O3. Lovey Dovey

156 27 8
                                    

"DOR !" teriak Esther saat tiba di taman belakang perpustaan kota.

Namun yang dikejutkan pun hanya diam saja menatap ponselnya sambil duduk di kursi taman.

"Na!!" panggil Esther tidak percaya.

"NANAAA!!!" teriak Esther tepat di telinga Jaemin yang ternyata ia sedang memakai airpods.

"Kaget, Ca." ucap Jaemin melepas airpods nya.

"Malesin." sungut Esther memalingkan wajahnya. Jaemin tertawa kecil, Esther sungguh kekanakan.

"Sini duduk." kata Jaemin sambil menepuk kursi di sebelahnya. Esther pun menurutinya dan duduk di sebelah Jaemin.

"Gue nungguin dari tadi." lanjutnya.

"Berapa lama?" tanya Esther penasaran.

"Sejam kali ya?" jawab Jaemin sambil berpikir.

"Ya maap, susah tau izinnya." balas Esther merasa bersalah.

"Gapapa, bercanda doang. Baru 15 menit kok." ucap Jaemin tertawa kecil.

"Apasih, gak jelasss." kata Esther sambil memukul lengan Jaemin.

"Awww sakit." keluh Esther meniup tangannya.

"Kan lo yang mukul gue??"

"Tangan kamu keras banget kaya batu."

"Alay." Jaemin pun berdiri dari tempat duduknya.

"Ih beneran tauu." Esther mengikuti Jaemin yang sudah jalan duluan.

Suasana Dubai pada sore hari sangat surgawi. Karna hari ini weekday, tidak begitu ramai orang yang ada di taman.

"Mau kemana sih, Na?" tanya Esther yang sedari tadi mengikuti Jaemin dari belakang.

"Sini Ca." perintah Jaemin, Esther pun mengikutinya.

"Apa?"

"Sini gue fotoin." Jaemin pun mengambil ponsel yang ada di saku celananya.

Cekrek

"123 DULU IH NA." protes Esther, ia pun berusaha mengambil ponsel Jaemin. Jaemin yang lebih tinggi dari Esther, mengangkat tinggi-tinggi hpnya.

"Liattt ih!" seru Esther sambil melompat untuk menggapai ponsel Jaemin.

"Gak ah ntar lo hapus." tolak Jaemin dan mengangkat ponselnya lebih tinggi.

BRUKKK

Saat Esther melompat lebih tinggi lagi, ia terjatuh.

"Huhuhu sakiit." keluh Esther yang berada di atas tanah.

"Makanya lo jangan lompat-lompat." kata Jaemin sambil membantu Esther berdiri.

"KOK AKU GA KAMU TANGKEP KAYA DI DRAMA-DRAMA" protes Esther kesal, ia meringis saat berdiri. Sepertinya kakinya keseleo.

"Lo jatuhnya kecepetan, kasih aba-aba dulu makanya." balas Jaemin.

"TERSERAHHH." Esther pun ingin beranjak dari sana, namun kakinya sangat sakit.

"Kenapa lo?" tanya Jaemin melihat Esther meringis kesakitan.

"Sakiit." tangan Esther berpegangan pada pundak Jaemin.

"Ah elahh," Jaemin memutar bola matanya malas, ia pun mengambil posisi untuk menggendong Esther.

"Ngapain kamu?" tanya Esther bingung.

"Ya mau gendong lo lah, pake nanya." balas Jaemin, Esther pun naik ke punggung Jaemin.

"Letss gooo!!!" seru Esther, memang ada untungnya kaki keseleo.

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang