"Jadilah seperti malam, walaupun ia dipandang sebagai bagian paling gelap, tetapi diam diam ia akan membuat bagian lainnya menjadi sesuatu yang paling terang"
-Reygan Nevano Dirga
...
Reygan berjalan menuju mobilnya dengan santai, tugas mendadaknya telah selesai ia tangani dengan mudah. Pasalnya, menangkap bandar narkoba bukanlah hal yang sulit menurutnya, hanya saja membutuhkan ketelitian dan sedikit strategi untuk mengelabui tersangka.
Teman teman yang ikut dalam menangi kasus sudah dulu pergi, membawa tiga orang tersangka yang mengedarkan narkoba di daerah Jakarta Selatan.
...
"Lo bohong kan Kel!!!" Balas seseorang dengan nada suara yang cukup tinggi.
"Jan...gue mohon...ngertiin gue!"
"Gue udah nyaman banget sahabatan sama lo, dan lo tau...?"
"Gue udah nganggep lo sebagai saudara kandung gue sendiri Jan!" Akel tak kuasa menahan deraian air matanya. Bulir bening itu mengalir perlahan membasahi wajah Akel yang nampak bimbang."Lo gak bisa egois kayak gini Kel, lo udah bikin hati gue jatuh, tepat pada hati lo!!!"
"Dan sekarang lo memilih alasan takut dengan perpisahan, sedangkan lo sendiri udah memulai hubungan tanpa sepengetahun gue, SAHABAT lo sendiri!!!" Ojan nampak menekan kata sahabat, menahan geram yang mengganjal pada hatinya.
"Kalau akhirnya jadi gini, mending kita gausah sahaban dari dulu Kel..."Akel nampak menegang, mendengar ujaran yang membuatnya takut akan kehilangan sosok sahabat.
"Jan maafin gue...""Pergi Kel!!!" Pekik Ojan dengan keras, sambil membuang wajahnya.
"Jan..." Lirih Akel pelan.
"Pergi!!!" Akel menatap sejenak sahabatnya itu, ia benar benar tidak bisa menahan isakannya. Dengan sedikit meremas sudut bajunya, ia berlari sekencang mungkin, meninggalkan Ojan yang sedang dipenuhi amarah.
...
Betapa terkejutnya Reygan, ketika ia tidak menemukan sosok Akel di dalam mobilnya. Ia nampak menatap sekeliling, mengedarkan pandangannya, mencari seseorang gadis labil yang sekarang sudah menjadi istrinya.
Dengan cepat ia mengambil benda pipih yang sedari tadi ia tinggal di mobil, lalu mencari cari sebuah nama yang kini sedang membuatnya dipenuhi dengan rasa khawatir.
Rasa khawatir kini menambah drastis ketika tidak ada jawaban dari panggilannya. Namun ia tidak menyerah begitu saja, hingga...
"Hallo...Kamu dimana?!"
"Kan saya udah bilang, jangan kemana mana sebelum saya kembali!""Maaf...t-tadi...g-gue-" Dari balik telepon Akel berusaha menyamarkan isakannya.
"Saya gak butuh alasan!!!"
"Kirim lokasi kamu sekarang!!!"Sambungan terputus sepihak, ia nampak melihat lokasi yang telah di kirim Akel, lalu menjalankan mobilnya dengan cepat.
...
Akel menghentikan langkahnya lemas, lalu mendudukan dirinya pada bangku yang terpasang rapi pada trotoar jalanan.
Dengan mata sembabnya ia menatap langit dengan penuh arti. Cahaya bintang yang nampak tidak akan memudar, ditambah sang bulan yang dipenuhi kata terang membuat malam itu terkesan sempurna. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sepenuhnya hancur. Sahabat adalah sosok yang selalu ada ketika dirinya dipenuhi dengan keluh kesah, seseorang yang akan selalu peduli dan sigap melindunginya, dan sekarang ia harus kehilangan satu satunya sahabat dalam hidupnya.
Lembutnya semilir angin menabrak pelan lambut panjang Akel yang sekarang digerai indah. Ia terlihat cantik dibawah sinar bulan dan bintang. Ia menghirup udara dengan pelan, lalu membuangnya dengan kasar. Tiba tiba tangisnya pecah kembali, ketika kenangannya bersama Ojan terlintas di benaknya.
"Maafin gue Jan..."
"Gue bener bener gak mau kehilangan lo!" Gumam Akel dengan tangisnya, seraya menepuk nepuk dadanya yang seakan dipenuhi dengan kesedihan.Tiba tiba sebuah tangan kekar, menahan pelan tangan Akel yang sedari tadi menepuk perih dadanya. Ia menatap Reygan rapuh, seakan ingin menyalurkan kesedihan yang sedari tadi ia tahan.
Reygan menyelipkan rambut Akel yang menutupi sedikit wajah cantiknya, lalu berjongkok sigap menggenggam kedua tangan Akel yang sedikit bergetar.
"Kamu kenapa, hmm...?" Tanya Reygan lembut. Membuang segala emosinya yang terkumpul karena rasa khawatirnya.
Akel menundukkan pandangannya, menatap kedua tangannya yang kini digenggam erat oleh Reygan, isakannya jelas belum terhenti membuat Reygan semakin bingung dengan keadaan.
"Kamu tau?"
"Ini kali keduanya kamu menangis di depan saya" Akel mengangkat arah pandangannya, menatap wajah Reygan yang sedikit tersenyum miris."Saya tidak pernah tau kenapa?"
"Tapi, di dalam keadaan kamu yang seperti ini...kamu telah membuat saya rapuh" Reygan menatap lekat manik Akel, perlahan isakan itu tidak terdengar lagi, membuat Reygan mengganti senyum mirisnya dengan senyum yang menyemangati."Kamu lihat bulan dan bintang di atasmu?!"
"Kamu tau, apa alasan mereka bercahaya indah seperti itu?""Karena mereka memang diciptakan untuk bercahaya" Balas Akel sambil memandang langit di atasnya.
"Bukan"
Kini Akel beralih menatap wajah Reygan lekat.
"Terus?""Gelapnya malam"
"Bulan dan bintang tidak akan ada artinya tanpa gelap yang mendominasi malam"
"Bulan dan bintang juga tidak akan ada artinya ketika mereka bercahaya pada siang hari"
"Jelas jelas cahaya mereka akan kalah dengan pekatnya terik matahari" Reygan mengeratkan genggamannya pada tangan mungil Akel."Kamu jangan menjadi seperti bintang ataupun bulan"
"Tetapi jadilah seperti malam, walau ia dipandang sebagai bagian paling gelap, tetapi diam diam ia akan membuat bagian lainnya menjadi sesuatu yang paling terang" Reygan bangkit dari jongkoknya, diikuti oleh Akel.Mereka saling menatap sejenak.
"Ceritakan alasanmu menangis suatu hari nanti, jika kamu sudah benar benar siap"
"Kita pulang sekarang ya..." Ujar Reygan lalu menggandeng tangan Akel menuju mobil.Akel benar benar tertegun, membuat ia tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun, tetapi berada di sekitar Reygan benar benar membuat kesedihannya begitu cepat berlalu. Entah karena perkataan Reygan yang begitu menyejukkan, ataupun prilakunya yang begitu menghangatkan, namun bagi Akel Reyganlah sosok malam gelapnya, yang senantiasa membuat dirinya bahagia dan bersinar.
"Terima kasih malam gelapku, aku akan senantiasa bersinar menerangi bagian tergelapmu..."
...
Maaf ya kalau part ini author bikin pendek, soalnya mau ngerjar up dua part sekaligus...😉
Gimana part ini?
Suka ga? 😅
Author minta vote dan comentnya ya!!Lopyuu readers tercintahh 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
my AKEL
Teen FictionReygan Nevano Dirga, seorang polisi tampan dengan hati beku. Ia selalu bertanggung jawab dengan semua ucapan dan janjinya, selalu disiplin, membuat ia sangat di segani bahkan oleh rekannya sendiri. Reygan bukanlah tipikal orang yang mempunyai banyak...