"sudah sini kopernya"minhyun masih tak berkutip diam dan masih setia menggenggam koper milik jeongyeon "berikan koperku"kini jungyeon menarik paksa koper miliknya sedangkan minhyun sedang mengambil sesuatu didalam sakunya "sebentar pabo"jeongyeon melihat apa yg dikeluarkan oleh minhyun dari sakunya"ini kunci kamarmu"minhyun menyodorkan kunci kamar yg kini akan ditempati oleh jeongyeon sementara
Sesaat setelah jeongyeon mengambil kunci tersebut ia kembali terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu "hei bagaimn kunci ini ada padamu.....terakhir kali kupegang aku memberikannya pada bibi"kini matanya menatap minhyun dengan tatapan intens
Minhyun membuang nafasnya kasar"laluh ini kan rumahku.terserah aku ingin menyimpan kunci ini atau tidak apa urusanmu"laluh dengan sigap ia meninggalkan jeongyeon begitu saja "hoo laluh ini kan rumahku HAAAA..!! YANG BENAR SAJA"jeongyeon mengikuti gaya bicara minhyun yg sedari tadi membuatnya kesal, ia memutuskan untuk segerah masuk kekamarnya
Beberapa menit kemudian jeongyeon turun kebawah ia seperti sedang mencari seseorang "bi suzy kemanah yah"ia terus mencari kesetiap sudut rumah tiba-tiba suara seorang pria mengaggetkannya dari arah tangga"mencari ibuku.....ia sedang pergi kerumah sakit"pria itu turun dengan kedua tangannya yg dimasukan kedalam sakunya laluh berlalu menghampiri sang empuh yg masih dibuat terkejut "haaa sialan buat aku terkejut saja laluh dimana bi aji dari tadi tidak keliatan"minhyun hanya memberikan senyuman simpul "bi aji sedang menemui keluarganya lagi pula abis gayamu seperti orang yg mau maling dirumah orang"
"hhuuu kau...aishh"mendengar tuturan minhyun membuat ia ingin menyeretnya sekarang juga sedangkan minhyun yg Melihat jeongyeon sangat kesal begitu terhibur entah ini yg keberapa kalinya ia membuat gadis itu kesal "kau tidak sarapan"jeongyeon kini tidak mau melihat wajahnya "jika kau ingin sarapan ada salad dan roti bakar diatas meja makan"kini jeongyeon menatap minhyun dengan wajah memelas"aku juga bisah melihatnya..... jelas-jelas meja makan tepat didepanku"kini ia memutar bola matanya melas
"aku hanya memastikan saja apakah matamu masih berfungsi untuk bisah melihat"bagi jeongyeon ini sangat tidak lucu untuk sekarang juga ia ingin berteriak sekencang-kencangnya"pastikan saja sendiri"mata jeongyeon kini membulat sempurnah seperti ingin menyatakan pernyataan minhyun itu salah besar minhyun yg merasah mendapat kode dari jeongyeon mulai mendekat kearahnya
"a-apa yg kau lakukan"minhyun kini berada tepat didepannya"tadi kau bilang pastikan sendiri"hembusan nafasnya kini benar-benar bisah dirasakan oleh jeongyeon "me-menjauhla"jeongyeon mendorong dada bidang minhyun agar membuat jarak "hahaha lihat wajahmu benar-benat memerah"jeongyeon mencabikkan bibirnya kesal ia segerah pergi dari hadapannya tak lupa menginjak kaki milik minhyun
Minhyun hanya tertawa dan merasakan sakit pada kakinya yg baruh saja diinjak oleh jeongyeon
Kini jeongyeon sedang berjalan menelusuri taman didepan hamparan rumah. begitu indah bunga-bunga yg bermekaran tiba-tiba ada yg menepuk bahunya "isshh.. Kau"saat berbalik ternyata bukan minhyun melainkan seperti seorang wanita, bagi jeongyeon ia baruh pertama kali melihat orang itu mungkin tetangga sekitar "eeh kamu jeongyeon bukan"
"i-iya"ia hanya tersenyum kakuh"perkenalkan namaku rose aku tinggal dirumah itu"dia menunjuk rumah minimalis bercat hitam putih "oh"aku membalas jabat tangannya "eh rose kapan kau kemari"minhyun muncul tiba-tiba membuat mereka berdua terkejut "ah minhyun baruh saja kok"jeongyeon hanya menatapnya kesal"minhyun apa kau selalu seperti ini kau seperti hantu saja"minhyun tidak mengubris pertanyaan dari jeongyeon melainkan hanya menanggapi rose "bagaimana keadaan nenekmu"neneknya rose sedang sakit makanya rose baruh selesai menjengguk neneknya yg ada dirumah sakit "nenekku sudah lebih baik mungkin dua hari kedepan nenek sudah bisah pulang"jeongyeon yg merasah diacuhkan memutuskan untuk masuk kembali kerumah "rose aku masuk duluh yah"
"uhm iy sampai ketemu lagih"
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSION OR LOVE
RomansaSerumah lagi?? Wajahnya pucat pasih saat mendengar kata serumah lagi dengannya Ibunya akan pergi kekanada untuk semantara waktu dikarnakan perusahan yg diolah oleh kakak laki-laki tertua jungyeon dikanada sedang mengalami masalah Jungyeon sudah sem...