Pernah gak sih? Kalian suka sama orang tapi takut banget buat mengakui? Nah, itu gue!
Suka sama Noel dari 2 tahun yang lalu dan gak berani ngungkapin sampai sekarang, soalnya... dia adik kelas gue. hehe.
"Gue, Delaine Segara, mengakui jatuh hati kep...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Noel sampai di sekolah pukul 6, ia memang terbiasa datang ke sekolah pagi-pagi. Noel memakirkan vespa hitamnya di depan sekolah, lalu ia segera pergi ke ruang guru untuk menemui Bu Nora dan meminta kartu peserta UTS-nya.
Sesampainya di dalam ruang guru, ia langsung mencari keberadaan Bu Nora dan menghampirinya.
Sebenarnya, ia suka sekali dengan rambut gondrongnya. Namun, ia harus memotongnya minggu pagi kemarin demi mendapatkan kartu peserta UTS.
Gapapa, minggu depan gue bisa gondrong lagi. Pikir Noel.
"Nah, gitu dong! Rapih kan enak diliat..." ujar Bu Nora seraya memberi kartu peserta Noel.
"Makasih bu," Noel salim kepada Bu Nora lalu berjalan menuju ruang ujiannya.
Pada kartu pesertanya tertulis ruang ujian 01A, artinya ruang kelas pertama di lantai satu.
Saat ia tiba didepan ruang 01A, pintunya masih terkunci. Di depan ruang kelas tersebut juga tertempel denah tempat duduk saat ujian nanti.
Noel terkejut karena UTS kali ini akan duduk dengan kakak kelas. Pupus sudah harapan Noel untuk duduk disamping Ren dan menyontek.
Ia benar-benar tidak belajar tadi malam, entah apa yang harus ia isi di kertas jawaban nanti.
Harapan gue terakhir, semoga pengawas matematika peminatan nanti baik. Ucap Noel dalam hati.
"Pagi Noel! Semoga hari ini gue gak duduk sama lo," seru Ren saat baru sampai.
Noel mendengus, "Emang gak, tuh liat aja." ia menunjuk kertas yang ditempel di pintu ruang kelas.
Ren mulai mencari namanya lalu ia tersenyum lebar, "Yes! Gue gak duduk sama anak jahanam kayak lo,"
Ren melihat nama yang duduk di sampingnya, Haira Zane Kirey. Ia membulatkan matanya, "El, gue duduk sama anak pinter!"
Noel memutarkan bola matanya tidak peduli.
Tentu saja Ren senang, Haira terkenal sebagai anak yang selalu membawa medali dan membanggakan nama sekolah di olimpiade. Ini adalah kesempatan emas bagi Ren untuk mendapatkan nilai bagus di UTS.
"Di sebelah lo kak Delaine kan? Temen deketnya kak Haira? Siapa tau pinter juga," lanjut Ren sambil menunjuk nama Delaine di kertas.
"Gakenal," jawab Noel yang langsung sibuk dengan smartphone-nya.
Delaine sudah sampai disekolah sejak pukul 6.10 dan sekarang ia sedang menunggu Haira di depan gerbang sekolah karena Haira memang selalu berangkat siang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menemukan Haira, mereka langsung jalan menuju ke ruang kelas 01A. UTS hari pertama untuk kelas 11 IPA adalah pelajaran Agama dan Fisika.
"Gue baru belajar fisika setengah materi doang Ra, gara-gara tadi malem mikirin Noel." kata Delaine membuka pembicaraan.
Haira memutar bola matanya, "Dasar bucin."
Bel berbunyi tanda semua siswa/i harus masuk ke ruang kelas. Jantung Delaine berdegup kencang, bukan karena mau menghadapi ulangan tetapi karena chairmate-nya hari ini adalah Noel.
"Mohon bantuannya ya, kak." sapa Noel sambil tersenyum saat Delaine sudah duduk di kursi di sampingnya.
Delaine kaget, "E-eh iya.." jawab Delaine kikuk.
Noel mengulurkan tangannya, "Gue Noel."
Delaine pun menjabat tangan Noel, "Delaine."
"Kirain panggilannya Segara," ujar Noel sambil menunjuk label nama Delaine yang tertempel di meja.
Delaine hanya tertawa kecil menanggapinya.
Ya tuhan, tolong kuatkan hati hamba selama seminggu. Doa Delaine dalam hati.
***
Scene Delaine & Noel yang kalian tunggu telah tiba!
Gimana? Gimana? Pasti belum puas ya? Hehehe tunggu mereka di bab selanjutnya ya!