*16*

4 1 0
                                    

Love Or No

Happy Reading gaes 💞
.
.
.
.
.
.
Beberapa hari berikutnya.

"Hai Kaisya, selamat pagi..." sapa Aflah setelah melihat Kaisya dari parkiran langsung menghampiri Kaisya dan berdiri di depan nya.

"Hem." balas Kaisya dengan deheman cool nya eakkk.

"Aelah jawaban lo singkat amat." ucap Aflah sambil jalan mundur agar badannya tetap menghadap ke Kaisya.

"Bodo amat terserah gue lah, udah ah gue ma...u." biasa Kaisya mengeluarkan jurusnya agar pergi dari Aflah.

"Mau apa lagi?, ngerjain PR udah, mau piket udah, mau belajar karena ulhar udah, sok atuh mangga mau alesan apa lagi gue jabanin." potong Aflah memajukan badannya mendekat Kaisya membuat Kaisya mundur dan memalingkan mukanya.

"Ya kan emang kek gitu, heran dah gue kenapa empat hari ini mesti ketemu lo terus sihh." gerutu Kaisya.

"Ooo gue paham jadi selama ini lo nungguin gue kan sampe gue sampe ke sekolah, udah jujur aja sama gue!" lanjut Kaisya memberanikan diri menatap mata Aflah.

"Dan lo ngehindarin gue!" Aflah makin maju mendekat ke Kaisya.

"G..ak lah ke..pedean banget sih." ucap Kaisya gagap dan sambil mundur alon-alon asal kelakon :v.

"Gak salah maksudnya, ekekekek." balas Aflah masih memperdekat jaraknya dengan Kaisya.

"Iiih kenapa lo tambah maju sihh, sana pergi jauh-jauh, husst-husst." Kaisya sambil menggerakan tangannya keluar.

"Lo kenapa tambah mundur coba, takut?, tenang aja A'a Aflah yang tamvan ini gak bakal gigit kokk." Aflah makin menggoda Kaisya agar marah.

'Muka lo lucu banget anjir, jadi pengin cubit dah.' batin Aflah melihat muka Kaisya antara marah atau malu yang merah padam seperti warna gincu ibu Esti yang cetar membahana badai.

Brukkkkkkk

"Auuu, sakittt." rintih Kaisya karna jatuh akibat kegicel sepatu pentofelnya.

"Lo sih pake acara mundur-mundur segala jadi jatuh kann!" Aflah mengulurkan tangannya untuk membangunkan Kaisya.

"Itu semua salah lo, kenapa coba lo maju-maju terus kan jadinya gue jatuh sakit taukk, jahad lo Flah pagi-pagi udah bikin anak perawan orang jatuh!" Kaisya dengan bibir muncisnya dan tangan di dadanya.

"Oke maaf ya Kaisya yang cantik nya gak ketulungan, tapi lo gak kenape-nape kan?" tanya Aflah menundukan badannya.

"Gue gak papa, dan gue gak mau liat lo lagi, pergi sana!" jawab Kaisya ketus.

"Yaudah bye, gue mau ngerjain PR  terus mau piket kelas, and belajar buat ulhar nanti, oh iya banyak dah deadline yang harus gue kerjain, bye!" ucap Aflah langsung mesejajarkan tubuh nya dan berbalik meninggalkan Kaisya yang masih stay duduk di ubin koridor sekolah.

"AFLAHH GUE BENCI SAMA LO!!!" teriak Kaisya setelah Aflah pergi.

"Bangunin dulu kek dasar jantan gak peka!" gerutu Kaisya langsung bangun dan membersihkan bokongnya yang kena debu tadi.

"Ehem, Kaisya Anetha Dierja masih pagi loh kamu udah teriak-teriak aja, pengeng nih kuping ibu!"

'Aduh masalah nih.' batin Kaisya setelah mendengar guru Bk nya memanggilnya dan langsung membalikan badan nya menghadap Dian guru Bk di sekolahnya itu.

"Eh ibu Dian, ibu dari tadi bu?" tanya Kaisya sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Mau saya dari tadi kek, mau dari kapan bukan urusan kamu, tadi kenapa kamu teriak-teriak hah!, masih pagi udah bikin kuping saya pengeng aja deh!" jawab Dian dengan suara garangnya.

Love Or NoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang