TEWNAD#1

165 32 2
                                    


Bismillah cerita pertama aku mudah mudahan kalian suka ya kalau ada yang kurang komen aja
🙏

Vinka keluar kelas menyusuli Farel, untuk merebut buku miliknya lagi. Ia mencari farel dikoridor 1,2 namun tidak ada. Kemudian ia mencari koridor 3.

"Anjir ini lift kenapa sih. Percuma sekolah bagus liftnya rusak." gumam Vinka yang sedang berdiri depan lift sambil memencet berulang kali tombol lift.

"Aishhh...percuma naek tangga jadinya."

Vinka pun turun melalui tangga karena lift rusak untuk menuju koridor tiga. 10 menit lagi bel akan berbunyi namun vinka masih keluyuran diluar kelas.

"Beres." ucap seseorang dibalik pintu perpustakaan.

Tak sengaja saat Vinka melewati perpustakaan ia mendengar suara yang menurutnya tidak asing ditelingannya.

Vinka mengintip dari balik celah pintu. Vinka tersenyum mendapati incarannya yaitu Farel.

"Heh lo, Balikin buku gua." kata Vinka mengejutkan Farel.

"Ini." jawab Farel menunjukan buku vinka.

Saat Vinka ingin mengambil bukunya Farel dengan sengaja menaikan tangannya sehingga Vinka tidak terjangkau untuk mengambilnya.

"Sini! buku gua." Vinka terus melompat lompat, tubuh Farel yang tinggi membuat Vinka kewalahan.

"Ini ambil kalau lo bisa." goda Farel. Farel berlari diperpustakaan yang sekarang sedang sepi, Vinka mau tak mau mengejar demi mendapatkan bukunya.

lalu Vinka tidak sengaja menginjak kaki bangku perpus dan ia terpental tepat dihadapan Farel, otomatis Farel segera menangkapnya.

Sekarang mereka sangat dekat wajahnya pun hampir saja bersentuhan. Farel menatap manik mata milik Vinka yang berwarna hazel.

Sedangkan Vinka sekarang seperti diwahana rollercoaster. Jantungnya berdegup kencang, Vinka bungkam tidak bergerak sama sekali.

Adegan mereka seketika buyar. Saat Vinka mendorong tubuh Farel yang kekar dan berotot untuk menjauhnya.

"Modus ya lo." tunjuk Vinka pada Farel.

"Amit amit gua modus sama lo." jawabnya. Kemudian Farel keluar perpus duluan dan melempar buku Vinka kedasar lantai.

"Dasar gak ada terimakasihnya!." teriak Vinka saat Vinka melihat Farel pergi menjauh dari hadapannya.

Bel telah berbunyi 5 menit yang lalu, Vinka tidak sadar kalau jam sudah menunjukan pukul 07.35.
Vinka berlari kencang menuju kelasnya. Tiba tiba Vinka tidak sengaja menabrak seseorang dari belakang.

"Aduh maaf." kata Vinka menunduk.

"Jalan pake mata dong."

Saat Vinka mendongak ternyata ia menabrak Farel.

"Nyesel gua minta maaf sama lo. Dunia emang sempit ya ketemu lo lagi lo lagi." ucap Vinka blakblakan.

"Serah lo." kemudian Farel meninggalkan Vinka sendiri, Vinka berlari lagi agar cepat sampai kelasnya.

Benar saja saat Vinka sudah sampai di depan kelas. Pintu kelas sudah tertutup rapat dan ia melihat dari balik jendela sudah ada pak Handoko. Guru khiller matematika. Vinka ingin sekali belajar tapi bagaimana masuknya?

THE ENEMY WAS NOW A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang