Episode 10

1.1K 56 2
                                    

Prabu Siliwangi sangat senang dan terharu karena Putranya Walangsungsang masih hidup, ia langsung membawa putranya Walangsungsang ke Istri tercintanya Subang Larang.

"Prajurit dimana Nyai Ratu Subang Larang"

"Maaf Gusti Prabu, Nyai Ratu sedang berada di taman bersama dengan Nyi Ipah dan Ki Lengser"

"Baiklah, kau bisa pergi sekarang"

Prabu Siliwangi menuju ke Taman untuk memberi kejutan untuk Istri Tercintanya.

****

Nyi Ipah dan Ki Lengser menghampiri Subang Larang yang masih termenung.

"Nyai Ratu"

"Nyi Ipah ada apa?"

"Nyai teh kenapa? Masih memikirkan Raden Walangsungsang?"

"Benar Nyi Ipah aku masih belum bisa menerima kepergian Putraku Walangsungsang"

"Mohon ampun Gusti Ratu, mungkin itu sudah takdir dari Allah agar Gusti Ratu bisa tabah dan sabar menghadapi ini semua"

"Ki Lengser benar, aku harus kuat dan tabah"

"Kalau gitu kami pamit dulu Nyai Ratu, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

****

Senopati Argadana menemui Nini Durga di markasnya.

"Nini keluar kamu"

"Kenapa kamu teriak di tempatku senopati"

"Kau gagal melaksanakan tugasmu"

"Gagal? Apa maksudmu?"

"Raden Walangsungsang masih hidup baru saja Maung Bodas mengantarkan Raden Walangsungsang ke Istana Pajajaran"

"Bagaimana itu bisa terjadi?"

"Aku juga tidak tahu tapi aku ingin kau melakukan sesuatu agar Maung Bodas pergi menjauh dari Pajajaran"

"Maung Bodas? Bukankah tujuanmu hanya kepada Raden Walangsungsang?"

"Aku ingin Maung Bodas disingkirkan terlebih dahulu dari Pajajaran sebelum Raden Walangsungsang"

"Baiklah akan kulaksanakan tapi ingat jika aku memerlukan sesuatu kau harus mengikuti ku"

"Baiklah aku akan menerima tawaranmu, kita akan terus bekerja sama untuk menghancurkan Pajajaran dan juga Siliwangi"

****

Prabu Siliwangi melihat Subang Larang sedang termenung di Taman.
Ia langsung menghampiri Subang Larang sambil menggendong Walangsungsang.

"Dinda"

"Kakanda"

Pandangan Subang Larang terarah kepada Walangsungsang yang berada di gendongan Prabu Siliwangi.

"Putraku Walangsungsang"

"Iya Dinda ini Putra kita Walangsungsang, dia belum mati"

"Alhamdulilah ya allah terima kasih engkau sudah mengembalikan Putraku Walangsungsang kepadaku"

Kentring Manik cemburu melihat kebahagiaan Subang Larang, dia sama sekali belum dikaruniai seorang anak sampai sekarang.

Senopati Argadana menghampiri Kentring Manik yang sedang cemburu.

"Mohon ampun Gusti Ratu"

"Ada apa Senopati"

"Apakah Gusti Cemburu melihat kebahagiaan Gusti Ratu Subang Larang?"

"Kau benar aku sangat cemburu ingin sekali aku menghancurkan kebahagiaannya"

"Itu mudah Gusti Ratu"

"Bagaimana caranya Senopati"

"Disaat Gusti Ratu sudah memiliki seorang Putra mintalah kepada Gusti Prabu untuk berjanji kalau Gusti Prabu akan menobatkan Putra Gusti Ratu sebagai penerus Gusti Prabu"

"Ide yang bagus Senopati, Aku setuju"

Waktu demi Waktu berganti....
Bulan demi Bulan berganti....

2 TAHUN KEMUDIAN....

Pensarankan apa yang terjadi setelah 2 tahun berlalu???

Maaf yah untuk Readers aku karena aku jarang upload Raden Kian Santang🙏
Insyallah aku bakal lebih konsisten untuk upload Episode per Episode untuk Raden Kian Santang🤗

Jangan Lupa VOTE DAN FOLLOW
Biar gw semangat lanjutin sampai tamat🤗👇

Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang