-16-

49 4 0
                                    

Mickha POV

Aku masih dengan posisi ternyaman ku ya aku hanya diam menikmati teh hijau yang dari tadi aku seduh
Kalau boleh jujur ini sangat membosankan,sampai pikiran ku Rancah kemana mana

'Membosankan sekali, lihat lah dia
Ia bahkan tidak menghiraukan kan ku,dia pikir aku figura nya?dasar lebah lupa sarang'

Semua sibuk berbicara entah lah aku juga tidak terlalu mengerti apa yang di katakan mereka
Sampai si gigi kelinci itu bertanya pada ku dan semua mengalihkan pandangannya terhadap ku

"Noona Mengapa kau ingin menikah dengan Hyung ini?"tanya nya dengan sedikit nada meremehkan sosok taehyung

"Ah iya kau benar juga Jung,si taehyung kan menyebalkan,yaa walaupun aku tau dia tampan dan kaya,tapi sepenglihatan ku kau orang yang tidak memandang materi,jadi mengapa kau mau dengan nya?"sambung namja yang bernama J-Hope itu

Aku melirik ke arah taehyung

"Mengapa kalian seperti merendahkan ku eoh? Tentu saja dia mau pada ku kan dia mencintai ku"jawab taehyung bangga

'Menjijikkan'

"Kau benar juga jika cinta sudah tumbuh dan berkembang kita tidak bisa menghalangi nya"mereka semua mengangguk angguk kan kepalanya seperti jawab 'ya kau benar juga'

"Kau tau Noona kau itu sangat cantik"nah jika yang satu ini menurut ku sangat spontan
Aku tau dia berkata jujur

"Yak Jungkook-a kau spontan sekali"-jin

"Wae? Aku berkata yang sesungguhnya" Jujur aku suka dengan kepolosan mu Jungkook

"Tapi benar juga kau sangat cantik mickha"

'Mereka baru menyadari bahwa aku cantik?'

'Tapi jujur di puji namja yang tampan seperti mereka aku ingin terbang ke langit yang lapisan sudah tidak terhitung'

"Oh iya bukankah kau berteman dengan Jimin sejak lama? Mengapa kalian tidak saling mencintai? Bukankah itu biasanya terjadi"-aku rasa perkataan namja yang bernama Namjoon itu ada benar nya

"Padahal Jimin juga tidak kalah tampan,yaa miskipun aku tau bahwa yang paling tampan itu aku"-jin

"Ah iya ya kha mengapa kita tidak saling mencintai? Bukankah itu akan seru?"kali ini Jimin sendiri yang mengatakan nya

"Iya,jika Noona bertemu dengan ku terlebih dahulu mungkin aku sudah melamar Noona,tapi entah kenapa Jimin Hyung ini malah tidak melamar mu,dan malah menikah dengan taehyung Hyung"perkataannya nya itu seolah terus meremehkan sosok taehyung,
Yang aku lakukan? Tentu aku terkekeh seraya melirik nya yang tidak bisa di artikan maksud raut wajah nya

"Jadi kapan kalian menikah?"sekarang,namja yoongi itu yang angkat bicara, sungguh dari semuanya namja yang ada di sini aku lebih suka sikap nya yang Coll

Semua mengarah kan penanganan nya ke diri ku,aku yang merasa harus menjawab nya karena melihat si taehyung itu diam saja,

"Ah itu kami akan menik-"

"Besok"

"MWO???" Terkejut, and Semua pendanaan kini terfokus kan pada namja yang sedari tadi merasa di remeh kan itu wajah mereka terlihat seperti tersengat listrik dan yaa aku pun begitu

Tapi beda hal nya dengan dia ya dia itu taehyung,yang malah bersikap sangat santai

"Wae? Ada yang salah?"sungguh, ingin rasanya aku memukul kepala nya itu karena mungkin pikiran belum stabil

"Yakk kau kira pernikahan itu permainan eoh? Bagaimana bisa mendadak seperti itu!"-jin

Taehyung menoleh ke arah Hyung nya itu "aku tau itu bukan permainan"demi samyang ingin sekali aku memukul nya

Arghh

"Kau sudah mempersiapkan nya?"-aku melirik ke taehyung yang di beri pertanyaan pada jhope itu
.
.
.
.

Selesai sudah acara minum santai nya namun berujung kekesalan bagi ku, hingga dia
Ya dia KIM TAEHYUNG Tampa rasa bersalah nya mengatakan

"Wae?ada apa dengan mu"tanya nya seraya menggunakan sabuk pengaman

Aku menoleh "heiiii KIM TAEHYUNG-SI YANG TERHORMAT TAERPUJI bagai mana bisa kau memutuskan esok hari pernikahan kita? Kau gila atau stres ha?" Aku sengaja menekan sedikit nada bicara ku saat menyebutkan nama nya yang agung itu

"Hei kau santai saja,kau lupa aku siapa? Bahkan hari ini saja aku bisa menikahi mu"dia terlihat seperti ingin di pukul

Plak

Sungguh aku belum puas memukul bahu nya itu, sejujurnya aku ingin mencabik cabik nya,tapi karena aku mengingat aku akan menikah dan karena rasa baik hati ku aku tidak jadi mencabik-cabik nya

'Tuhan ku mohon beri aku oksigen yang lebih saat berbicara dengan nya'

"Tapi kau keterlaluan taehyung si
Bagaimana bisa kau memutuskan nya secara sepihak??"

"Tadi kau tidak Lihat mereka seperti meremehkan ku?"aku mengerutkan kening ku

"MWO? Jadi ini semua karena itu? Wah Daebak taehyung si rupanya hanya karena itu eoh?
Kau pantas di bilang LABIL"aku mengarahkan pandangan ku setelah itu
Namun ku rasa dia tidak terima

"Yakk mengapa kau mengatakan itu eoh?? Tidak bisa santai saja? Kau liat saja besok"

"Jalankan mobil nya"

.
.
.
.
.

we will always be togetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang