada Ino sendiri. Bisa-bisanya anak semata wayang pasangan Namikaze itu sampai lupa ada kelas hari ini.
“Tidak apa-apa,” balas Naruto cuek.
“Kau masih memikirkan adik tingkat berambut merah muda itu ya?” tebak Ino tepat sasaran.
Naruto mendelik. Beginilah kalau punya teman suka bergosip, selalu mau tahu urusan orang lain. “Enak saja!”
“Tuh kan, kau pasti memikirkannya. Memangnya ada masalah apa?” Ino terus mendesak. Antara perhatian dan penasaran memang beda tipis.
“Ck. Diamlah.” Naruto tidak suka kalau Ino sudah begini.
“Ayolah, Nar.”
Kedatangan Asuma-sensei benar-benar menyelamatkan Naruto dari desakan Ino. Naruto meletakkan telunjuknya di bibir, membuat Ino cemberut. Kemudian fokus mendengar Asuma-sensei yang memanggil nama-nama mahasiswa untuk absensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Cemburu Usai (SasufemNaru)
FanfictionNaruto tidak peduli lagi, apakah Sasuke mau latihan basket atau tidak, mau bolos kuliah atau tidak, mau menyatakan cinta pada Sakura di depan semua orang atau saat berdua saja. Lebih baik ia melupakan persahabatannya dengan laki-laki itu, selama Sas...