TEWNAD#6

89 25 2
                                    

Halooo, jangan lupa vote
Hargai karya author:)

Farel masih bertanya tanya pada dirinya sendiri mengenai Vinka. Dari mana dia tau, kalau Farel akan bertarung dengan anak Baraska. Saat ini
Farel mengejar Vinka yang keluar perpus dengan tergesa gesa.

"Vin...vin tunggu." ucap Farel menahan tangan Vinka. Langkah Vinka terhenti.

"Apa?" tanyanya menaikan kedua alisn dan dagunya.

"Gua gak tau kalau lo mau tawuran." sargas Vinka cepat cepat.

"Gua belum nanya loh." jawab Farel serius.

Vinka gelagapan iya bego sekali, sama saja Vinka memberitahunya kalau dia tau mengenai Farel yang akan tawuran.

Vinka menepis tangan Farel dengan kasarnya "Lepasin gua mau balik."

"Vinka tungguuuu..." teriak Farel, Vinka sudah menjauh darinya.

Farel merogoh kantung celana dan membuka handphonenya.

"Bim, cegat Vinka sebisa mungkin." pinta Farel pada Bima, ia menelefon Bima.

Kemudian Farel menutup handphonenya kembali setelah mendapat jawaban dari Bima, dengan cepat Farel menyusul Vinka. Pasti ia menuju parkiran.

"Vin, mau kemana lo?" tanya Bima basa basi, mengulur waktu supaya Vinka tak cepat pulang.

"Balik, ngapain lo nanya."

"Galak amat si, temen ya basa basi apa salahnya." jawab Bima.

"Farel mana?" sahut Bintang.

"Gatau."

Saat itu juga Farel datang dan menghampiri Vinka.

"Vin..." panggil Farel, sang empu menoleh.

"Apasi?" jawabnya ketus.

"Lo tau soal kita kita bakal tawuran?" tanya Farel hati hati.

Vinka memalingkan wajahnya, malas sekali ia menjawab pertanyaan yang diberikan Farel.

Vinka menghembuskan nafasnya kasar "Iya, emang kenapa?" jawabnya menantang.

Farel merubah raut wajahnya. Menjadi panik. Begitupun dengan teman temannya. Kalau sampe bocor wah parah!

"Sstt...lo jan umbar siapa siapa." sahut Bintang menutup bibirnya menggunakan telunjuk.

Vinka tertawa remeh melipat kedua tangannya didada.

"Kalau gua bocorin gimana?" goda Vinka berani.

"Janganlah anjir." ucap Langit nada khawatir.

"Kenapa emang? Bukannya lo pada biasa berantem."

"Saya perjelas ya Vinka, Farel udah janji sama bokapnya kalau dia gak akan tawuran lagi." ucap Bintang mendekati wajahnya dengan Vinka.

Vinka tersenyum "Terus hubungannya sama gua apa?"

Rasanya keempat cowok ini muak dengan Vinka. Aldo tidak ikut malas ia untuk bergabung, terlalu alim Aldo untuk masuk Alaska.

THE ENEMY WAS NOW A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang