Kebetulan weekend ini tidak ada ajakan kemana-mana, jadi aku cuma tiduran sambil scrolling feeds sana-sini, gak ada mood untuk selfie-selfie seperti cewek pada umumnya kalau lagi bosan, and then this notification came thru,
*Incoming Chat : (@Felixxx12 psst..psst)*
"Mau apa lagi coba, ckck." Kataku dalam hati
*Reply : (apaan sih?)*
*Chat : (@Felixxx12 nope.. just checking. Apa kabar?)*
Aku heran kenapa ada cowok yang punya muka setebel dia, gak malu apa? Emang sih. Jadi, singkat cerita ini tuh mantan aku, kita pernah pacaran cuma 3 atau 4 bulan deh, aku juga lupa dan itu adalah keputusan terburuk yang pernah aku lakukan dengan nerima dia, ended up broke up karena dia selingkuh.
*Reply : (Baik. Ada apa nih gak ada angin gak ada ujan muncul lagi? Lagi gak ada yang bisa kamu ganggu kah?)* Percaya atau nggak tapi ini aku males banget balesin chat dia but for the sake aku lagi bener-bener boring aja,
*Chat : (@Felixxx12 nomer hape dong, aku sampai sana besok nih.)* Tuh kan, apa-apaan coba, sok penting banget, huft!
*Reply : (Aku gak punya nomer hp sekarang, sorry.)* Anehnya setelah aku balas malah gak di-read sama sekali?Bodo' ah.
Keesokan harinya otakku bekerja lebih lambat saat hari libur seakan sudah tahu kalau ini memang waktu yang tepat untuk leyeh-leyeh tapi ternyata not for Mamah,
"Rieeee..Rieee! Bangunnn ayookkk!" Hampir aja pintu kamar lepas ditubruk si Mamah.
"Aduhh.. Mah apaan sih? Kaget nih!" Sambil memperbaiki posisi duduk karena aku hampir saja jomplang dari ranjang.
"Maap..Maap Nak. Tebak deh, siapa yang dateng pagi-pagi?" kata Mamah membuatku penasaran.
"Emangnya siapa sih? Sepenting itu kah Mah?" Jawabku agak kesal.
"Felix sayaang! Mantan calon menantu idaman mamah," sambil tersenyum cerah.
"Whaaaatttttt?" Gila! Dia beneran datang, tapi kan dia seharusnyaa..Aduh!
"Udah cepet sikatan, sisir rambut aja trus temuin yah, yah?" Kata mama memastikan sambil menutup pintu kamarku lagi.
Damn..tu orang bener-bener yah. Aku pun mau tidak mau turun menemui dia, males. tapi gak setega itu sih.
"Aku pikir kamu itu bercanda doang tauk! Kapan sampe?"
"Baru aja jam 7 tadi, sorry ya gak nelpon dulu" sambil dia tersenyum sombong, seakan dia sudah tau how will I react to this.
"Gak lucu! trus ini plan kamu gimana sih?" Tanya ku bingung.
"Aku mau minta kamu nemenin aku nyari hotel," kata dia sambil berdiri dari sofa.
Terdengar suara mama dari meja makan, "Ayok sarapan dulu nak Felix, pasti belum sempat sarapan kan tadi"
"Iya tante, kebetulan aku udah laper banget nih," sambil sekali lagi memberiku tatapan sok gantengnya dan berjalan menuju meja makan.
Setelah sarapan aku dan manusia menyebalkan ini keluar dari rumah, sesampainya di deket mobil;
"Sini aku aja yang nyetir, ntar malah gak jadi dapet hotel, malah masuk rumah sakit aku"
"Ih sok banget!" kataku sebal diejek sama dia, ya memang sih dulu aku jadi bisa nyetir karena kenal sama dia.
Di dalam mobil suasana tiba-tiba menjadi agak canggung karena ada kalanya dia terdiam, aku apa lagi. Saatnya dia mau bicara, aku juga bicara, mau tertawa tetapi entah kenapa tertahan begitu saja, tapi kemudian aku ingat ada yang membuat aku penasaran dari tadi;
"Eh btw, kalo nyari hotel kenapa gak lewat apps dari jauh hari sih? Kamu gak gaptek kan?" Kataku ketus.
"Aku kan maunya nyari sama kamu, langsung on the spot, sekalian jalan-jalan." Alasan dia. Sedari dulu kalo ngomong sama dia aku akan selalu jadi bulan-bulanan dan tidak pernah bisa ngejek dia, selalu saja berakhir dengan aku yang dongkol.
Finally, kami berhenti di salah satu hotel bintang empat di kota ini, sesampai di drop off depan lobby dia langsung buka bagasi dan keluar dari mobil.
"Udah sana pulang, makasih ya udah nganterin. I'll see you tomorrow." Sambil berjalan ke dalam lobby tanpa ada rasa bersalah sedikit pun, meninggalkan aku dengan perasaan aneh. Aku jadi semakin yakin kalau ada yang tidak beres dengan laki-laki ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMI MAWON MONDAY
ChickLitBercerita tentang kehidupan seorang wanita karir yang bosan dengan rutinitas yang ia rasa cenderung monotone dan kurang bergejolak sampai suatu saat ia merasa harus menarik kata-katanya sendiri.