12. Edinburgh With Love

7.1K 919 246
                                    

Haiii ... selamat sore. Sehat-sehat semua dan bahagia selalu ya.

Happy reading ya ...

🌲🌲🌲

Song : Perfect – Ed Sheeran

I found a love for me
Darling, just dive right in
And follow my lead
Well, I found a girl, beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me

'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
Darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes, you're holding mine

🌲🌲🌲

Kota Edinburgh adalah kota kelahirannya Harry Potter, tokoh ciptaan J.K. Rowlings yang fenomenal itu. Sebastian sih tidak pernah ngefans segala hal yang berbau mistis ataupun sihir dan baginya Skotlandia tidak akan pernah menjadi destinasi jalan-jalan dengan belahan jiwanya.

Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga cinta mati dan dia akan melakukan apapun untuk membahagiakan pujaan hatinya ini. Bahkan semalam dia luar biasa bahagia bisa sekamar dan tidur bareng lagi di hotel Hilton Edinburgh Carlton.

Tempat tidurnya sih luas tapi rugi amat kalo nggak peluk Sabrina sepanjang malam. Sumpah, Sebastian hampir khilaf ngeliat pacar pake tanktop tanpa bra dan celana pendek super pendek yang bikin nafsu Sebastian udah di ubun-ubun.

"Sayang, kamu nggak punya baju lain apa? Abang jadi tegang-tegang begini liatnya." Sebastian benar-benar mengiba dan memeluk pinggang Sabrina dalam keadaan berbaring.

"Nggak punya, Bang. Kan backpacker-an jadinya bawa baju sedikit banget, biar nggak repot!"

"Ya udah, kalo gitu pake aja lagi branya, Sayang."

"Bang, Sab nggak bisa tidur kalo pake bra. Abang mau Sab begadang?"

Sebastian menggeleng lemah. "Trus kalo Abang khilaf gimana dong, Dek?" Sebastian mulai menciumi bahu Sabrina dengan gemas.

Sabrina tergelak lalu mulai mengolesi losion pada kaki dan tangannya. Mencium aroma lembut losion itu Sebastian semakin merana. Ciumannya merembet ke leher lalu naik hingga ke pipinya. Sabrina bergidik kegelian dengan jenggot Sebastian yang menusuk-nusuk di belakang telinganya.

"Bang, kata Tuhan dosa lho kalo kita ML sebelum nikah."

Mendengar ucapan Sabrina, rasanya Sebastian ingin menggigit bibir Sabrina yang luar biasa menggoda itu. Tapi Sebastian langsung lemas mendengar kata 'Tuhan' yang diucapkannya.

Luar biasa ampuh!

Sebastian langsung meraih Sabrina dan memeluknya erat. Setidaknya sepanjang malam dia bisa merasakan tubuh mungil itu merapat erat seperti guling yang empuk.

Paginya Sebastian bisa tersenyum lega melihat Sabrina masih meringkuk dalam pelukannya. Kalau seperti ini bahagianya memiliki seorang istri, rasanya Sebastian mau menikah sekarang aja. Pantesan para abang jadi bucin sejati.

Suara erangan seksi terdengar di telinga Sebastian hingga membuatnya tegang seketika. "Tangan Abang ini lho ..." Suara serak Sabrina benar-benar mengguncang paginya.

Ya ampun ... tersiksa banget!

"Bang ... tangannya berhenti dong ngelus-ngelus susu aku!" Sabrina berusaha menepis tangan Sebastian tapi pria itu malah semakin meremas dadanya.

"Hehehe ... Abang lupa kalo kita belum boleh, Dek. Tangan Abang udah terlanjur nggak bisa lepas. Gimana dong?"

Sabrina kembali protes dengan erangan yang malah membuat Sebastian menyusupkan bibirnya ke leher Sabrina. "Abang ..." Sabrina membuka matanya dan dia mendadak speechless melihat tubuh gagah yang telanjang dengan tato kepala elang bertuliskan LF di dada itu menindihnya.

Sebastian dan Sabrina - Pariban Cantik Dari Balige (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang