Jeno, Jaemin, dan Nako baru saja sampai di depan perpustakaan kota Dubai. Tentu saja diantar oleh Bambam, tangan kanan yang sangat dipercayai oleh Jinyoung dulu.
Mereka masuk ke dalam perpustakaan kota tersebut, Jisoo yang menyuruh. Agar anaknya tidak kesulitan tinggal di negara Uni Emirat Arab, mereka diharuskan belajar bahasa Arab. Karna Jisoo sendiri sudah 90% menguasai bahasa Arab.
"Good afternoon, Kids. Hal hnak ayu shay' yumkinuni almusaeadat fih?" tanya seorang Pustakawan wanita, tutur katanya sangat lembut.
(selamat siang anak-anak, ada yang bisa saya bantu?)"Wah jaksel versi dubai ini mah." batin Nako.
"Good aftie, Miss. Nurid aleuthur ealaa qamus earabiin kuriin." jawab Jeno sebagai yang lumayan mengeri bahasa Arab. Jaemin dan Nako hanya mangut-mangut seolah paham.
(selamat siang nona, kami ingin mencari kamus bahasa korea-arab)"Ya huna , yrja aitibae li." ucap Pustakawan wanita itu sambil tersenyum, dia menuntun Sang Kembar ke rak buku yang berisi kamus-kamus.
(oh sebelah sini, silahkan ikuti saya.)Mereka pun mengikuti Pustakawan wanita tersebut, saat sampai di rak buku khusus kamus-kamus, pustakawan itu mengambil beberapa kamus korea-arab dan memberikannya kepada Triplets.
"Shukraan, Miss." Jeno berterimakasih dan menundukkan kepalanya,
(terimakasih, nona.)"Mrhbana, sa'arhil. Aidghat ealaa hadha alziru 'iidha kunt bihajat li." Pustakawan itu menunjuk tombol yang ada di meja tempat membaca. Ia tersenyum dan pamit undur diri.
(sama sama, saya pergi dulu. tekan tombol ini jika kamu membutuhkan saya.)"Aku pergi dulu ya." tiba-tiba Jaemin berdiri dari duduknya,
"Mau kemana kamu, Na. Kita baru aja 3 hari di sini yang ada kamu malah nyasar." ucap Nako kebingungan, mengapa bisa Jaemin tiba-tiba ingin pergi.
Jeno diam saja, seperti tahu apa yang akan Jaemin lakukan.
"Bentar aja, di belakang perpustakaan ini doang kok. Nanti aku balik." balas Jaemin, lalu dia bergegas keluar dari perpustakaan kota tersebut.
Sementara itu, di suatu tempat terdapat perempuan dan beberapa pria paruh baya menggunakan masker berwarna hitam.
"La takhtifni min fadlik , kam turid miniy 'an 'aetik?" seru seorang perempuan yang tangannya dikunci oleh dua pria paruh baya, dia meronta minta dilepaskan.
(jangan culik saya plis, kamu mau berapa biar saya kasih.)"'Ana last bihajat 'iilaa almal, hadha hu 'awamir mudiri. Taeal maeia bsre!" sentak salah satu pria paruh baya, dan datang sebuah mobil van berwarna hitam.
(saya tidak butuh uang, ini perintah bos saya. cepat ikut saya!)"LA 'URID, HELP!!!" teriak gadis itu, dia memberatkan badannya agar tidak mudah ditarik oleh pria-pria yang memakai masker tersebut.
(gamau, tolong!)BUGHH
Tiba-tiba pria-pria bermasker yang mengunci tangan gadis itu dihajar oleh seorang laki-laki. Ya, mereka dihajar oleh Na Jaemin.
BUGH
Seperti tidak kenal ampun, Jaemin terus menghajar orang-orang yang bermasker hitam tersebut. Saat salah satu dari mereka mencoba menyerang Jaemin, mereka kalah cepat. Jaemin menghindar dan menendang punggungnya."Min 'ant?!" seru salah satu dari mereka yang tengah babak belur.
(siapa kamu?!)Sedangkan gadis yang hampir terculik tadi menutup mulutnya dengan kedua tangan tidak menyangka. Siapa pangeran berkuda yang menyelamatkan dirinya itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLETS
FanfictionCerita tentang kehidupan 3 kembar Dizigot atau Non Identik. Yaitu Jeno, Jaemin, Dan Nako. Sebelum lahir, kemungkinan mereka normal adalah 0%, dan mereka akan terlahir cacat karna sang Ibunda yang masih sangat belia. Siapa sangka cacatnya mereka ada...