O2. Messed Up

216 36 14
                                    

Kembar tiga berlari tergesa-gesa setelah turun dari mobil yang mereka pesan lewat aplikasi Uber. Mereka panik karna Sang Bunda menyuruh pulang dengan segera.

Brakk

Jeno membuka pintu dengan keras, mereka menarik nafas dalam-dalam karna jarak dari halaman depan ke rumah baru mereka lumayan jauh.

"BUNDAAAA." teriak Nako panik.

"Apa nih ribut-ribut." Jisoo turun dari tangga melingkar yang sangat indah untuk dilihat. Dia sedang menggunakan kimono dan masker bengkoang.

Jaemin tercengang, mereka buru-buru pulang dan berlarian ternyata tidak ada gunanya.

"Ada apa, Bun? Apa yang harus kita lihat?" tanya Jeno mencoba menahan sabar. Bagaimana bisa bundanya sangat random.

"Di kamar kalian masing-masing ada kotak gitu, bunda ga bisa bukanya. Kata kak Jaebum, bukanya harus pake sidik jari kalian." jawab Jisoo dengan slow-motion. Sebab ia menahan agar maskernya tidak retak.

"Emang isinya apaan tuh?" tanya Nako

"Bunda juga gatau, tapi itu pemberian kak Jinyoung." ucap Jisoo pilu. Tiap ia melontarkan nama tersebut, hatinya teriris.

Triplets mengangguk mengerti, lalu mereka ke kamar masing-masing.

Jeno membuka pintu kamarnya. Kamar yang bernuansana monokrom, Jinyoung sangat mengerti seleranya. Warna abu-abu, hitam, dan putih mendominasi kamar tidurnya.

Lalu matanya terarah pada meja belajarnya. Benar saja, ada kotak berwarna hitam di sana. Lalu ia menghampirinya, dan menempelkan jarinya di sensor fingerprint.

Isinya hanya secarik kertas, Jeno membacanya dengan perlahan.

Lee Jeno,
Mungkin saat kamu membaca surat ini, paman
sudah di alam yang berbeda denganmu. Paman
minta maaf, harusnya tidak seperti ini.
Surat ini paman buat saat di atas pesawat,
Tepat saat paman mengetahui, pesawat
ini telah dibajak.

Kamu adalah kebanggaan paman, karna itu
paman menyiapkanmu ruangan khusus.
untuk menggapai mimpimu dan mengasah
kemampuanmu.

Kamu lihat vas yang berisi lily putih?
angkat vas itu, dibawahnya terdapat tombol
untuk membuka ruangan rahasiamu.

Sekali lagi, maafkan paman.
Paman harap kamu bisa menjaga Bundamu,
Dan carilah ayahmu yang sebenarnya.

Jeno meneteskan air matanya, dia sangat sedih. Lalu dia mengangkat vas berisi lily putih. Dan benar saja, dia mendapatkan tombol di sana.

Dia menekannya, lalu rak buku berwarna hitam bergeser. Dan mendapatkan pintu berwarna putih, dia membuka pintu tersebut.

Isi ruangan tersebut seperti ruang operasi. Ia tersenyum tipis, ruangan tersebut adalah ruangan operasi untuk mesin. Jinyoung sangat tahu bahwa Jeno gemar menciptakan sesuatu.

"Terimakasih, Paman."

Jaemin memasuki kamarnya, berbeda dengan Jeno. Jaemin memiliki kamar berwarna putih. Hanya putih, dengan beberapa motif berwarna emas.

Dia melirik kotak berwarna hitam di ranjang ukuran king size-nya. Lalu menempelkan jarinya di sensor fingerprint.

Na Jaemin, Jagoan Paman
Maafin paman ya? Maaf paman tidak berada
di sisimu lagi. Alasannya bisa kamu tanyakan
pada Jeno. Sebentar lagi pesawat paman Jatuh,
Paman harus cepat.

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang