PART 10 - Bakiak Pak Sabar

33 6 4
                                    

Happy Reading ❤❤❤




"Omongan lo udah kayak orang aja. Bentar lagi liat cogan kicep juga lo" Balas Nara

"Lo pikir gue apaan kalo bukan orang?!!Topeng monyet?!!Dahlah ayo ngga usah bacot!!" Sisi menarik paksa tangan Nara menuju gedung B untuk melanjutkan agendanya hari ini. Nara yang tak rela meninggalkan musholla hanya bisa pasrah. Gagal sudah planning nya untuk menyegarkan mata.

"Sabar ya mata. Bentar lagi masuk kuliah kok. Tenang, pasokan cogan disini masih banyak hehe" Ujar Nara dalam hati

**

Satu jam lamanya mereka menunggu akhirnya nama mereka dipanggil juga. 15menit didalam ruang daftar ulang mampu membuat nara dan sisi mengeluarkan asap dari kepalanya.

"Hadohhh. Puyeng dah puyeng gue. Sumpek amat dah didalem tadi. Engap banget udah kayak pasar mingguan deket stasiun" Ucap nara yang mengeluh karena situasi dan kondisi miris di dalam ruang DU

"Ra, minum raaa. Ayo ke kantin. Tenggorokan gue udah kering setengah mampus nih"

"Heem sama. Yuk ah"

Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli air dingin. Bagaimana rasanya jika di siang yang terik ini mereka berdua menenggak sebotol minuman dingin dengan perisa lemon atau jeruk. Ahh, Membayangkannya saja mampu membuat nara dan sisi meneteskan air liurnya.

Beberapa langkah lagi mereka akan menginjakkan kaki di kantin. Setelah sampai tepat di depan pintu, tangan kanan nara meraih gagang pintu kemudian membukanya. Setelah pintu terbuka, mereka berdua melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin di pojok sebelah barat kantin tersebut.

Blammm!!!!

Kosong?!!!

Astaghfirullah!!!!!

Qerja lembur bagai qudaa!!!

STOPP THORR!! Back to topik!!!

Mereka berdua saling tatap begitu melihat isi lemari pendingin yang kosong tersebut. Gagal sudah usaha mereka untuk membasahi tenggorokan dengan sebotol air lemon. Nara dan sisi pun keluar kantin dengan langkah yang diseret lemah.

**

"Si gue aus nih" Rengek nara

"Siiii. Lo ga haus apa? "

"Siii yuhuu"

"SISINGAMANGARAJAAAAA" Teriak nara tepat disamping telinga sisi. Hal tersebut sontak membuat sisi menoleh dengan pandangan tak santainya.

"Bacod sekali lagi gue timpuk lo pake bakiak pak sabar!"

Nara hanya terkekeh pelan mendengar ucapan sisi. Ia jadi teringat masa SMK nya dulu. Ketika nara tak sengaja memakai bakiak milik pak sabar untuk mengambil air wudhu.

Flashback on.

"Ayo dong ra buruan elahh. Keburu ga kebagian imaman nih" Sisi menyilangkan tangannya di dada sambil berdecak kesal.

Dear WiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang