As always jangan lupa vote dan komen!
Saran dan kritikan selalu saya terima!.
.Sejak 7 bulan yang lalu Irene telah menyetujui ikut tinggal bersama Seulgi dan Irene tidak mengira kalo Seulgi ternyata memiliki rumah di UN Village dan mengetahui bahwa Seulgi telah menyiapkan ini semua sejak awal membuat hatinya tergonjang-ganjing.
Irene membuka pintu rumah disusul oleh Seulgi di belakang. Seulgi langsung duduk di atas sofa lalu menyalakan TVnya, tapi tidak lama diapun tidur di atas sofa. Masih dengan pakaian dan sepatu lengkap di tubuhnya. Irene menggeleng pelan lalu melepaskan sepatu pacarnya.
"Semalas itu kamu?" goda Irene.
"Hm. Tolong." Ucap Seulgi.
Setelah melepaskan sepatunya, Irene menyuruh Seulgi untuk duduk dan mengangkat kedua tangannya seakan seorang Ibu ingin melepaskan baju anaknya. Irene menarik hoodie yang Seulgi pakai dan menyisakan kaos warna hitam polos. Sebelum Irene membereskan hoodie dan sepatu Seulgi, dia membungkuk dan merapihkan rambut Seulgi yang berantakan.
"Kamu latihan dengan keras hari ini?"
"Hm. Jadwal konserku semakin dekat."
"Jangan lupa untuk istirahat."
"Gak akan lupa, atau gak nanti pacarku akan khawatir sampai mati."
Irene tersenyum malu dan memukul pundak Seulgi. Seulgi langsung jatuh tertidur ketika mendapatkan pukulan dari Irene dan tertawa geli. Setelah menaruh sepatu di rak, dan hoodie ke dalam mesin cuci. Irene berjalan dan duduk di samping Seulgi, dia mengangkat kedua kaki Seulgi lalu ditaruh di atas paha Irene.
"Kamu mau makan apa?"
"Gak lapar."
Irene melotot. "Kamu bernyanyi sampai high note berkali-kali dan menari untuk choreo lagumu, dan kamu gak lapar?"
"Bagaimana kalo aku menciummu, itu bisa membuatku kenyang."
Irene mencubit kaki Seulgi. "Aku serius."
"Aku juga."
"Kamu mau makan apa? Biar aku yang masak."
"Bibirmu."
"Atau kita pesan makan?"
"Bibir Joohyun."
"Atau pergi ke luar?"
"Bibir-"
"Yah Kang Seulgi!" Irene memukul perut Seulgi lumayan kuat.
Seulgi meringis kesakitan tapi dengan cepat dia tertawa. Eye smile dan ekspresi tawanya berhasil membuat Irene tersenyum kembali dan meredakan rasa kesalnya. Beruang. Itulah yang Irene pikirkan ketika melihat Seulgi tertawa.
"Maaf, ya. Gemes banget kalo godain kamu."
"Ngomong terus." Kesal Irene.
"Hm, aku lagi mood makan di luar, sih."
"Jadi?"
"Jadi, aku akan menciummu lalu kita pergi untuk makan ma- Akh sakit!" Seulgi merengek ketika Irene mencubit perutnya.
Rengekan pacarnya membuat Irene menarik Seulgi untuk duduk dan langsung memberikan ciuman lembut. Seulgi langsung membalas dengan cepat dan tangannya melingkar di pinggang Irene. Irene perlahan-lahan mengalungkan tangannya di leher Seulgi, dan memperdalam ciuman mereka.
Irene mendorong kedua pundak Seulgi ketika merasakan pacarnya ingin mencium lehernya, karena dia tau ini akan kelewatan. Seulgi membuka matanya dan Irene bisa melihat ekspresi kecewanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2gether » Seulrene [✔]
Fanfiction[seulrene!idol ⏤ au] ❝Aku udah lelah berpura-pura, jadilah pacarku.❞ ➵ Tentang Irene yang meminta Seulgi menjadi pacar palsunya, perlahan kemudian berkembang menjadi pasangan sungguhan。 ...