perasaan

247 31 0
                                    

jeongyeon kembali fokus pada apa yang ia tonton entah karna jeongyeon tidak pedulih adanya minhyun yang duduk disampingnya minhyun langsung menarik remot yang ia pegang laluh mengganti canelnya jeongyeon yang sedang asik-asiknya tertawa balik menatapnya dengan mulut setengah terbuka"hei kenapa kau mengganti canelnya ayo berikan remotnya padaku"usaha jeongyeon yang ingin mengambil remotnya gagal lantaran minhyun yang menyembunyikan remot tersebut diujung sofa

jeongyeon mendengus"ada apa sih dengan dirimu hari ini tadi dikampus kau meninggalkanku sendirian sekarang kau mengganggu acara nontonku"minhyun masih saja diam dia tidak menghiraukan pertanyaan jeongyeon karna sibuk mencari canel kesukaannya"berikan remotnya"jengyeon berusaha menarik paksa remot dari tangannya sampai-sampai tak sadar dirinya sudah menindih tubuh minhyun

minhyun menatap matanya namun karna jeongyeon masih sibuk dengan apa yang tengah dilakukannya dia jadi tidak menghiraukan minhyun yang terkejut ditindihnya"menyerah saja aishh"seketika tangan minhyun tergerak untuk mendorong jeongyeon kebelakang posisinya terbalik minhyun yang menindih jeongyeon kali ini"apa yang kau lakukan keluar dari hadapanku"minhyun mengunci pergelangan tangannya

"memangnya jika aku tidak mau kau mau ap"dirinya berusaha mengikis jarak diantara keduanya"jangan macam-macam yah lepaskan aku nanti kalau ada yang lihat bagaimana"minhyun tersenyum miring dia tidak akan melepaskan jeongyeon dipikirnya siapa yang akan melihat mereka kali ini ibu dan ayahnya sedang keluar entah mungkin bertemu dengan teman lama atau apalah itu sedangkan bi jungsik dia mungkin tengah tertidur pulas

"sebelum aku melepaskanmu jawab duluh siapa yang bersamamu tadi dikantin"gadis yang dibawahnya mendengus kesal menatap matanya dengan melas"dengar yah tuan hwang minhyun dia hanya teman biasa kami baruh berkenalan jadi jangan berprasangka memangnya ada apa....aku lihat kau saja sedang bersama seorang wanita"jika dia yang bertanya yah baginya wajar saja tapi kali ini dia terkejut karna mendengar pertanyaan yang sama namun dari jeongyeon

"mengapa, kau cemburu"sekarang jeongyeon merasah dirinya yang disudutkan"hei yang seharusnya bertanya itu diriku bukan dihmppp"tidak ada jarak lagi diantara keduanya karna minhyun telah benar-benar menyatukan bibirnya dengan bibir gadis itu namun kali ini tidak ada penolakan dari jeongyeon karna baginya ciuman kali ini lebih lembut dari pada ciumannya yang diberikan minhyun duluh padanya

melumatnya perlahan Kini tangan jeongyeon dengan sendirinya telah mengalungi leher minhyun

dia yang diberi jalan memperdalam ciumannya malam yang begitu dingin Kini begitu hangat bagi keduanya detik demi detik telah berlaluh jeongyeon yang sudah tersadar dengan apa yang ia lakukan langsung mendorong minhyun dia benar-benar kehabisan nafas"ah maaf"senyap dari keduanya entah mereka kebingungan atau canggung jeongyeon pun segerah bergegas pergi dari situ entah karna dirinya Kini merasahkan sesuatu yang aneh pada hatinya

masuk kekamarnya laluh menutup pintunya perlahan"apa itu mengapa aku tak menolak"pipinya benar-benar memanas dan jantungnya jangan tanya benar-benar ingin melompat keluar

dia seperti orang gila saja dikamar dia berharap semogah dia tidak sungguh-sungguh jatuh hati pada sepupunya bingung dengan dirinya lebih baik tidur agar tak terlambat  esok

                            *****

pagi hari yang indah burung yang berkicau angin yang sejuk menambahkan kesan yang baik bagi gadis yang Sedang bersiap-siap untuk kekampus rasanya hari ini hari yang sangat bahagia entah karna apa dirinya terus tersenyum entah untuk siapa senyumnya

selesai dandananya ia mulai turun kebawah menyapa semua orang yang berada dibawah dengan senyum yang begitu lebar"wah ada apa dengan anakku ini"sapa tuan jinyoung pada ponakannya,jeongyeon mengambil rotinya laluh mengoles nuttela"tak ada paman hanya senang saja"matanya Kini melihat kesana kemari"bi minhyun kemana"bibinya menunjuk kearah luar menggunakan dagunya

dilihatnya minhyun yang sedang bicara dengan rose dia baruh ingat bahwa rose akan sekampus dengan mereka dihabiskan roti dan susunya laluh menyusul keluar"paman bibi aku pergi duluh"paman dan bibinya hanya tersenyum melihat tingkahnya"hai rose"rose tersenyum laluh memeluk jeongyeon"rasanya aku sangat senang  sekampus bareng kalian"

"hei kalian berdua sampai kapan disitu terus ayo masuk nanti kita telat"entah sejak kapan minhyun yang tadi berdiri disamping mereka sudah berada didalam mobil keduanya cekikikan laluh masuk jeongyeon yang ingin duduk didepan kalah cepat karna rose telah masuk duluan namun tak apa ia laluh duduk dibelakang sepanjang perjalanan rose terus mengajak minhyun berbicara

mereka tertawa bersama namun tidak dengan jeongyeon dia merasah sangat bosan dibelakang dia benci apa yang dilihatnya sekarang menatap keduanya yang terus-terusan bercanda rose sesekali juga mengajak jeongyeon berbicara namun dia hanya membalas dengan senyum palsu namun ia tidak lupa bahwa rose juga menyukai minhyun

Apa yang ia rasakan ini benar-benar membuatnya bingung namun ia berusaha menutupnya

mereka sampai diuniversitas yonsei rose terngangah baginya kampus ini sangat bagus memang ia tak salah pilih mereka bertiga masuk kedalam"oh iya rose kau masuk jurusan apa"minhyun meninggalkan keduanya yang Sedang berjalan dikoridor "Bisnis"jeongyeon menatapnya dengan tatapan intens dia tauh sekarang rose benar-benar ingin memiliki minhyun

rose balik menatapnya dengan senyum yang tak dapat diartikan jeongyeon hanya tersenyum balik namun hatinya ingin sekali merobek senyumnya

berhenti dengan pikiran jahatnya sejak kapan ia seperti ini dirinya memang sudah gila"jeongyeon aku tinggal duluh yah mau kepapan pengumuman"jeongyeon hanya mengangguk laluh melanjutkan perjalanannya kekelas pertama

dari kejauhan Jenny sahabatnya sedang berlari menghampirinya"hay jen bagaimana kabarmu"jenny membalas senyum dari jeongyeon"sangat baik kalau kau"jeongyeon cemberut harinya yang tadinya baik sekarang malah lebih buruk"yah begitulah laluh bagaimana dengan joy"

"sekarang dia jadi lebih baik tadinya dia ingin kekampus namun aku menyuruhnya agar tetap beristirahat dirumah"

"syukurlah kalau begitu namun sebentar jika kelas kita sudah selesai maka kita akan menemui siberdebah itu"jenny mengangguk laluh keduanya masuk kekelas disana cha eunwoo melambai pada keduanya laluh keduanya menghampirinya untuk duduk bersama

PASSION OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang