BAB 15|Pelik

140 9 0
                                    

"Cinta bukan hanya dinyatakan oleh ucapan, tapi juga ditunjukkan dengan tindakan."

~Clovy

***

Sedetik pun Raja tidak pernah meninggalkan Ratu di ruangannya seorang diri. Dia terus menemani, bahkan kedua matanya rela tetap berjaga semalaman.

Respon sang gadis masih tetap sama, menggerakkan jemarinya, meneteskan air mata, tapi tak sekali pun membuka kedua matanya.

Padahal sudah seharusnya Ratu terbangun dari mimpi panjangnya. Entah mimpi apa yang telah membuatnya tertidur seharian.

"Ra ... gue harap hari ini lo bangun," ucap Raja seraya mengelus rambut sang gadis.

Sinar matahari sudah berani menyelinap masuk lewat gorden jendela. Tapi, Raja tidak menyingkapkan gorden yang masih menutup bagian kaca. Dia membiarkannya agar ketenangan sang gadis tidak terganggu karena silau.

Dia menatap wajah Ratu yang sangat bersih tanpa noda sekali pun. Mungkin itu semua hasil dari kontennya dalam channel youtube. Menjadi seorang beauty vlogger memang harus rela mengeluarkan beberapa rupiah uang untuk membeli segala kebutuhan dalam membuat vlog. Tapi, tak ada perjuangan yang mengkhianati hasil.

Beberapa tahun lalu Ratu sudah berjuang membuat konten yang mampu menarik perhatian orang banyak. Meski vlognya mengenai kecantikan, tapi dia selalu membubuhi pesan tersirat di dalamnya. Hal itu membuat Raja tertarik untuk selalu menonton setiap tayangan vlognya.

Perkataan gadis itu selalu membuat hatinya melunak, ingin mengenalnya lebih dalam. Mungkin menjadi seorang netizen yang selalu memberikan komentar pedas, selalu merendahkannya akan selalu diingatnya.

Raja tak berniat untu menjadi netizen jahat yang populer, dia hanya ingin mengenal Ratu saja. Lelaki itu penasaran dengan si gadis beauty vlogger itu.

Apalagi pada saat Raja mendengar suatu kalimat dalam salah satu konten vlognya, "jangan jadi bego karena soal rasa. Karena cinta bisa bunuh lo secara perlahan."

Dari kalimat itulah Raja dapat menyimpulkan jika gadis itu memang sulit untuk didapatkan. Dia hanya ingin memberikan challenge untuk dirinya sendiri. Sepandai apa dirinya mengambil hati seorang gadis.

Namun, jauh dalam lubuk hatinya Raja merasa ada yang berbeda dalam dirinya. Dia merasa nyaman jika berada di dekat gadis itu, dan merasa kasihan setelah mengetahui sedikit latar belakang hidupnya.

Dalam tidurnya Ratu memimpikan kedua orangtuanya yang memintanya untuk ikut masuk ke dalam ruangan yang bercahaya. Ayahnya menarik lengannya ke kiri, tapi ibunya cepat menarik ia ke pintu kanan.

Ratu bingung saat kakinya akan melangkah. Dia tak tau arah mana yang menjadi tujuannya untuk dijadikan rumah.

Bertepatan saat itu, sosok lelaki dari arah belakang memanggilnya dengan suara parau.
Dengan sendu dia menatap sosoknya yang terhalangi oleh pendar cahaya.

"Ra ... lo harus ikut gue!"

Ratu terdiam. Menundukkan kepalanya dalam, lalu beralih melirik pada orangtuanya yang tengah menatapnya tajam.

"Lo berhak bahagia! Lo harus merasakan kebahagiaan di masa depan, Ra!" Lelaki itu meyakinkannya agar sang gadis menuruti ajakannya.

"Apa jaminannya gue bisa bahagia, Ja?" tanya Ratu lirih. "Gue capek, lelah."

RAJA MILIK RATU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang