3. Hari-hari bersama

25 4 2
                                    

Hari-hari setelahnya memang terasa bahagia. Kami terbiasa berbincang saat waktu pulang sekolah, juga pulang bersama. Jangan berpikir bahwa Koala akan mengantarku pulang dengan kendaraannya, karena realitanya kami hanya menunggu ojek online yang kami pesan sambil mengobrol bersama. Sebuah realita yang menyakitkan, namun entahlah aku sangat menikmatinya. Setiap hal kecil yang aku dan Koala lakukan selalu mengandung sebuah memori yang tak pernah ku dapatkan dari orang lain.

Jangan berpikir bahwa koala adalah pria tampan nan polos atau apapun seperti tokoh fiksi. Karena koala adalah pria dewasa tidak tampan yang selalu ingin menjadi malaikat penolong untuk orang-orang disekitarnya. Lalu, hal mengejutkan lainnya yang datang dari koala adalah berita bahwa dia, sakit. Sampai detik ini, saat aku menulis ini pun aku belum mengetahui persis apa penyakit yang koala derita.

Tapi yang pasti itu bukan penyakit yang main-main, dia harus melakukan kontrol 2 minggu sekali untuk penyakitnya. Bahkan dia pernah mengatakan bahwa, waktu hidupnya tak lama lagi. Tidak, aku tak ingin membahas ini lebih dalam.

Lalu, sampai pada kejadian 'kencan pertama' aku dan koala. Silahkan saja jika kalian membayangkan bahwa kejadian itu adalah kejadian dimana kami berjalan menuju sesuatu tempat berdua, atau berkegiatan berdua. Realita berkata, tidak. Nyatanya kami hanya mandi hujan, dan itu tidak berdua. Mengapa ku sebut 'kencan'? Karena disana, kami seperti menyalurkan perasaan terdalam dari dalam diri masing-masing tanpa mengeluarkan kata kata. Disana, kami hanya peduli pada kebahagiaan perasaan masing-masing. Dan aku sangat menikmatinya. Sangat.

Sebenarnya aku mengkhawatirkan kesehatan koala, karena kudengar air hujan tidak baik untuk kesehatan. Namun melihat raut kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya, aku tak tega untuk menghalangi kebahagiaan nya. Kurasa ini adalah momen dimana kami, jiwa dan raga kami bisa menyalurkan apa yang selama ini kami pendam.

Koala adalah segalanya bagiku, kebahagiaan nya adalah hal yang selalu aku nantikan darinya setiap hari, bahkan setiap menit dan detiknya. Terlalu banyak permasalahan yang seharusnya tak dia dapatkan di masa remajanya. Terlalu banyak beban tanggung jawab yang harus dia terima di usianya yang sekarang. Aku bersyukur bertemu dengannya, bersyukur dapat menemani segala suka dan dukanya. Bersyukur juga bisa, mencintainya.

(15 Juni 2019)

Sebuah cerita tanpa judul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang