7. Surat Untuk Koala

14 3 0
                                    

Kala itu adalah masa dimana aku mulai tak melihat wajah Koala sama sekali. Berat, itulah yang kurasakan. Seperti terasa ada sesuatu yang kurang dari hari-hari yang terlewati. Rindu mulai muncul kala itu, mulai menyiksa. Mulai merindukan masa-masa kebersamaan. Merasa risih karena belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tak ada yang sangat spesial sebenarnya sedari awal antara aku dengan koala. Hanya saja aku dan hatiku yang membesar-besarkan nya, seolah ini sangat serius. Aku masih bertahan, hingga saat ini, hingga detik ini, bahkan hingga kamu membaca ini. Sejauh ini aku tetap yang selalu membuat topik chat, aku yang selalu duluan mengabari. Aku maklum, Milly mengatakan bahwa Koala memang butuh les hahaha. Jika boleh jujur, aku lelah Koala. Aku sangat lelah dengan semua ini. Aku tidak haus akan hubungan, tidak. Aku hanya membutuhkan perhatianmu. Kau tahu aku bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang laki-laki sejak lahir. Aku mau perhatianmu, mau kamu mencurahkan kasih sayangmu kepadaku. Aku merasa hanya kamu yang bisa melakukannya. Milly juga mengatakan aku harus mencari yang lain, agar tidak melulu bergantung pada koala. Tapi lagi-lagi aku sudah terbiasa dengan nya, bahkan "matahari" pun tak bisa menggantikanmu. Berkali-kali dia seperti meyakinkanku untuk meninggalkanmu, berkali-kali pula aku pada akhirnya kembali lagi padamu. Harapan ini seperti nyata, koala. Harapan yang kamu tinggalkan dulu masih sangat aku ingat, bahkan aku pegang hingga saat ini, hingga detik ini, bahkan hingga kamu membaca ini. Sedih karena pada kenyataannya kita se-hampa itu. Aku sedih, koala. Sebanyak apapun tawa yang kulakukan untuk menutupinya, tetap saja aku kalah jika itu kamu. Bahkan hingga aku sudah kekoreaan sekarang, hobiku tetap menangis tengah malam merindukanmu.

Setelah sekian lama berbahagia, pada akhirnya aku galau juga hahaha. Setelah lama menutup ini rapat rapat, pada akhirnya kubongkar semuanya didepan Milly. Hari ini fandomku ulangtahun, aku menulis surat juga untuk mereka. Isinya berbeda ya, disini seakan penuh derita. Maafkan aku jika terus membebanimu Koala, maafkan aku.

Tertanda,
Lemonmu yang selalu menyusahkan

(12 Juni 2020)

Sebuah cerita tanpa judul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang