•prologue•

19 2 0
                                    

Kencangnya angin malam dan suara rintik hujan, tidak membuat sang gadis takut untuk menunggu sang pacar padahal jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam.

"Ihh, kok iyya lama banget sih!" gerutu sang gadis.

Baru saja ia ingin meninggalkan tempat duduknya tapi suara motor yang ia tunggu pun sudah tiba.

"Iyyaaaaaa" teriak gadis itu.

Seorang cowok pun turun dari motor besarnya dan menghampiri gadisnya itu, haha gadisnya? Mungkin saat ini tapi tidak dengan sebentar, ntah lah biar waktu yang menjawab.

"Hey, maaf ya nunggunya lama" ucap sang cowok sambil meminta maaf.

"Hmm, gakpapa deh" ucap sang gadis sambil tersenyum.

"Oh iya, iyya mau ngomong apa?" tanya gadis itu.

"Duduk dulu yuk, masa berdiri sih emang gak capek" ajak cowok itu sambil menggandeng tangan sang gadis.

Mereka pun duduk digazebo dekat taman itu karna kelihatannya pun hujan akan turun sangat deras, yaps mereka sedang duduk ditaman tempat mereka sering berduaan.

"Em gini Iyya mau ngomong serius tapi jangan dipotong-potong ya" ucap cowok itu sambil menatap mata sang gadis.

"Emang mau ngomong apa?" tanya sang gadis.

"Gini kamu taukan iyya sayang banget sama kamu?" tanya cowok itu.

"Iya"

"Aku ngomong gini bukan buat nyakitin kamu ya tapi ini demi kebaikan kita" ucap cowok itu sambil menjeda ucapannya.

"Aku mau kita udahan aja, sampai sini aja, anggap kita gak pernah kenal, dan jalanin kehidupan masing-masing.

Mendengar ucapan sang cowok membuat mata sang gadis berkaca-kaca bibirnya keluh bahkan dia tidak tau salah dia apa, sampai sang cowok tega ingin mengakhiri hubungan mereka, dan apa perkataan cowok itu demi kebaikan kita? Hah, tidak dia tidak baik sama sekali bahkan hatinya hancur mendengar perkataan sang cowok, air matanya pun menetes tanpa diminta.

"Kok kamu ngomong gitu sih hiks... Emang salah aku apa?" ucap gadis itu sesegukan.

"Kamu gak salah tapi ini yang terbaik, semoga kamu bahagia tanpa aku selamat tinggal" ucap cowok itu sambil melangkah mendekati motornya dan mnejalankannya tanpa melihat keadaan sang gadis itu, bahkan dia pun tidak peduli lagi dengan keadaannya yang basah kuyup karna hujan.

Sedangkan disisi lain sang gadis masih memikirkan ucapan sang cowok, tidak ini tidak boleh terjadi dia sangat mencintai sang cowok, dia tidak ingin mengakhiri hubungannya Tuhan bisakah dia egois kali ini?
Diapun berdiri dan berlari sekuat tenaga mengejar sang cowok.

"Iyyaaaaaaaa" teriak sang gadis ditengah jalan sambil menunduk, dia sudah lelah hari ini, ditambah dengan masalah ini lagi dia pun sudah tidak bisa menahan bobot tubuh nya lagi.

Sampai dia pun tidak melihat ada truk yang berlaju dengan kencang menuju kearahnya.

Dan Brukkk

Sang gadis terlempar jauh dengan kepalanya dipenuhi darah.

"Pelangiiii" teriak sang cowok yang keluar dari tempat persembunyiannya dan berlari menuju sang gadis dia sangat menyesal untuk hari ini andaikan dia bisa berkata jujur, benar kata orang penyesalan datang diakhir kenapa bukan dia saja yang ada diposisi ini kenapa harus gadisnya, dan dimalam ini dengan badai berhembus kencang mereka yang sudah lama berhubungan akan terpisah dengan cara seperti ini?

Kepo sama ceritanya?

Kuyy baca sampai habis jangan lupa komen and vote ya
 

••••••••••

Jangan lupa divote ya guys

something in betweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang