TEWNAD#3

97 26 1
                                    

Ayo divote, vote enggak bayar kok
Happy Reading
.
.
.

TET...

Suara bel rumah Vinka berbunyi menandakan ada seseorang didepan rumahnya.

"Siapa pagi pagi begini." gumam Vinka saat dia sedang sarapan dimeja makan.

Lalu ia keluar rumah dan mendapati Mala sedang tersenyum melambaikan tangannya kepada Vinka. Vinka pun menghampirinya dan membuka pagar rumahnya.

"Mala, ngapain lo disini?." tanya nya bingung

"Kok nanya si pea, jemput lo lah." jawabnya dengan memutar malas bola matanya.

"Kira gua lo gak bakal jemput."

Mala mengamati vinka dari bawah sampai atas. ternyata Vinka belum juga memakai seragamnya padahal jam sudah menunjukan pukul 06.15. menurutnya masih pagi jika ia prepare sekarang.

"Lo belum siap siap?." tanya Mala.

Vinka mengedikan bahunya.

"Yaudah masuk dulu, masih pagi." jawabnya santai.

"Gak usah deh, cepatan lo pakai seragam." jawab Mala mendorong Vinka untuk masuk kedalam rumahnya dan segera memakai seragam.

...

Saat ini Vinka dan Mala sudah sampai disekolahnya. Untung saja mereka tidak telat karena menunggu Vinka bersiap siap ia sangat lama sekali.

"Mal, lo duluan aja, gua ketoilet dulu." ucap vinka saat mereka sedang jalan dikoridor.

Mala mengangguk dan mereka berpisah jalan.

"Rel, tadi cael nelefon kita disuruh kemarkasnya." ucap Bima pada Farel yang saat ini mereka sedang berjalan dikoridor.

"Jam berapa?." jawabnya.

"Pulang sekolah lah."

"Gua ke museum."

"Ngapain lo, mau dipajang disono?." ledek Bintang, semua temannya tertawa kecuali Farel.

"Gak lucu, diem deh lo gua lagi gak mood."

"Tumben banget lo gak mood, ceritalah sama kita." ucap Bintang membuat temannya mengangguk.

Farel menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang "Fasilitas gua bakal dicabut, kalau nilau gua masih jelek."

"Minta bantu aja ke Vinka." saran Bintang.

"Lah iya Farel." sahut Bima.

Vinka sudah selesai berkutat dengan kecantikannya di toilet. Sekarang ia akan kembali ke kelas. Namun saat Vinka keluar toilet ia tak sengaja bertabrakan dengan Farel.

"Aduh...lo bisa jalan gak sih!." kata Vinka mengernyitkan keningnya.

Farel berdecak "Lo yang gak bisa jalan."

"Dih, nyalahin gua." jawab Vinka memutar malas bola matanya jengah.

"Kalian berdua itu ribut terus, awas suka loh." goda Bintang sambil cecengesan.

"Idih amit amit gua suka sama dia." sahut Vinka mengetuk ngetuk kepalanya sendiri.

Kemudian Vinka membalikan tubuhnya, dan pergi kembali menuju kelasnya.
Begitupun dengan farel dan kawan kawan.

...

Bel berbunyi menandakan kelas masuk dan pembelajaran mulai berlangsung. Ibu Raisa pun masuk kedalam kelas ips 3.

Ia mulai menerangi pembelajarannya. beberapa anak anak ada yang serius memperhatikannya dan ada juga yang tidak.

Seperti Farel yang sedang memainkan handphonenya dibawah kolong meja. ia membuka aplikasi instagram melihat story orang lain.

THE ENEMY WAS NOW A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang