14. Kebelet Kawin

7K 925 331
                                    

Haiii ... selamat sore, selamat bahagia bersama keluarga tercinta.

Happy reading ...

🍁🍁🍁

Song : Love Me Like You – Little Mix

Last night I lay in bed so blue
'Cause I realized the truth, they can't love me like you
I tried to find somebody new
Baby they ain't got a clue, can't love me like you

🍁🍁🍁

Setibanya di Jakarta, Sebastian langsung mengklaim Sabrina untuk tidur di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setibanya di Jakarta, Sebastian langsung mengklaim Sabrina untuk tidur di kamarnya. Kebetulan kamar di rumah Papi hanya ada 4 dan satu kamar tersisa sudah digunakan Papi untuk perpustakaan. Sedangkan Bang Darian dan Kak Em sudah pasti tidur di kamar Bang Darianlah.

"Tapi jangan macem-macem ya, Seb." Ucapan Mami itu disambut tawa oleh semuanya.

"Oh Mami please deh ..." sambut Darian. "Seb itu udah kebelet, Mi makanya dia maksa pemberkatan bulan depan. Kalo bisa besok malah lebih baik kali."

"Ihhh Abang ... ckk ..." Mami menepuk bahu Darian dengan resah.

"Jangan macem-macem gimana nih, Mi? Seb sama Sabrina kan udah dewasa, Mi."

"Ya iyalah udah dewasa, Seb!" sentak Mami. "Kalo kamu masih anak-anak, nggak akan mungkin 'burung' kamu itu berulah!" Mami langsung melotot. "Maksud Mami walaupun kalian akan nikah bulan depan tapi tahan dulu nafsumu, Seb. Abangmu udah nanem saham duluan, masa iya kau begitu juga?"

"Tenang Bou, Sab pas lagi datang bulan jadi Abang nggak bisa macam-macam kan?" Bisikan Sabrina di telinga Mami itu nggak bisa disebut bisikan karena mereka semua dengar.

"Emangnya kau datang bulan sampe sebulan apa, Sab?" sembur Mami.

Sabrina cuma bisa nyengir dan malah membuat si jomblo lapuk yang sudah bukan jomblo lagi itu gemas. Dengan santainya Sebastian merangkul Sabrina dan mencium pipinya.

"Abis kau datang bulan itu yang bahaya! Begitu belah duren si Seb, langsung jadi cucuku itu! Papi ... pusing Mami eh jadinya!"

"Sab bisa beladiri kok, Bou kalo Abang macem-macem, Sab tendang deh."

Mami menghela nafas lemas melihat kepolosan calon menantunya. "Sayangku ... Sebastian itu berbahaya dan kau itu gampang luluh. Tuh kan ... liat kalian tuh ... di depan kita aja si Seb berani cium-cium dan kaupun nggak protes pula!" Mami langsung melibas bahu Sebastian dengan tangannya.

"PAPI ... kenapa diem aja sih? Anakmu tuh libidonya udah di ujung tanduk!"

Papi hanya tersenyum lalu mengecup sisi kepala Mami dan berkata, "Mami sayang, Papi cinta banget lho sama Mami. Jangan marah-marah dong. Namanya juga anak laki, kalo normal ya 'anunya' pasti sering bangun."

Sebastian dan Sabrina - Pariban Cantik Dari Balige (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang