2gether [07] I'll Never Not Think About You

3.3K 501 81
                                    

As always jangan lupa vote dan komen!
Saran dan kritikan selalu saya terima!

.
.

Irene mencuci tangannya di westafel toilet sembari memejamkan matanya. Sejak pagi hingga sampai di kantor, kepalanya terasa sangat berat. Irene hanya ingat beberapa hal, seperti dia mengetahui tentang Suho dan dia langsung mabuk setelah itu. Tiba-tiba temannya menepuk pundak Irene hingga dia terkejut.

"Hei, gimana pesta semalam?" tanya Jennie.

"Aku dengar kamu mabuk." Yeri menambahkan.

Irene menghela napas. "Ya, aku mabuk parah."

"Sudahlah. Lupakan semuanya, kamu tau dia gak pantas untukmu, kan?"

Irene dengan pelan mengangguk. Irene benar-benar tidak tau kalo Suho adalah laki-laki yang brengsek, padahal mereka telah menghabiskan waktu dua tahun pacaran dan entah kenapa Irene bersyukur mereka menunda pernikahannya. Jika tidak situasi akan lebih buruk, bisa aja Irene ditinggal oleh suaminya yang brengsek.

"Ngomong-ngomong, diantara kalian berdua siapa yang mengantarku pulang?" tanya Irene.

"Kita kan gak ikut ke pesta semalam." Kata Yeri.

"Jangan bilang kamu belum mengecek Instagram Seulgi?" tanya Jennie.

"Instagram Seulgi?" Irene mengeluarkan handphonenya dan terkejut melihat fotonya bersama Seulgi lalu membaca captionnya. "Yah, jadi dia yang... Aish!"

Yeri menyikut Jennie yang sudah tertawa melihat Irene. Irene hanya berdesis kesal karena melihat cara Seulgi seenaknya memposting foto mereka ke publik. Tidak tau apakah ini rencana menggodanya atau sekedar memposting foto, tapi tetap saja membuat Irene kesal.

"Kalian tau, dia benar-benar gak berhenti menggodaku. Antara Wendy dan Seulgi, aku gak tau lagi mana yang lebih berbahaya." Kesal Irene.

"Kalo diliat sih, Seulgi. Dia bahkan sudah masuk ke kamarmu, gak heran kalo kamu jadi pacarnya suatu hari." jawab Yeri dan mendapatkan tinju dari Irene.

"Ngomong-ngomong, Wendy udah gak menganggumu lagi, kan? Kalo gitu ini kesempatan bagus untuk menyuruh Seulgi berhenti menjadi pacar palsumu, dengan gitu kamu gak akan digoda seperti ini, kan?" tanya Jennie.

Irene mengangguk setuju. Sejak workshop di Jeju, Wendy tidak pernah mendekati atau bahkan berbicara lagi dengannya. Mungkin, ini kesempatan bagus untuk Irene mengembalikan kebebasan untuk Seulgi.

Saat mereka bertiga meninggalkan toilet, tanpa sadar satu bilik terbuka dan keluarlah Wendy dengan ekspresi wajah yang tidak dapat dijelaskan.

-

Irene keluar dari lift dan terdiam ketika melihat Wendy sudah berdiri di depan pintu apartemennya, bersandar pada tembok. Tidak tau bagaimana Wendy bisa menemukan pintu apartemennya, Irene tetap berjalan dan seolah tidak peduli dengan kehadiran Wendy.

"Irene-ah." Panggil Wendy.

"Apa?" Irene menjawab dengan intonasi dingin.

"Jadi, itu benar?"

"Apa yang kamu bicarakan?"

"Kamu dan Seulgi." jawab Wendy yang menghadap Irene. "Jadi, itu hanya pura-pura, itu semua hanya rencana kalian, kan?"

"Kan kamu udah tau. Buat apa nanya?"

"Tapi, kenapa kamu melakukan ini padaku?"

Irene menoleh dan matanya jatuh pada tatapan Wendy. Irene tidak bisa berkata apa-apa, hatinya tidak tau harus memilih kata apa untuk menolak Wendy yang ke sekian kalinya. Wendy sudah tau segalanya, meski Irene tidak menyukai Wendy tapi tetap saja ini membuat Irene merasa tidak enak.

2gether » Seulrene [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang