As always jangan lupa vote dan komen!
Saran dan kritikan selalu saya terima!.
.Irene melempar dirinya ke atas kasur, dan menghela napas panjang. Akhirnya dia telah sampai di apartemennya setelah melakukan perjalanan panjang dari Amerika. Menjadi seorang stylist dari perusahaan Top 3 Korea memang tidak mudah untuk Irene. Bersyukurnya kontraknya menjadi stylist soloist di agensinya akan berakhir, dan Irene berharap dia akan diberikan waktu libur atau setidaknya bebas dari schedule.
Teringat kalo sebelum dia masuk ke dalam apartemen, seorang petugas satpam memberikannya sebuah surat. Irene bangun dan pergi ke ruang tamu, melihat surat berwarna ungu – warna kesukaan Irene – ketika Irene membacanya dia menghela napas lagi.
Seseorang mengirimkan surat cinta, menyatakan perasaan mereka pada Irene. Hal ini sudah biasa untuk Irene karena dia sudah tidak terkejut lagi kalo visualnya memang seperti magnet untuk laki-laki dan ini bukan kali pertama dia mendapatkan surat.
Irene mendengar ketukan pintu, dan tanpa mengecek siapa Irene langsung membuka pintu. Irene tersenyum ketika mendapatkan pelukan dari laki-laki yang ia cintai dan Irene mempersilahkan masuk.
"Kenapa gak bilang kalo kamu sudah di Korea?" tanya Suho.
"Aku baru aja sampai, dan mau menelfonmu. Tapi, aku ingat kamu ada schedule untuk syuting drama barumu, kan?"
Suho tersenyum, menaruh plastik yang ia bawa di atas meja. "Benar. Aku cuman bisa mampir sebentar dan aku pikir kamu belum makan, jadi aku membelikanmu seadanya."
"Bagaimana kamu tau aku belum makan sama sekali?" tanya Irene sembari melihat makanan yang Suho belikan.
"Kamu itu tipe perempuan yang gak punya mood kalo makan salama perjalanan di pesawat."
Irene tersipu malu. "Ngomong-ngomong kapan kamu selesai syuting?"
Suho berpikir sejenak. "Entahlah, aku khawatir para staff akan mengajakku makan malam bersama setelah syuting selesai."
Irene memasang wajah ekspresi sedih. "Ah, begitu, ya?"
Suho melihat ekspresi Irene akhirnya mengerti. "Tenang aja, besok malam kita bisa pergi bersama."
Irene senang karena Suho memahami perasaanya. Sebelum Suho pergi, dia melihat sebuah surat berwarna ungu. Suho mengambilnya dan membacanya, tapi dengan cepat Irene mengambilnya karena merasa malu.
"Hei, kenapa? Ini bukan pertama kali aku membaca surat cintamu." Suho kaget.
"Tapi, tetap aja aku malu. Meski kamu gak akan sakit hati, tapi... ya, kamu ngerti gak sih malu?"
"Ngerti kok. Tapi, kamu itu lucu kalo udah malu."
Irene langsung mendorong Suho ke arah pintu dan masih tersipu malu. "Sudahlah sana pergi! Nanti terlambat loh."
"Baiklah, baiklah." Suho berputar dan menatap Irene. "Istirahat, ya? Kamu pasti masih jetlag."
"Jetlag ini bakal ilang kalo kamu pergi dari sini." Canda Irene.
Suho tersenyum dan mencium pipi Irene. "Aku berangkat dulu."
Setelah Suho pergi, Irene langsung membuka semua makanan yang sudah Suho belikan. Irene menyalakan TV dan menikmati makannya, namun tiba-tiba handphonenya bergetar dan menunjukkan sebuah pesan bahwa Irene harus datang ke gedung agensi.
Irene menghela napas kasar, baru saja dia bersiap-siap bersantai karena jetlag. Irene tau ini tidak bisa dihindar, meski begitu setidaknya dia beruntung mendapatkan makanan gratis dari Suho. Tidak sengaja sudut matanya menatap surat ungu di dekatnya, Irene mengambilnya dan membaca ulang isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2gether » Seulrene [✔]
Fanfiction[seulrene!idol ⏤ au] ❝Aku udah lelah berpura-pura, jadilah pacarku.❞ ➵ Tentang Irene yang meminta Seulgi menjadi pacar palsunya, perlahan kemudian berkembang menjadi pasangan sungguhan。 ...